Siap Menikah? Yuk, Tes Kesiapanmu.

Memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan adalah langkah besar yang akan diambil oleh setiap pasangan. Tentunya menikah akan menjadi momen yang menyenangkan sekaligus mendebarkan karena akhirnya Anda dipersatukan dengan orang yang Anda cintai. Namun mengambil keputusan tersebut tetap harus melewati pertimbangan yang matang sebelum memulai sebuah babak kehidupan yang baru bersama pasangan.

Thing to Think #1
Your Definition of Commitment
Salah satu hal yang penting untuk didiskusikan sebelum menikah adalah apakah baik Anda atau pasangan memiliki definisi yang sama tentang komitmen. “Baik Anda paham atau tidak mengenai konsep dan definisi komitmen yang sebenarnya, Anda berdua harus mendefinisikan,” jelas Tina B. Tessina Ph.D, seorang Psycotherapist dan penulis The Unofficial Guide to Dating Again. Jika Anda berdua tidak tahu apa makna sebuah hubungan bagi Anda berdua, maka bersiaplah melakukan kekeliruan yang itu-itu lagi, yang dulu menjadi penyebab kandasnya hubungan Anda dengan kekasih sebelumnya, tertahan pada sebuah pola hubungan yang salah, dan terancam selalu meributkan hubungan yang sehat seperti apa sih menurut Anda atau si Dia. Jangan kaget jika Anda berdua bakal terjebak selalu menunjuk siapa lebih benar dan siapa paling keliru. Bicarakan dengan pasangan Anda dan jelaskan seperti apa pemahaman Anda mengenai makna sebuah hubungan, komitmen, cinta, dan kesetiaan. Percaya deh, Anda akan terkejut dengan apa yang bisa Anda pelajari nantinya setelah saling terbuka.

Coba jawab pertanyaan berikut untuk menguji kesiapan Anda untuk menikah:
1. Apakah Anda siap menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan Anda sendiri?
2. Apakah Anda siap menjadi bagian dari sebuah tim?
3. Apakah Anda siap mencintai seseorang lebih daripada diri sendiri?

Thing to Think #2
Financial Details
Selain seks, uang adalah faktor kedua terbesar yang kerap menjadi sumber masalah, pertengkaran, dan kebencian yang mendalam dalam sebuah hubungan pernikahan. Banyak pasangan yang beranggapan bahwa uang harus disatukan dan dipercayakan kepada satu orang saja, namun yang terjadi tidak selalu semudah itu. “Pemasukan yang terpisah alias berasal dari dua sumber bisa membuat Anda berdua mempermasalahkan mengenai siapa berkewajiban membayar apa atau gaji siapa yang akan dipakai untuk bersenang-senang,” jelas Tessina lagi. Kebiasaan dalam menata keuangan (salah satu dari Anda senang menabung dan yang satunya gemar menghabiskan, atau tidak punya kebiasaan mencatat pengeluaran) dapat pula menjadi sumber terjadinya argumentasi. “Bagi kebanyakan pasangan, memisahkan keuangan membuat segalanya berjalan smooth karena Anda akan terhindar dari pertengkaran tentang siapa yang memegang kontrol. Anda berdua bisa memisahkan pengeluaran untuk beberapa hal atau kejadian atau mengupayakan jumlah presentase pembagian pemasukan bila penghasilan Anda berdua berbeda jumlahnya.

Coba jawab pertanyaan berikut untuk menguji kesiapan Anda dalam aspek keuangan:
1. Berapa jumlah utang yang Anda miliki sekarang?
2. Bagaimana Anda ingin mengatur keuangan Anda berdua? Menjadi satu atau terpisah?




Thing to Think #3
Household Responsibilities

Mulailah membicarakan pembagian tugas rumah tangga. Anda berdua bisa mengunjungi tempat tinggal satu sama lain. Dari sana, Anda dan si Dia akan dapat melihat kebiasaan masing-masing. “Gaya menghias rumah dan ruangan yang sangat berbeda, kebersihan, dan cara Anda atau si Dia mengatur atau menata segala sesuatu juga dapat menjadi sumber keributan ketika Anda tinggal seatap kelak. Begitu pula halnya dengan urusan pemeliharaan dan tugas bersih-bersih rumah. Bila Anda berdua memiliki perbedaan selera maka akan dibutuhkan kreativitas dan negosiasi yang banyak dalam urusan menata rumah sehingga hasilnya dapat memuaskan, serta membuat nyaman hati kedua belah pihak.

Coba jawab pertanyaan ini:
1. Apa ekspektasi Anda dari rumah Anda berdua?
2. Dimana lokasinya, tipe rumahnya, apakah Anda akan menghabiskan waktu lebih banyak di rumah atau di luar rumah?

Thing to Think #4
Closeness to Family and Friends
Mau tahu apalagi hal yang perlu dipikirkan dan dibicarakan sebelum melangkah lebih jauh? Keluarga. Ya, perbedaan cara pandang mengenai keluarga serta seberapa penting ikatannya memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan sudah siap atau belumkah Anda berdua untuk membangun rumah tangga, membentuk keluarga. “Jika salah satu dari Anda memiliki keluarga yang besar atau memiliki ikatan yang kuat dengan teman-teman sedangkan yang satu lagi tidak, segera cari tahu apa makna hubungan-hubungan itu bagi Anda berdua” jelas Tessina. Diskusikan kemana Anda berdua akan menghabiskan liburan setelah menikah nanti dan seberapa sering Anda berdua akan mengunjungi orang tua masing-masing. “Bila diketahui ada salah satu anggota keluarga yang memiliki problem seperti ketergantungan (alkohol, obat bius dan lain-lain) atau penyakit mental, cari tahu seberapa besar hal itu akan mempengaruhi hubungan Anda berdua.

Coba jawab pertanyaan berikut untuk mencari tahu fakta tentang diri Anda dan keluarga:
1. Bagaimana relasi Anda dengan ayah dan ibu Anda?
2. Siapa yang menjadi tokoh panutan Anda?
3. Apakah Anda menginginkan anak?
4. Apakah Anda percaya kepada Tuhan atau adanya kuasa yang lebih tinggi dari Anda? Jika Anda mempunyai anak kelak, dengan cara bagaimana Anda akan membimbing
mereka dalam aspek religi atau spiritual?
5. Bagaimana kesehatan Anda? Adakah anggota keluarga Anda yang mengidap penyakit?
6. Apakah Anda suka membaca? Seberapa sering Anda membaca? Apa yang Anda suka dari membaca?
7. Apakah Anda suka berpetualang? Pernahkah Anda berpergian? Ke mana?

Thing to Think #5
How You Handle Anger and Other Emotions
Setiap orang memiliki cara berbeda saat menangani stres dan kita semua kerap menjadi marah dari waktu ke waktu. Namun, bagaimana cara Anda menghadapi pasangan saat ia marah atau tertekan? “Jika Anda biasanya memiliki kesanggupan yang baik saat menghadapi dan menenangkan pasangan yang sedang marah atau tertekan, mampu bersikap suportif di masa-masa sulit, maka ikatan emosional di antara Anda dan si Dia akan semakin dalam dan kokoh seiring berjalannya waktu,” papar Tessina. “Namun jika Anda berdua kerap bereaksi negatif di saat salah satu terkena masalah sehingga menyebabkan suasana semakin panas memancing keributan, Ana perlu memperbaiki masalah ini sebelum memutuskan untuk menikah.”

Coba jawab pertanyaan dari Hufftington Post berikut untuk menguji kesiapan Anda dalam aspek emosional:
1. Hal-hal apa saja yang membuat Anda marah dan hal-hal apa saja yang membuat Anda bahagia?
2. Bagaimana strategi Anda untuk mengatasi sebuah konflik? Jika Anda adalah seorang penghindar konflik, bersediakah Anda mendapatkan dukungan untuk mengatasi
masalah-masalah penting secara lebih langsung ketika mereka muncul?
3. Apakah Anda menganggap diri Anda sebagai orang yang positif? Mengapa?
4. Apakah Anda mengkonsumsi obat-obatan terlarang, alcohol nikotin dan zat adiktif lainnya? Apakah Anda dulu pernah mengkonsumsinya?
5. Apakah Anda pernah berselingkuh di hubungan sebelumnya? Jika iya, apakah Anda mengakuinya karena Anda tertangkap basah atau karena kesadaran dari dalam diri
Anda yang tidak mengijinkan untuk melanjutkannya lagi?
6. Jika Anda meminta orang-orang yang mengenal Anda untuk mendeskripsikan karakter Anda, kira-kira apa yang akan mereka katakan tentang Anda?

Thing to Think #6
How You Show Love To Each Other
Mencintai dan bagaimana memperlihatkannya dapat memberi arti yang berbeda bagi orang-orang yang berbeda. Jadi, menjadikan hal ini sebagai salah satu tema yang harus dibicarakan sebelum menikah juga menjadi hal penting. “Saling terbuka mengenai makna cinta dan cara mengekspresikannya bisa membuat Anda berdua sama-sama terkejut karena sebelumnya, Anda dan si Dia mungkin tak terlalu memperhatikannya. Bahkan jika obrolan ini membutuhkan perjuangan, tetap upayakan. Mendiskusikan tentang bagaimana Anda senang memberi dan menerima cinta akan semakin mempererat ikatan dan memperdalam perasaan cinta. Berarti pula Anda berdua akan saling memahami apa yang membuat satu sama lain merasa dicintai dan bagaimana cara yang efektif untuk mengekspresikan perasaan Anda berdua.

Pertanyaan untuk ditanyakan dari Hufftington Post:
1. Karakteristik apa yang paling Anda cari dalam pasangan?
2. Peran apa yang calon suami atau calon istri Anda mainkan dalam kehidupan Anda?
3. Apa ekspektasi Anda terhadap pernikahan Anda dan pasangan?
4. Apakah kalian saling menghormati?


Teks: Lily Turangan/ Eva Tanty Sari Foto Evgenia and Anton Iskra, Dok. Dmitry & Tatsiana

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP