Trik Mengatur Bujet Pernikahan

Merayakan pernikahan bukanlah sebuah hal yang mudah dan murah. Diperlukan pengorbanan dari segi finansial maupun tenaga. Oleh karenanya para calon pengantin sebaiknya mempersiapkan mental selain tentu saja bujet yang tidak sedikit.

Waktu yang idel dalam mempersiapkan pesta pernikahan adalah setahun setelah lamaran resmi. Akan tetapi, banyak juga calon pengantin yang hanya memiliki waktu kurang dari setahun dalam mempersiapkan pernikahan mereka. Ada yang 9 bulan, bahkan ada juga yang hanya 3 bulan. Beruntung apabila pasangan calon pengantin telah mempersiapkan bujet mereka sejak jauh hari. Namun bila tidak, akan timbul dua persoalan yaitu waktu yang kurang serta bujet yang juga kurang mencukupi. Solusinya adalah calon pengantin harus memilih antara menunda waktu pernikahan atau mencari dana untuk menutupi kekurangan dana yang tersedia.

Dari dua solusi tersebut, apabila Anda memilih opsi kedua yaitu menutupi kekurangan dana, maka beberapa poin berikut wajib Anda simak, barangkali dapat membantu Anda menemukan solusi yang tepat.

Menabung dan berhemat
Paling banyak ditemui jarak antara lamaran dan hari pernikahan satu tahun. Dalam jangka waktu tersebut setidaknya kedua calon pengantin memiliki waktu cukup untuk mengumpulkan dana jika persiapan finansial belum mencukupi. Tradisi lama yang mengatakan bahwa calon pengantin pria bertanggung jawab lebih besar atas bujet pernikahan, seiring waktu bersamaan dengan pemahaman modern perlahan ditinggalkan. Saat ini calon pengantin wanita pun memiliki tanggung jawab yang hampir sama, sebab agar tanggung jawab lebih ringan dipikul, tidak cukup hanya mengandalkan satu orang. Dalam situasi ini dibutuhkan kerja sama kedua pihak, calon pengantin pria dan wanita disarankan kerja sama menabung sebagian besar penghasilan mereka. Ditambah hidup berhemat dibanding gaya hidup sebelumnya yang mungkin cenderung boros.

Pinjaman ke bank
Meskipun kurang dianjurkan, meminjam dari bank merupakan jalan keluar instan bagi yang ingin menikah namun kekurangan dana. Biasanya calon pengantin yang terpaksa meminjam, disebabkan jarak waktu dari lamaran hingga pernikahan relatif pendek atau persiapan dana yang kurang. Sehingga calon pengantin yang belum sempat atau kekurangan dana tidak memiliki waktu untuk menyisihkan penghasilannya. Namun walaupun instan, bukan berarti dana yang diajukan dapat cair dalam waktu dekat. Tergantung dari kelengkapan berkas serta diajukan ke bank mana. Jadi jika berencana mengajukan pinjaman lakukan sesegera mungkin.

Mendapat tambahan dari orang tua
Kita tidak dapat mengandalkan sepenuhnya pemberian dari orang tua, karena tidak semua orang tua mampu memberikan. Tetapi tidak dipungkiri setiap orang tua punya keinginan untuk ikut patungan membantu pernikahan putra/ putrinya. Untung-untung, orang tua kedua belah pihak mau memberikan dana yang cukup besar untuk meringankan beban finansial. Dengan begitu calon pengantin pun dapat sedikit bernafas lega dengan adanya bantuan.

Menyesuaikan bujet yang ada
Tinggalkan impian menikah dengan megah dan mewah bila dana yang terkumpul tidak mencukupi. Lagi pula belakangan ini banyak calon pengantin yang menikah secara sederhana dan intimate tanpa mengundang ribuan orang. Selain dapat men-save dana, ada saja pasangan yang berpendapat tidak ingin menikah besar-besaran mengundang banyak tamu yang kebanyakan kenalan atau kolega kedua pihak orang tua. Karena bagi kedua pengantin, mereka adalah orang asing yang tidak dikenal. Hakikatnya menikah bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat yang dikenal untuk mendapatkan momen keakraban selama pernikahan berlangsung. Intinya, menikah tidak perlu bermewah-mewahan hanya untuk dihabiskan dalam waktu sehari. Ada banyak yang perlu dipikirkan untuk membangun masa depan keluarga.

Foto: Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP