CTI Mempersembahkan Pameran Warna Alam

Cita Tenun Indonesia (CTI) tidak pernah berhenti melestarikan kain tenun yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. Dengan dukungan dari Uni Eropa (EU) dan Humanist Institute For Cooperation With Developing Countries (HIVOS), bertempat di Promenade Atrium Senayan City, Jakarta, digelar pameran sejak 31 Oktober-6 November 2016. Pameran “Warna Alam” tersebut mengetengahkan berbagai ragam acara, pada tanggal 9 November 2016 hadir fashion show yang diisi oleh para desainer dari berbagai bidang, serta bazaar yang hadir 8-11 November 2016 di The Hall, Senayan City.

Meskipun banyak yang tak acuh terhadap eksistensi tenun yang semakin ditinggalkan zaman, CTI tetap menunjukkan kepeduliannya dengan merangkul para desainer. Tidak hanya desainer fesyen, untuk semakin menginspirasi, CTI pun turut mengundang desainer tekstil, interior & produk. Terdiri dari desainer tekstil Koesoemaningsih dan Ae Kesna, desainer interior & produk Ary Juwono, Roland Adam, Yuri Alfa, Koestriastuti, serta terakhir para desainer fesyen Chossy Latu, Auguste Soesastro, Didi Budiardjo, dan Denny Wirawan. Semua desainer bersatu padu menggarap tenun sebagai objek mereka.

Sebagai bagian dari IPMI Trend Fashion 2017, pada fashion show lalu beragam karya dihadirkan dengan 12 teknik pembuatan seperti ikat lungsi, pakan, pakan tambah, lungsi pakan, sobi, dobi, jacquard, datar, songket, kombinasi ikat dan songket, rang rang dan tapestry. Kekayaan teknik penenunan tersebut pun dipadukan dengan pewarnaan alam. Zat pewarna kimia yang mudah didapat berbeda dengan pewarnaan alam, karena pewarna alam lebih ramah lingkungan. Sikap ramah lingkungan itu pula yang menjadi dasar penyelenggaraan pameran yang baru pertama kali ini digelar.

Foto: Vaesy

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP