Tips for Adding Calligraphy to Wedding Stationery

Tips for Adding Calligraphy #1
Selecting Your Style
Sebelum memilih kaligrafer, Anda bisa mencari-cari terlebih dahulu gaya kaligrafi yang Anda sukai. Salah satu gaya kaligrafi paling tradisional adalah Copperplate, yang biasanya menjadi font dalam naskah-naskah Eropa dan deklarasi kemerdekaan. Perpaduan goresan tebal dan tipis menjadi ciri khas dari gaya Copperplate. Selain Copperplate, ada gaya Italic yang juga populer dalam kaligrafi. Gaya Italic mempunyai ciri khas penulisan huruf yang bulat-bulat. Meskipun demikian, setiap kaligrafer mempunyai ciri khas mereka masing-masing. Ada yang berspesialisasi dalam gaya yang sangat tradisional, ada juga yang menciptakan dan mengasah gaya tulisan mereka sendiri. Namun, seorang kaligrafer yang ahli, dapat membuat berbagai macam gaya kaligrafi yang disesuaikan dengan konsep dan kepribadian sang pengantin. Anda juga bisa meminta kaligrafer Anda untuk menunjukkan portfolio mereka dan pilih gaya tulisan yang paling Anda sukai.

Tips for Adding Calligraphy #2
Printed or Handwritten Calligraphy
Idealnya, kaligrafi dituliskan langsung pada kartu undangan Anda dengan menggunakan tangan.Tapi jika Anda ingin menghemat bujet, Anda dapat membeli atau mengunduh huruf kaligrafi dan dicetak langsung di atas kartu undangan Anda.

Tips for Adding Calligraphy #3
Timing
Kebanyakan kaligrafer biasanya membutuhkan waktu dua minggu untuk menyelesaikan kaligrafinya (tergantung pada ukuran dan tipe kaligrafi). Jadi sebaiknya Anda mulai mencari kaligrafer ketika Anda juga sudah mulai mencari vendor kartu undangan. Selain proses seni tulisan tersebut membutuhkan waktu, kaligrafer yang bagus juga pasti mempunyai banyak proyek lainnya dan tidak bisa diburu-buru.

Tips for Adding Calligraphy #4
Where to Use It
Tidak hanya pada kartu undangan saja, Anda juga dapat membubuhkan kaligrafi pada place card, kartu menu, bahkan beberapa barang suvenir seperti gelas mug, pouch, note book, dan masih banyak lagi.


Veronica Halim Calligraphy @truffypi
Veronica Halim mendeskripsikan gaya kaligrafinya dalam empat kata: timeless, elegant, unique dan artistic.
Menurutnya, setiap kaligrafi memiliki karakteristik tulisan yang berbeda-beda karena tidak ada gaya tulisan yang
benar-benar identik di dunia ini. Itulah mengapa kaligrafi menjadi populer kembali di dunia pernikahan karena
dapat menambahkan sentuhan personal dan mewah ke dalam kartu undangan. Dengan latar belakangnya sebagai
creative director selama 10 tahun di dunia corporate branding, Veronica Halim melakukan pendekatan terhadap
setiap proyek wedding dengan cara yang berbeda. Setiap pasangan pengantin mempunyai cerita unik mereka masing-masing dan kepribadian yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu, setiap kartu undangan, desain stationery dan gaya kaligrafi akan lebih merefleksikan keunikan karakter kedua mempelai daripada mengikuti gaya dan desain kaligrafi yang sama seperti untuk proyek lainnya. “So, I would say my calligraphy style is unique to its subject matter. I try not to stick to one style but always explore different possibility.” Jelas Veronica Halim.


C’s Calligraphy Journey @cforcalligraphy
“Timeless Elegance” adalah gaya kaligrafi dari Chia Tjong, wanita dibalik C for Calligraphy. Memiliki passion
terhadap segala sesuatu yang handmade dan personalized, menumbuhkan rasa cinta Chia Tjong kepada kaligrafi dan seni kerajinan tangan. Belajar secara otodidak dari buku, internet, dan forum kaligrafi, sudah tidak terhitung berapa kali Chia berekperimen dengan biji-bijian, tinta, dan kertas untuk mendapatkan desain yang terbaik untuk setiap proyeknya.


Yohana Rose – Papers Ribbon Calligraphy @papersribbons
Terinspirasi dari tumbuh-tumbuhan dan alam, membuat gaya kaligrafi Yohana Rose cenderung mengarah ke modern kontemporer. Berbeda dengan kaligrafi klasik yang konsisten dan terpatok pada aturan, gaya kaligrafi modern Yohana Rose tidak menentu dan lebih mengikuti arus, sehingga menghasilan keindahan yang khas dan unik.


Connie Rie Calligraphy @connie.rie
Connie Rie selalu menampilkan unsur elegan yang juga merupakan ciri khasnya dalam setiap kaligrafi buatannya. Baik pada jenis kaligrafi modern maupun kaligrafi bergaya klasik, unsur elegan dalam setiap goresan tidak bisa dinegosiasi. Connie juga percaya bahwa setiap kaligrafer mempunyai sentuhan yang unik dari kepribadian mereka
masing-masing yang ditunjukkan dalam tulisan dan karakter dari tulisan mereka. “It’s like you saw a calligraphy post on instagram explore page and you could tell directly “Oh! That must be her writing!” ungkap Connie.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP