Sekali Seumur Hidup, Paula Verhoeven Ingin Jalani Adat Jawa Lengkap


 
Sesuai urutan prosesi adat Solo, seusai prosesi siraman, dulang bukasan atau suapan terakhir adalah prosesi selanjutnya. Duduk di tengah di antara ayah dan ibunya, Paula tampil dengan kebaya desainer Poppy Karim lengkap sudah dengan sanggul serta sudah dikerik. Prosesi dulang bukasan dimaksudkan untuk mengenang kembali masa kecil saat masih disuapi, dan berakhir dengan suapan terakhir saat seorang wanita akan melangsungkan pernikahan.

Tiga kali suapan, ayah dan ibu Paula menyuapi nasi dari tumpeng beserta lauk pauknya. Setelah upacara dulang bukasan berakhir, dilanjutkan dengan upacara pemberian uang kreweng hasil jualan dodol dawet kepada Paula sebagai lambang agar kelak kehidupan rumah tangga dilimpahkan banyak rezeki.
 
 
 
 
Pelepasan ayam betina merupakan acara berikutnya, sebagai isyarat Paula yang akan menikah melepas masa lajangnya. Beberapa saat kemudian prosesi penerimaan tirta perwitasari dari om dan tante Paula yang diterima kedua orang tua. Selain tirta perwitasari diikuti juga rambut Baim Wong untuk disatukan dengan rambut Paula yang akan ditanam di depan rumah sebagai upacara tanem rikmo.




Official Wedding Media:Weddingku | Official Broadcaster: RCTI |Wedding Planner: Weddingku Concierge | Event Management: PT. Kwartet Vaganza Indonesia |Photographer: David Salim Photography |Videographer: Soe & Su Wedding Photography |Decoration: Rumah Kampung Decor | Jewelry : Frank & co. | Bride and groom’s Midodareni Outfits: Vera Kebaya | Bride and groom’s Pengajian Outfits: Era Soekamto|Bride, groom, and Bride’s family Siraman Outfits: Poppy Karim |Bride’s Makeup and Hair Do: Melina TheMUA|Bride’s Traditional Makeup: Ambar Paes|Bride’s Family Makeup: Nov Wedding Makeup Artist|Groom’s Pemangku Adat: Lingkung Seni Suarna Putra |Seserahan: Rose Arbor Seserahan |Souvenir: Giftware Souvenir