A to Z Wedding Tips Part 2

N is for No!
Jangan mengurusi apapun lagi pada hari pernikahan nanti! Hal yang harus Anda lakukan hanya lah mengenakan busana pernikahan, hafalkan kembali janji nikah Anda dan menyapa para tamu yang sudah hadir. Selebihnya, jika terjadi sesuatu atau ada masalah yang muncul, mintalah bantuan para staff wedding organizer atau petugas hotel untuk mengurusnya.

O is for OMG
“OMG, singkirkan Android atau iPhone Anda!” Ini adalah hari pernikahan Anda, dan tidak seharusnya Anda melewatkan momen sekali seumur hidup ini dengan mengurusi feed instagram atau Facebook Anda! Jadi, berhenti lah texting dan posting, dan mulai lah menikmati acara pernikahan Anda tanpa gadget!

P is for Permits
Bagi Anda yang ingin mengucapkan janji suci di tepi pantai, di hutan, di taman, atau di tempat umum lainnya, satu hal penting yang tidak boleh Anda lupakan adalah mengurus perijinannya. Tanyakan juga mengenai ijin untuk memarkir kendaraan di sekitar tempat umum tersebut, karena ada beberapa tempat umum yang tidak memperbolehkan memarkir kendaraan. Jika ternyata tidak diijinkan, Anda dapat men-charter shuttle bus untuk antar-jemput para tamu dari satu titik temu ke lokasi pernikahan Anda.

Q is for Quarrel
Tidak bisa dipungkiri bahwa hari H pernikahan bisa mengubah Anda menjadi seorang bridezilla. Namun, tidak peduli seberapa stress-nya Anda atau bagaimana menyebalkannya seseorang memprovokasi Anda (“kok makeup kamu terlalu tebal ya?”), tetaplah tenang dan jangan membalas! Di hari yang merupakan hari bahagia Anda dan pasangan, berusaha lah sebisa mungkin untuk tidak bertengkar dengan pasangan, orangtua Anda, orangtua pasangan dan bridesmaids Anda. Karena walaupun dengan mengeluarkan kekesalan akan membuat Anda lega, namun pertengkaran dapat menghancurkan mood Anda sepanjang sisa hari tersebut dan juga akan menjadi kenangan buruk.

R is for Rings
Jika Anda tidak mau cincin platinum bertahtakan berlian Anda terlempar atau bahkan hilang, jangan pernah membiarkan ring bearer membawa cincin kawin Anda yang asli. Sebagai gantinya, ikatkan sepasang cincin tiruan di dalam bantal cincin untuk dibawa oleh ring bearer, dan titipkan cincin yang asli kepada groomsmen Anda.

Photo: Lunette Asia

S is for Signage
Jika Anda mengambil lokasi yang cukup unik untuk pesta pernikahan Anda seperti museum, taman, dan pantai, maka Anda perlu memasang ‘wedding sign’ untuk membantu mengarahkan para tamu menuju lokasi pesta Anda diselenggarakan.

T is for Trial Run
Beberapa bulan sebelum hari H, jadwalkanlah waktu untuk melakukan makeup trial dan food testing. Dan beberapa minggu sebelum hari H, Anda dapat mengecek kembali hal-hal detil seperti jumlah konsumsi untuk upacara pernikahan, jumlah souvenir, dan lain-lain.

U is for Uninvited Guests
Sering sekali terjadi Anda hanya memberi undangan untuk dua orang kepada teman Anda,tapi pada saat hari H, ia juga mengajak kedua orangtuanya serta satu orang adiknya. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, sudah menjadi peraturan umum bahwa Anda harus memesan jumlah makanan dua kali lipat lebih banyak daripada jumlah tamu yang Anda undang. Untuk makanan buffet sebaiknya dialokasikan sekitar 60% dari jumlah tamu.

V is for Verify
Dua sampai tiga hari sebelum, hubungi semua vendor pernikahan Anda untuk memastikan waktu kedatangan atau pengiriman mereka, dan pastikan juga mereka tahu alamat lokasi pesta pernikahan Anda (lihat G is for GPS). Lakukan konfirmasi juga kepada tur & travel yang mengurusi perjalanan honeymoon Anda! Satu hari sebelum, berikan list nama-nama vendor dan nomor telepon mereka kepada PIC Anda.

W is for Waterproof Mascara
Sehingga Anda dapat menangis dengan tenang.

X is for Xerox
Harus mencari-cari dimana keberadaan sang MC ketika acara sudah akan dimulai, atau harus memanggil-manggil salah satu anggota keluarga ketika sudah saatnya acara foto bersama, bisa menjadi sebuah perjuangan. Fotokopi detil run down acara beserta PIC dan nomor kontaknya yang biasanya sudah dibuat oleh wedding planner Anda, dan bagikan ke orangtua, pasangan, vendor dan siapa saja yang berperan penting dalam acara upacara dan resepsi pernikahan Anda.

Y is for Yuks
Kata pengantar yang singkat dan humoris akan sangat sempurna untuk acara toast. Tapi pidato yang panjang dan isinya kurang sopan akan menghancurkan acara toasting Anda. Jika groomsmen Anda mulai berbicara yang tidak sopan dan keluar dari konteks saat menyampaikan pidato, berilah kode kepada MC untuk langsung memotongnya. Atau jika ayah Anda terlalu terbawa suasana dan mulai mencurahkan seluruh isi hatinya dalam pidato toasting, mintalah wedding planner memberikan tanda bahwa waktu sudah habis kepada sang ayah. Batasi waktu speech perorang hanya 3 menit.

Z is for Zamboni
Untungnya Indonesia tidak mempunyai musim dingin yang mengharuskan Anda memikirkan jenis kendaraan ketika salju tebal menghambat jalan pada saat hari H. Meskipun demikian, Anda dapat memikirkan jenis kendaraan yang out of the box untuk mengantarkan Anda, pasangan dan bridesmaids ke lokasi pernikahan. Perhatikan juga para tamu yang mengikuti acara after-party Anda. Menyediakan dua buah mobil antar pulang akan sangat berarti bagi mereka.

LEAVE A COMMENT

Comments (1)

  • 03 Nov 17

    Wah lengkap. Tuntas sudah baca nya

BACK
TO TOP