Nuansa Indah Dalam Balutan Dua Tradisi

Tri Antoro Muliawan (Muli) & Ingga Trimiranda (Ingga)
The Dharmawangsa Hotel, Jakarta, 8 Maret 2014

Ingga kerap tidak habis pikir mengenai pasangan yang begitu cepat memutuskan untuk menikah, padahal baru saling mengenal beberapa bulan saja. Semudah itukah? Namun tanpa ia duga, keputusan yang dulu tampak tidak masuk akal dan terkesan gegabah itu, dialaminya sendiri.

Awal kisah ini bergulir tatkala Ingga berjumpa Emir, salah seorang temannya. Setelah sempat beberapa kali gagal bertemu, akhirnya Ingga pun menepati janji bertemu Emir di sebuah restoran di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Malam itu Emir tidak datang sendiri, ia datang bersama Muli, yang memang sengaja diajak untuk dicomblangkan dengan Ingga. Baik Muli maupun Ingga tidak tahu akan hal itu. Namun entah mengapa saat dikenalkan, keduanya merasa “klik” satu sama lain. Terutam Ingga, sebab sebelumnya tidak pernah seperti itu.

Keramahan pria pemilik nama lengkap Tri Antoro Muliawan telah menawan hati Ingga untuk pertama kalinya. Ia pun tergelitik untuk mengenal sosok Muli lebih jauh. Tak jauh berbeda dengan Ingga, rupanya Muli menyimpan perasaan yang sama. Singkat cerita, mereka pun merajut kisah cinta. Dan hanya dalam hitungan bulan, Muli dan Ingga berani mengambil keputusan untuk menikah. Keputusan besar itu tentu bukanlah kenekatan semata. Keduanya sudah berpikir betul, dan keputusannya tetap bermuara pada pernikahan. Kedua belah pihak keluarga pun merespon niat baik tersebut. Puji syukur, Ingga dan Muli banyak diberi kemudahan dalam menyiapkan momen bersejarah dalam perjalanan hidup mereka.


Beruntungnya lagi selera mereka hampir sama, sehingga mereka tidak banyak berdebat saat menetapkan Vendor pernikahan. Begitu juga saat menentukan tema pernikahan. Perbedaan latar belakang budaya tak jadi kendala. Muli yang berdarah Cina atau Ingga yang asli Minangkabau sepakat untuk mengusung tema pernikahan berkonsep nasional dengan padu-padan budaya keluarga mereka berdua.

Tradisi Minang yang mewajibkan keluarga mempelai wanita untuk datang menjemput mempelai pria di kediamannya, tidak ditinggalkan. Pagi hari sebelum akad nikah, prosesi tersebut dijalani oleh keluarga Ingga yang datang menjemput Muli sembari membawa kain songket yang akan dipasangkan oleh Tante dari pihak Ingga. Selain itu, paduan unsur Minang dan Cina pun terlihat dari penataan dekorasi venue. Mengaplikasikan gaya tempo dulu dengan kombinasi warna karamel dan emas, ruangan The Dharmawangsa Hotel, Jakarta menjadi begitu klasik dan elegan.


Turut menyemarakan suasana, hadir pula alunan musik kolintang dari kelompok musik milik ibunda Muli. Di kesempatan yang berbahagia itu, sang bunda melantunkan tembang campuran Padang dan Cina. Selain menghibur, hal itu menjadi kado terindah bagi Ingga dan Muli. dan pasangan pengantin menjadi kado terindah dari sang mertua bagi Ingga. Ternyata cinta tidak memandang lama atau singkat mengenal seseorang. Cinta itu sederhana, lantaran ia mengalir natural apa adanya.

Tema Nasional Klasik Elegan | Busana Pengantin Akad Roemah Djahit | Busana Pengantin Resepsi Imelda Kartini | Jas Pengantin Akad Diamond | Jas Pengantin Resepsi Big Top by Dimas Djamin | Tata Rias Priscilla Myrna | Dekorasi Amarilis | Katering The Dharmawangsa Hotel | Undangan Mushu Card | Venue The Dharmawangsa Hotel | Foto Viure Photography | Video WIMO (Wedding in Motion) | Lighting Lightworks


LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP