Baru saja kembali dari pagelaran busana yang menampilkan kreasi kebaya modern Indonesia di Hermitage Garden, Moscow pada tanggal 20-21 Agustus 2016 yang lalu, kembali Ferry Sunarto, salah satu perancang busana kebaya terbaik di Indonesia, menampilkan koleksi terbarunya dalam sebuah pagelaran private viewing yang eksklusif bersama dengan Bank BRI di Gran Mahakam Hotel baru-baru ini.
Smart Dressing Culture menjadi tema dari acara yang di-host oleh VJ Daniel bersama dengan moderator Maudy Koesnaedi ini untuk menampilkan sisi lain dari haute couture sebuah kebaya yang ingin diangkat oleh desainer yang selalu penuh dengan ide dan inovasi ini.
“Kebaya memang menjadi warisan budaya Indonesia, tapi saya ingin agar kebaya jangan hanya dilestarikan tapi juga harus dikembangkan ke arah yang lebih kekinian dan diterima oleh masyarakat modern saat ini,” terang Ferry Sunarto mengawali pembicaraan kami. “Bagaimana caranya seorang perancang kebaya, dalam hal ini saya, untuk bisa mendesain kebaya yang sophisticated namun juga glamor, ringan tapi juga terlihat berkelas, inilah yang menjadi tantangan saya,” jelas Ferry Sunarto kembali.
Dalam private viewing ini, Ferry Sunarto berkolaborasi dengan Bank BRI, salah satu bank nasional papan atas yang selalu mempunyai komitmen terbaik bukan saja bagi para nasabahnya tapi juga untuk mengembangkan industri kreatif Tanah Air yang kaya akan ragam ini. Dihadiri oleh Ibu Happy Djarot bersama dengan pejabat-pejabat teras Bank BRI, pemimpin redaksi dua majalah fashion ternama, pemerhati mode, make-up artist kenamaan, dan masih banyak tamu-tamu penting lainnya.
Dalam pagelaran private viewing ini, Ferry Sunarto menampilkan 16 koleksi kebaya terbaru yang hadir dalam siluet-siluet yang cantik dan anggun dimana ke-16 rancangan terbaru ini menjadi wujud dari apa yang ia sebut sebagai pengembangan kebaya.
“Masyarakat dunia harus lebih aware dengan kebaya Indonesia oleh karena itu kita terapkan konsep smart dressing culture, cara berpakaian yang smart dengan mix and match ragam wastra Indonesia untuk jadi lebih mencintai warisan budaya negeri sendiri,” tutup Ferry Sunarto mengakhiri pembicaraan kami.
Foto Dok. Ferry Sunarto