A Modern Touch on Your Traditional Wedding

Meskipun kehidupan kini semakin modern, pernikahan dengan konsep tradisional masih digemari oleh banyak calon pengantin. Salah satu dari sekian banyak alasan mengapa adalah karena pernikahan tradisional membuat suasana menjadi lebih intim bersama dengan tradisi yang turun temurun dilakukan oleh keluarga yang sekaligus membawa kita untuk bernostalgia ke masa lalu. Berbeda dengan waktu dahulu, pernikahan tradisional di masa kini cenderung mengombinasikan sentuhan modern menjadi suatu perpaduan yang eklektik. Pernikahan tradisional adat Jawa dalam artikel ini memiliki tema The Beauty of Indonesian Heritage dengan menambahkan unsur modern pada dekorasinya untuk menciptakan suatu perpaduan yang eklektik.

Dekorasi Backdrop Bermotif Merak Senada & Arti Gebyok di Pernikahan Tradisional

Unsur modern terlihat pada backdrop area pelaminan mini yang merupakan hasil digital printing bermotif merak yang melatarbelakangi gebyok. Gebyok sendiri adalah frame berbahan dasar kayu yang biasanya digunakan pada konsep pernikahan adat Jawa di area pelaminan. Bukan sebatas dekorasi saja, setiap ukiran dalam gebyok memiliki arti yang berbeda-beda. Namun pada umumnya, gebyok memiliki arti harapan dan doa kedua orang tua pasangan yang mengiringi dan melepaskan anaknya untuk menikah.

Sketsel Putih Modern di Dining Table

Elemen eklektik lainnya juga bisa ditemukan pada dining table. Pada area ini, Mia dari tim Ebimoekti Decoration menyampaikan bahwa sketsel putih dengan motif merak yang digunakan sebagai latar belakang memiliki look yang lebih modern dan masih sangat fleksibel untuk digunakan di segala area. Pernak pernik table setting pun dibuat tidak terlalu heboh, melainkan tetap fungsional sesuai dengan fungsinya dan senada dengan tone dekorasi.

Chandelier di Area Meja Akad

Fokus utama di area ini adalah penempatan gawangan yang membingkai area akad. Sebetulnya, penempatan gawangan ini tidak selalu digunakan pada pernikahan adat Jawa, namun karena pernikahan ini dilakukan di dalam ballroom, penambahan gawangan akan semakin membuatnya terlihat manis dan spesial, apalagi ditambah chandelier yang tergantung pada bagian atas meja akad juga turut memberikan kesan vintage bersama bunga & melati yang menjuntai ke bawah.

Bunga yang Selalu Ada di Pernikahan Tradisional

A fun fact of this eclectic traditional decoration, Mia & Shinta dari tim Ebimoekti Decoration berkata bahwa, seluruh bunga yang dipakai dalam konsep pernikahan ini merupakan bunga asli. Bunga melati, mawar dan bunga kantil adalah jenis bunga yang biasanya digunakan dalam pernikahan Jawa. Masing-masing memiliki makna nya sendiri. Mawar melambangkan harmonisasi hidup dalam pernikahan, bunga kantil simbol hubungan yang langgeng, sedangkan melati berarti kesucian dan ketulusan pengantin. Melati tak hanya digunakan sebagai dekorasi, namun juga digunakan sebagai aksesoris yang disematkan pada hiasan kepala pengantin, atau pun mendampingi keris sang pria, dengan sebutan ronce bunga melati. Memasuki area ini, penulis sudah langsung mencium aroma lembut dari keberadaan melati. Wanginya ternyata juga memiliki arti yang melambangkan kesederhanaan dan kerendahan hati. Perpaduan eklektik di pernikahan ini juga terlihat dari pemilihan bunga yang tidak semuanya lokal. Beberapa bunga seperti hydrangea, baby breath, anggrek hingga peony digunakan dalam konsep ini.

Melihat penampilan konsep pernikahan tradisional dengan adat Jawa yang dipadukan dengan unsur modern eklektik yang tak biasa ini, apakah Lovely Couples tertarik untuk menggunakan konsep ini?

Stylist @behind.thevows | Decor @ebimoektidecor |Tableware & stationeries @se.meja @houseofpapeterie | Cake @lenovellecake | Attire @erasoekamto.official @veraanggraini_kebaya | Shoes @thangshoes | Lighting @etceteralighting

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP