Ferry Sunarto, Lenggok Kebaya di Pentas Dunia

Timur Angin Tata rias wajah & Rambut Ancha Adi

Ferry Sunarto memilih kebaya sebagai media ekspresi cintanya pada Indonesia. Keinginannya hanya satu, kebaya bisa diterima oleh seluruh pencinta fesyen dunia. Ferry menerjemahkan kebaya rancangannya menjadi sesuatu yang out of the box, namun tetap feminin dengan detil yang menawan. Tidak ada lagi rupa kebaya yang terkesan berat dan kuno. Yang ada hanyalah kebaya yang begitu ringan, lembut dan selaras dengan harmoni modernitas yang serba cepat. Tentunya tanpa meninggalkan pakem kebaya itu sendiri.

“Mungkin tidak semua orang setuju dengan cara saya mengolah kebaya. Namun sudah saatnya budaya dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Saya ingin kebaya bisa menjadi busana yang modern. Sehingga kelak busana warisan budaya bangsa Indonesia ini dapat menginspirasi dunia dan jadi kebanggaan bersama,” tutur Ferry. Perlahan apa yang dicita-citakan Ferry itu terlaksana. Beberapa waktu yang lalu, ia diundang oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi untuk menampilkan karyanya di Istana Buckerbug, Jerman.Tepatnya di acara Landpartie Schloss Buckeburg, sebuah event tahunan yang diadakan oleh komunitas keluarga kerajaan termasuk Istana Buckingham, Inggris.

Foto Adit Sastradipradja

Yang membanggakan pada perhelatan bergengsi selama empat hari itu, mulai tanggal 30 Mei – 2 Juni, Ferry merupakan satu-satunya desainer Indonesia yang mendapat kesempatan eksklusif untuk menampilkan hasil rancangannya. Di Banqueting Hall, salah satu ruangan istana yang memiliki interior megah, Ferry menampilkan 10 koleksi busana terbaru, yaitu kebaya dengan look sophisticated dan glamor. Bisa dibilang, hal itu merupakan momen yang langka. Ini merupakan kali pertama karya desainer Indonesia ditampilkan di kalangan Very Important Persons (VIP) kerajaan. Sebuah kesempatan emas untuk mempromosikan karya anak negeri pada kalangan high society mancanegara.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP