Geliat pasar busana muslim di tanah air kian tak terbendung. Sejumlah desainer muda dan label busana semakin banyak bermunculan, namun tak menghalangi para desainer muslim yang telah lama merajai pasar fashion muslim Indonesia. Demikian juga dengan empat desainer muslim papan atas yang menampilkan karya terbarunya dalam peragaan busana bertajuk "Revealing Innocence" di Indonesia Fashion Week 2014. Mereka terdiri dari Itang Yunasz, Iva Latifah, Monika Jufry, dan Dian Pelangi, yang seluruhnya mengusung ide-ide segar untuk memperkaya gaya berbusana para muslimah.
Membawakan tema "Mosaichic" yang terinspirasi dari Luxurious Ornamental Mosaic, Itang Yunasz menghadirkan kemewahan corak Mosaic Ornament yang didominasi mosaik berwarna strong yellow, terracotta, dan hot purple. Busana yang dipasarkan dengan label SZ ini diwujudkan dalam jajaran kaftan, jaket tunik, paduan maskulin dan feminin, hingga celana 3/4 yang terkesan maskulin namun tetap menyiratkan sisi elegan. Keseluruhan koleksi ini menggunakan bahan satin, chiffon silk, cotton voile, dan jersey knit.
Kombinasi kultur Indonesia dan Korea ditampilkan dalam koleksi terbaru karya Iva Latifah. Mengangkat tema "Akulturasi", Iva menyajikan barisan busana muslim yang menyerupai busana tradisional khas negeri ginseng, hanbok. Potongan hanbok yang khas dengan volumenya, dipadankan dengan tabrak warna ceria yang menghasilkan tampilan penuh semangat bagi para fashionista yang berani bereksperimen gaya.
Gaya vintage yang tak pernah surut menjadi inspirasi utama bagi Monika Jufry untuk karyanya, "Graceful Elegance". Diilhami dari gaya retro '50an yang diadaptasi dalam busana muslim direpresentasikan dalam bentuk full skirt cutting, cape, dan motif polkadot. Koleksi ini memadukan unsur modern dan tradisional dengan dominasi kain batik, lace, chiffon crepe, tulle, serta sentuhan bordir dan ornamen handmade. Sedangkan untuk warna, Monika memilih warna-warna yang lazim ditemui pada kain batik.
Peragaan kali ini ditutup oleh koleksi rancangan Dian Pelangi yang mengangkat tema "Royal Kingdom of Indonesia". Seperti pada temanya, koleksi kali ini menggambarkan keanggunan dan kemewahan puteri-puteri kerajaan di nusantara pada jaman dahulu. Diadaptasi dari kerajaan-kerajaan di Palembang, Jawa, dan Bali, Dian memadukan penggunaan kain jumputan yang menjadi ciri khasnya dengan warna-warna keemasan yang menjadi ciri kemegahan para bangsawan.