8 Financial Tips For Newly Married Women


Setelah menikah, bukan berarti tanggung jawab seputar uang tidak lagi menjadi urusan Anda. Justru ini saatnya Anda, sang pengantin baru, paham benar bagaimana mengelola keuangan. Selain sebagai istri, ibu, chef, sahabat, terkadang dokter, tukang kebun, dan lain sebagainya, Anda pun didaulat sebagai manager keuangan rumah tangga. Peran terakhir ini membuat, seisi rumah bergantung penuh pada kepiawaian dan kebijaksanaan Anda mengatur keluar masuknya uang.

#1 KNOW YOUR FINANCES
Ada wanita yang malas berurusan dengan peng-aturan keuangan dalam skala besar seperti merencanakan tabungan pensiun, investasi, mencari modal usaha, dan lain sebagainya. Mereka menganggap, hal-hal seperti ini seharusnya ditangani oleh suami. Sebab, urusan istri cukup seputar belanja rumah tangga. Kebiasaan seperti ini bukannya buruk, tapi berisiko tinggi jika suatu hari suami tak ada di sisi lagi. Entah karena perceraian atau kematian. Di saat itu, kita jadi seperti bayi yang baru membuka mata. Urusan dan kebutuhan keuangan ternyata tidak sesederhana yang kita pikirkan sebelumnya. Apalagi dengan pengalaman keuangan yang bisa dibilang...nyaris nol.
Jadi, mengapa tidak mulai belajar dari sekarang? Terlibatlah lebih dalam menangani investasi, asuransi, modal usaha, dan lain sebagainya yang biasa diurus suami. Bergantianlah membayar berbagai tagihan bulanan. Jadwalkan kencan seminggu atau dua minggu sekali untuk membahas hal-hal tersebut. Kelak,ketika sesuatu yang buruk terjadi, Anda sudah mumpuni mengatur semuanya.

#2 EDUCATE YOURSELF
Semakin banyak yang Anda tahu, semakin Anda pede. Pengetahuan mengenai bisnis, manajemen rumahtangga, proses dan pilihan investasi serta asuransi, bisa didapat dengan mudah melalui berbagai media. Gratis pula. Misalnya dari internet, majalah, koran, TV. Atau jika ada yang tidak dimengerti, kita juga bisa mengirim pertanyaan ke berbagai kolom tanya jawab yang tersedia di media-media tersebut. Coba Anda klik www.perencanakeuangan.com, www.perencanakeuangan123.blogspot.com, atau www.ninarina.com. Selain bisa membaca keuangan yang ada, di sana juga kita bisa mengirim pertanyaan. Atau, jika Anda lebih suka yang berbahasa Inggris. The Women’s Institute for Financial Education (www.WIFE.com) dapat dijadikan referensi.

#3 BE SELFISH
Yup, murah hati adalah sifat yang baik dan tentu saja disukai oleh banyak orang. Teman punya utang, Anda menalanginya dulu. Suami harus menanam modal lagi atau dikeluarkan dari bisnis yang sekarang sedang dijalani, Anda membayar semuanya. Mertua perlu sofa baru? Tentu, uang Anda lagi yang dipakai untuk membelinya.
Pertanyaannya, bagaimana dengan kebutuhan Anda sendiri? Tercukupikah untuk membayar premi asuransi pensiun, pendidikan anak, atau bahkan untuk Anda membeli baju baru. Menolong tidak sama dengan mencelakai diri sendiri. WIFE menyarankan agar Anda mendahulukan kebutuhan sendiri dulu (termasuk menabung), jika ada sisa barulah memenuhi kebutuhan orang lain. Be selfish!

#4 ESTABLISH A PERSONAL CASH CUSHION
Artinya, Anda dianjurkan untuk punya tabungan darurat personal. Seperti namanya, tabungan ini fungsinya untuk mengatasi keadaan tidak terduga semisal sakit, di-PHK, atau uang pangkal sekolah anak lebih besar dari perkiraan. Menurut para pakar keuangan, idealnya, dana darurat dialokasikan setiap bulan karena kita tidak pernah tahu kapan situasi yang disebut darurat itu datang.

#5 PAD RETIREMENT ACCOUNTS
Coba tanya penasehat keuangan manapun, pasti mereka menganjurkan Anda untuk membuka rekening khusus pensiun segera setelah kita bekerja. Namun, hal itu sering tidak bisa terlaksana. Kebanyakan orang tidak berpikir pensiun kala usianya masih muda. Padahal, ini perlu. Sebagai pertimbangan, menurut riset di Uni Eropa, usia pria lebih pendek dari wanita. Karena itu, lebih banyak janda dibanding duda. Kedua, gaji wanita lebih rendah dari pria meski posisinya sama. Ini sudah rahasia umum yang terjadi di belahan dunia manapun juga. Menurut The American Federation of Labor and Congress of Industrial Organizations, rata-rata wanita menerima gaji hanya 78% dibanding pria. Segera atur dana pensiun Anda sekarang juga. Jangan ditunda lagi, ya!

#6 BUILD AN INDEPENDENT CREDIT RATING
Yang dimaksud dengan level kredit atau credit rating adalah nilai yang biasanya dimiliki bank untuk menakar utang dan kemampuan kita membayar. Credit rating dimulai saat Anda mengajukan pinjaman atau kartu kredit zaman dahulu sampai hari ini. Orang dengan credit rating yang bagus, artinya tidak pernah menunggak membayar utang dan bisa melunasinya tepat waktu. Orang seperti ini, akan mudah mendapat fasilitas kredit berikutnya. Nah, selain bank, Anda juga bisa menilai credit rating Anda sendiri. Pakai saja cara sederhana. Untuk kealpaan membayar beri nilai minus satu. Jika harus menunggak cicilan sampai bulan berikutnya, nilai minus dua. Dalam setahun, hitung berapa minus yang Anda dapatkan. Nilai nol hanya untuk mereka yang tidak pernah menunggak atau terlambat membayar utang.

#7 ESTABLISH YOUR OWN ACCOUNTS
Banyak pasangan punya rekening bersama untuk membayar kebutuhan rumah tangga. Ini bagus, selama pasangan bertanggungjawab terhadap bagiannya. Jika tidak, Anda harus berani mengamankan uang Anda sendiri. Memiliki rekening pribadi (bukan bersama) akan memberi kita daya tawar dan kepercayaan diri yang lebih bagus. Plus, menjaga Anda dari kebiasaan buruk pasangan yang misalnya suka berfoya-foya tapi melupakan kewajiban utamanya.

#8 HAVE YOUR OWN BUSINESS
Tidak bekerja kantoran? Tidak masalah. Tapi, cobalah pertimbangkan untuk berbisnis di rumah. Gunakan dan asah bakat Anda. Entah itu di bidang jahit-menjahit, rajut- merajut, membuat kerajinan tangan, marketing properti dan kosmetik, atau apa saja yang penting menghasilkan. Uangnya jangan lupa ditabung.



Yuk, Belajar Sekarang.
Dalam rangka memperluas pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dasar keuangan, berikut Weddingku cuplik tanya jawab dengan ahli mengenai dana pensiun, modal usaha, dan dana pendidikan anak.

Bagaimana cara merencakana dana pensiun?
Yang jelas, Anda harus bisa memperkirakan berapa besar biaya hidup saat pensiun nanti. Misalkan pada saat pensiun Anda memerlukan pendapatan bulanan Rp 5 juta per bulan berapakah nilai investasi yang diperlukan? Untuk mendapatkan pendapatan sebesar Rp 5 juta per bulan diperlukan dana investasi Rp 500 juta dengan asumsi tingkat hasil investasi 12% per tahun atau 1 % per bulan. Setelah itu, hitung berapa waktu yang ada antara saat ini dengan usia pensiun. Misal, Anda pensiun 20 tahun atau 240 bulan lagi, maka uang yang harus dialokasikan untuk dana pensiun adalah kira-kira sebesar Rp 2.085 ribu per bulan. Angka yang cukup besar bagi sebagian orang. Itu sebabnya, semakin dini Anda menabung, semakin sedikit kewajiban bulanan Anda. (Andre Herlambang, Akt, CFP, Akuntan dan Perencanaan Keuangan Keluarga Independen).

Apakah bijaksana apabila memulai usaha yang modalnya meminjam bank terlebih dahulu?
Memang masalah modal seringkali menjadi sandungan pertama ketika seseorang ingin membuka usaha sendiri. Tapi pada kenyataannya, banyak pengusaha yang sudah sukses sekarang ini ternyata berawal dari modal nol sebelumnya. Saya tidak sarankan Anda mengajukan modal pertama dari bank. Karena bank juga enggan memberikan pinjaman untuk membuka usaha, bank hanya memberikan pinjaman untuk pengembangan usaha, bukan pendirian usaha. Saran saya, cari dulu investor individu yang bersedia memodali usaha Anda. Yakinkan mereka dengan menyediakan penawaran usaha yang prospektif. Jika Anda yakin bahwa usaha Anda akan berhasil, saya yakin Anda akan bisa meyakinkan investor bahwa usaha Anda ini memang menguntungkan. Tapi kalau Anda sendiri tidak yakin dan takut, maka investor pun menjadi takut.

Jika usaha ini sudah berjalan, jangan campur keuangannya dengan keuangan pribadi Anda. Ingat lho, usaha ini dibiayai oleh investor, Anda harus menjaga kepercayaannya dengan kinerja yang baik dan pertanggungjawaban keuangan yang jelas. Untuk kebutuhan pribadi, jangan ambil seenaknya dari usaha, ambil gaji yang sifatnya tetap atau prosentasi dari omzet yang sudah disepakati dengan investor. (Ahmad Gozali, Perencana Keuangan).

Hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam memilih asuransi pendidikan?
Dalam hal pembayaran premi pilihlah cara pembayaran yang sesuai dengan pola pendapatan Anda, agar tidak memberatkan pada saat jatuh tempo pembayaran premi. Misalkan Anda adalah seorang pegawai yang mendapatkan gaji bulanan maka pembayaran premi asuransi bisa dipilih dengan pembayaran bulanan dan langsung potong rekening bank. Apabila Anda mendapat pendapatan ekstra setiap semester atau tahunan (bonus tengah tahunan dan bonus final akhir tahun) dan ingin menggunakan sebagaian atau seluruhnya untuk pembayaran premi asuransi maka pembayaran premi asuransi dapat dirancang semesteran atau tahunan.

Berapakah nilai pertanggungan yang ideal? Ini adalah pertanyaan dengan jawaban yang berbeda-beda untuk setiap orang. Untuk memudahkan perhitungan nialai asuransi yang dibutuhkan kita harus menghitung kebutuhan biaya pendidikan pada nilai saat ini (SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi). Ingat, hitung juga biaya SPP, dan semua unsur lainnya. Apabila telah didapatkan suatu angka maka angka kemudian hitunglah dengan menggunakan nilai yang akan datang atau Future Value 5 tahun atau 10 tahun atau bahkan 15 tahun (saat anak masuk SD, SMP, SMA, kuliah). Jangan lupa masukan faktor inflasi dalam perhitungan tersebut, sehingga Anda tidak mengalami kesalahan hitung. Apabila telah diketahui angka nilai asuransi yang dibutuhkan, tahap selanjutnya tentukan premi yang terjangkau yang dapat dibayarkan untuk memenuhi kebutuhan biaya tersebut. Cara menghitungnya hampir mirip dengan penghitungan dana pensiun.

Teks Lily Turangan | Foto Dok. istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP