Kecuali Anda dilahirkan dengan bakat istimewa sebagai seorang negosiator ulung, melakukan proses tawar-menawar memang bukan kegiatan yang menyenangkan, bagi sebagian besar orang. Seringkali, gengsi dan malu membuat Anda memilih untuk mengambil semua penawaran tanpa berpikir dua kali. Terutama jika tugas ini Anda serahkan kepada si dia tercinta. Kemungkinan besar, daripada harus berjibaku soal mendapatkan potongan harga, ia lebih suka diminta melatih singa Afrika. Namun, dengan sedikit rencana dan kata-kata yang tepat, bukan tak mungkin diskon besar-besaran bakal ada di tangan Anda.
- Tentukan bujet Anda
Penulis buku The Difference: How anyone Can Prosper Even the Toughest Times, Jean Chathky mengatakan bahwa sebelum maju menemui para vendor, penting bagi Anda mengetahui seberapa besar atau seberapa banyak dana yang bisa Anda habiskan untuk pesta pernikahan Anda. Hitung dan cari tahu sebelum melakukan tawar-menawar. Memahami dengan pasti jumlah dana yang Anda miliki akan menambah rasa percaya diri Anda saat melakukan negosiasi dengan vendor-vendor yang Anda minati.
- Mintalah daftar harga per barang/item dari setiap vendor
Dengan meminta daftar harga per barang dari setiap vendor Anda akan mengetahui dengan pasti untuk apa saja setiap rupiah yang Anda belanjakan. Jangan terburu-buru bicara soal diskon sampai Anda benar-benar telah me-review daftar barang-barang, hal apa saja yang Anda butuhkan, dan mengajukan penawaran. Jika sejak di awal Anda memang berniat mendapatkan potongan harga, jangan terlalu mengkhawatirkan gengsi. Bersikap teliti dan detail amat diperlukan karena Anda akan mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Gengsi tak bisa melunasi semua tagihan yang datang belakangan, setelah pesta usai.
- Malu bertanya, sesat di jalan
Sebelum mengetuk satu per satu pintu vendor-vendor yang Anda yakini dapat membantu Anda, yakini satu hal: harga yang mereka patok bukanlah harga mati alias bisa ditawar. Untuk itu, jangan ragu untuk menanyakan dan memintanya. Percaya deh, jika Anda terlalu malu untuk bertanya, Anda tidak akan mendapatkan penawaran-penawaran yang serba menarik.
- Bersikap masuk akal
Dalam proses negosiasi atau tawar-menawar dibutuhkan prinsip menerima dan memberi. Sebagian besar proses tawar-menawar yang berjalan dengan sukses selalu dikarenakan kedua belah pihak, calon mempelai dan vendor sama-sama memiliki niat agar kesepakatan mereka nantinya bakal menguntungkan kedua-duanya. Mau berkompromi dan bersikap masuk akal akan membawa Anda kepada harga yang sesuai dengan bujet yang dianggarkan. Semua senang, semua puas.
- Kenali “nilai” Anda
Joyce Scardina Becker, presiden dari Wedding Industry Professionals Association mengatakan bahwa pasangan calon pengantin yang sudah memesan satu tempat untuk beberapa cara sekaligus (reherseal dinner, pemberkatan/akad nikah, resepsi), memiliki bargaining power yang tinggi, dibandingkan pasangan yang hanya menggelar satu cara. Jika Anda memang berencana mengadakan 3 acara sekaligus di satu tempat yang sama, maka Anda boleh meminta potongan harga.
How to negotiate?
Ingat, bukan hanya apa yang Anda katakan kepada vendor, tetapi juga bagaimana Anda mengucapkannya. Dengan bersikap sopan, memilih kata, serta nada suara yang tepat, Anda akan bisa mendapatkan diskon seperti yang Anda inginkan.
Step#1
Alih-alih mengatakan: “Wah, harga sushi station yang Anda tawarkan mahal sekali!”
Coba: ‘Hmm, dari yang bisa saya lihat, sushi station akan membuat kami harus menambahkan Rp 150,000 per orang. Dapatkah Anda mengusahakan supaya kami bisa memperoleh potongan harga sehingga hanya perlu membayar maksimal Rp 100,000 per orang?
Step#2
Alih-alih mengatakan: “Apakah Anda punya jenis bunga yang harganya lebih murah?”
Coba: “Kami menyukai ide Anda, tapi itu akan membuat bujet kami untuk bunga membengkak hingga Rp 3,000,000. Bisakah Anda mengusahakan sesuatu agar dengan biaya yang tetap sesuai dengan anggaran, kami bisa mendapatkan bunga yang kami harapkan?”
Step#3
Alih-alih mengatakan: “Harga yang Anda ajukan dua kali lipat lebih mahal dari yang telah kami anggarkan untuk venue pesta pernikahan kami.”
Coba: “Wah, tempat ini memang bagus dan pasti akan membuat pesta kami semakin luar biasa, tapi sayangnya di luar bujet yang kami anggarkan. Dapatkah Anda mencarikan waktu di akhir pekan yang tidak ramai dan memberikan kami harga yang lebih murah?”
We Get the Deal!
Ini cerita beberapa pengantin yang berhasil mendapatkan potongan harga.
“Saat itu, perekonomian Indonesia sedang lemah karena krisis moneter yang panjang. Jarang orang menggelar pesta pernikahan di hotel. Tapi saat itu, hotel tempat saya berencana mengadakan pesta memberikan penawaran yang menarik dengan diskon lumayan besar dan bonus-bonus menarik.” Susan, 39 tahun.
“Saya percaya bahwa untuk mendapatkan hal yang istimewa, persiapan yang baik perlu dilakukan. Saya rajin bertanya dan mencari info. Seorang teman memberi tahu bahwa sebagian besar perusahaan katering akan dengan senang hati melakukan nego harga, karena mereka selalu ada masa kosong selama 6 bulan ke depan. Berkat teman saya, kami berhasil mendapatkan diskon yang menarik.” Hanna, 27 tahun.
“Karena dana yang terbatas tapi tetap ingin menggelar acara yang isitmewa, saya tak sungkan meminta potongan harga kepada vendor-vendor yang saya inginkan (sesuai dengan bujet tentunya). Mungkin karena melihat kesungguhan hati saya dan tentu saja karena saya memintanya dengan manis (tanpa perlu memelas), mereka pun memberikan potongan harga yang lumayan. Hasil penghematan itu kami gunakan untuk menambah waktu berbulan madu di Bali yang semula hanya 3 hari, menjadi 1 minggu!” Annya, 26 tahun.