Gelar Batik Nusantara 2015, Budaya Indonesia Yang Mendunia

Pengakuan World Masterpiece of Intagible Heritage of Humanity dari UNESCO terhadap batik, menjadikan karya seni tradisional Indonesia itu dikenal luas oleh masyarakat dunia. Untuk lebih menaikan pamor batik, promosi melalui pameran dinilai sebagai wadah yang tepat. Sebab dapat memberi ruang dan kesempatan pada para perajin maupun pengusaha batik untuk aktif memamerkan serta memasarkan karya-karyanya di dalam maupun luar negeri.

Lantaran hal itu, Yayasan Batik Indonesia (YBI) kembali mengadakan Gelar Batik Nusantara 2015. Acara yang diadakan untuk ke-9 kalinya ini, resmi dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, Kamis (24/6/2015). Perhelatan yang dilaksanakan selama lima hari di Assembly Hall, Plenary Hall dan Main Lobby Jakarta Convention Center (JCC) ini, menampilkan lebih dari 350 perajin, pengusaha dan kolektor batik terbaik nusantara.

Di pembukaan acara tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan bahwa batik sudah bukan lagi sekadar pakaian tradisional semata. Melainkan telah merambah ke tingkat internasional, karena batik juga dikenal di mancanegara. "Batik telah menjadi hal yang lebih luas dari yang kita kenal sebelumnya," ujar Wapres Jusuf Kalla, ketika membuka Gelar Batik Nusantara 2015. Beliau juga memaparkan, bila pada awalnya inovasi batik dimulai dari Pulau Jawa, kini perkembangan seni membatik ada di seluruh daerah di nusantara. Buktinya tiap daerah kini memiliki ciri khas batiknya sendiri.

Tidak percaya? Untuk membuktikannya, Anda bisa menyambangi Main Lobby, JCC, di area itu Anda dapat menyaksikan beberapa gerai batik yang memejang kekhasan setiap batik di tanah air. Di antaranya batik paku alaman, Cirebon, hingga batik Papua. Selain Wapres JK, nampak hadir pula para menteri Kabinet Kerja, seperti Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Foto Vaesy

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP