Perempuan Perempuan Chairil, Pementasan Kisah Cinta Chairil Anwar

Di balik nama besar Chairil Anwar sang pujangga angkatan 45 yang telah melahirkan puluhan puisi yang diantaranya begitu populer seperti Aku, Krawang-Bekasi, Senja di Pelabuhan Kecil, Do`a, Derai-derai Cemara. Menggugah Titimangsa Foundation untuk membuat pertunjukkan sang penyair dalam bentuk biografi puitik sebagai ekspresi apresiasi pada penyair yang cukup menonjol diantara para pujangga di masanya. Memasuki produksi ke-18, Titimangsa Foundation yang didirikan oleh Happy Salma dan Yulia Evina Bhara, membalut pertunjukan tersebut dengan judul “Perempuan Perempuan Chairil” yang akan digelar dua hari pada 11 dan 12 November 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki pukul 20.00 WIB.

Walaupun terbilang masih lama, hanya dalam sekejap selang website Titimangsa Foundation menjual tiketnya secara online tiket sudah hampir habis. Mengutip ucapan Billy Gamaliel (Program Officer Bakti Budaya Djarum Foundation) pada jumpa pers yang usai dilangsungkan pada 31 Oktober 2017 lalu di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia - Jakarta, dari ribuan kursi yang tersedia hanya menyisakan kurang dari 200 kursi. Dalam jumpa pers juga dihadiri oleh Happy Salma (produser), Agus Noor (sutradara sekaligus penulis naskah) memaparkan awal proses riset yang diakui sulit menemukan catatan hingga buku yang menerangkan kehadiran Chairil. Sampai akhirnya bertemulah dengan Hasan Aspahani penulis buku biografi Chairil Anwar yang dilibatkan dalam penulisan naskah bersama Agus Noor dan Happy Salma.

Sedikitnya bukti otentik yang didapat, Agus terpaksa menganalisa bagaimana isi hati Chairil lewat puisi-puisi yang ditulis Chairil khususnya pada empat tokoh perempuan yang pernah mengisi hari-hari Chairil semasa hidupnya. Keempat perempuan tersebut adalah Ida yang diperankan Marsha Timothy, Sri Ajati diperankan Chelsea Islan, Sumirat diperankan Tara Basro dan Hapsah Wiriaredja diperankan Sita Nursanti. Chairil Anwar sendiri diperankan oleh Reza Rahardian yang juga pernah ikut terlibat bersama Titimangsa Foundation pada produksi sebelumnya. Tokoh lainnya juga yang ikut mendukung ialah Sri Qadariatin sebagai Perempuan Malam dan Indrasitas sebagai Affandi.

Berdurasi selama dua jam, penonton akan menyaksikan secara langsung kisah percintaan Chairil dengan keempat tokoh perempuan yang karakternya berbeda-beda. Meskipun kita ketahui Chairil memiliki jiwa seniman sejati, ia juga berkeinginan menikah dengan mempersunting Hapsah gadis asal Sukabumi yang diperankan Sita. Dalam pernikahan yang pada akhirnya harus kandas, Chairil yang mati muda menperoleh anak perempuan dengan Hapsah.

Dikelilingi banyak perempuan, Reza yang berperan sebagai Chairil mengaku adegan paling romantis bersama Mirat ketika membicarakan arti cinta bagi Chairil. Sebagai tokoh sentral, dialog yang harus dihafal Reza cukup banyak terlebih lagi dalam dialog juga disisipkan potongan-potongan puisi yang cukup banyak. Tapi di situlah letak tantangan bagi Reza yang juga akan berduet dengan Chelsea Islan menyanyikan sebuah lagu mengisi soundtrack. Selain itu, band yang juga ikut mengisi soundtrack adalah White Shoes & The Couples Company yang membawakan dua lagu.

Didukung penuh Bakti Budaya Djarum Foundation, pementasan “Perempuan Perempuan Chairil” tidak akan lengkap tanpa kehadiran tim di balik layar seperti Iskandar Loedin (pimpinan artistik), Ricky Lionardi (penata musik), Prabudi Hatma Samarta (penata video), Retno Ratih Damayanti (penata kostum), Yudin Fakhrudin (penata rias) dan dr. Tompi (fotografer).

Foto: Dok. Image Dynamics

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP