Kebaya Pernikahan Klasik, Kutubaru dan Kartini

Kebaya: Adjie Notonegoro

Dalam dunia fashion gaya klasik menjadi pilihan yang selalu berhasil mencuri perhatian tiap mata yang memandang. Siluetnya yang sederhana menciptakan sisi keanggunan masa lampau yang tidak pernah sirna dimakan waktu. Tidak perlu takut terlihat kuno atau ketinggalan zaman, karena klasik dapat dikombinasikan dengan nuansa modern. Dengan pemberian palet warna serta aplikasi detil mampu mengubah siluet klasik menjadi jauh lebih kekinian. Sehingga pemakainya akan terlihat modern dalam balutan busana klasik seperti kebaya.

Ditelusuri awalnya kebaya hanya terdapat dua jenis yang dibedakan dari siluet kerahnya yaitu kebaya kutubaru dan kebaya kartini. Tidak jarang pengantin memilih salah satu jenis kebaya klasik ini sebagai busana pengantinnya karena kebaya ini aman dikenakan oleh siapa saja tanpa mempengaruhi bentuk tubuh maupun tinggi badan. Sama halnya dengan busana pada umumnya, kebaya pun bersifat dinamis yang mampu beradaptasi dengan zaman modern masa kini. Kebaya lampau ini pun kian berkembang, hingga kini banyak desainer yang pun kini memiliki banyak variasi yang memiliki berbagai bentuk yang unik.

baca juga : 5 Pilihan Kerah Kebaya Sesuai Bentuk Tubuh

Kebaya: Marga Alam (Kiri), Cipta Busana Martha Tilaar (Kanan)

Kebaya Kutubaru
kebaya kutubaru memiliki kekhasan pada bukaan depan yang membentuk garis leher seperti “U” kotak. Kebaya kutubaru biasa dipakai dengan tambahan kain jumputan yang menutupi area perut, disertai kain bawahan berupa batik. Sebagai busana sehari-hari kebaya kutubaru pada masa lalu, berciri pada corak bunga yang berwarna terang. Namun untuk kebaya pernikahan motif bunga dapat dihilangkan dan diganti dengan detil seperti payet, swarovski serta bordir. Ciri lain pada kutubaru terdapat pada siluet meruncing pada bagian depan yang membuat siapa saja terlihat lebih langsing ketika memakainya.

Baca juga: Pesona Kebaya Kutubaru

Kebaya Kartini
Setelah kutubaru, ada kebaya kartini yang bentuk lehernya “V” neck tanpa bukaan seperti kutubaru. Kebaya kartini memiliki karakteristik yang unik tidak hanya dari garis lehernya saja, kebaya kartini pun memiliki garis bawah kebaya rata sejajar tidak seperti kebaya kutubaru yang berujung runcing. Namun lambat laun pakem kebaya kartini mengalami improvisasi dari desainer yang mengubah garis bawahnya kadang menyerupai kutubaru yang berujung runcing atau terkadang dibiarkan memanjang sampai mata kaki atau sebatas betis. Warna-warni payet, mutiara atau kristal swarovski pada kebaya kartini tidak hanya memberi efek mewah namun juga anggun dikenakan di hari pernikahan.

Pengarah Gaya Setia Bekti, Foto Dito Jati, Welio Photography, Adit Sastradipradja

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP