Dream - Menelusuri Alam Mimpi Biyan Wanaatmadja

Mimpi adalah sesuatu yang terkadang absurd dan hanya terjadi di alam khayal. Namun bila mimpi direalisasikan ke dalam bentuk nyata, dengan pengerjaan yang sempurna dan kecermatan tingkat tinggi, jadilah ia sebuah karya cipta yang indah.

Seperti juga mimpi dari seorang Biyan Wanaatmadja. Desainer yang telah malang melintang di dunia fashion selama 32 tahun ini menerjemahkan mimpinya dalam deretan koleksi busana dari label utamanya, BIYAN. “Bicara tentang mimpi tidah harus selalu secara harfiah, it can be a daydream, impian, atau kenangan. It’s about something intangible, but you know it’s there,” urai Biyan tentang dream.

Bertempat di The Dharmawangsa, Jakarta, pada 11 Juni 2015, Biyan menerjemahkan mimpinya ke dalam serangkaian busana yang ethereal yet dynamic, graceful yet relaxed dan mudah dipadu padan. Detil kebaya, buku cerita anak-anak, hingga motif yang kerap hadir pada bangunan lama seperti gereja mewarnai inspirasi Biyan.

Didominasi warna-warna lembut seperti putih dan abu-abu, seratus busana koleksi terbaru dihadirkan pada peragaan busana bertema “Dream” tersebut. Padu padan atasan lebar dengan celana atau rok lebar bersiluet ‘a line’yang memberikan kesan bertumpuk merupakan salah satu terjemahan Biyan mengenai mimpi yang berlapis. Menghadirkan berbagai potongan busana seperti rok panjang lebar dengan detil sulam atau jubah panjang dengan detil sulam berbentuk bunga-bunga abu-abu, Biyan mengatakan bahw wanita Indonesia menjadi muse atas karyanya. Wanita Indonesia yang berpendidikan, cantik batiniah dan lahiriah, berwawasan global dan memiliki domestic value, menjadi inspirasi dalam setiap karya-karya Biyan. “Kadang-kadang orang malu mengakui nilai tradisinya sendiri. Padahal menurut saya itu adalah nilai yang harus dilestarikan,” papar Biyan pada press conference sore itu.

Foto: Wahyu Prakoso

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP