IIHLEC Hadir untuk Pertama Kalinya

Halal Lifestyle Centre menggelar rangkaian acara menarik yang menyajikan berbagai kebutuhan masyarakat muslim yang sudah dijamin halal. Indonesia Internasional Halal Lifestyle Expo & Conference (IIHLEC) 2016 merupakan rangkaian acara yang pertama kalinya digelar pada tanggal 6-8 Oktober 2016 di Ciputra Artperneur, Jakarta. Didukung oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Majelis Ulama Indonesia, Masyarakat Ekonomi Syariah, Ciputra Artpreneur, IIHLEC direncanakan menjadi agenda rutin setiap tahun yang diadakan pada bulan Oktober.

Sebagai negara dengan komunitas muslim terbesar, disadari Indonesia menjadi market besar yang banyak membutuhkan segala produk halal. Namun disadari pula saat ini Indonesia lebih condong berperan sebagai konsumen bukan produsen. Sehingga melalui IIHLEC, Indonesia membuktikan eksistensi dan potensinya yang tidak kalah dengan negara lain yang dapat disaksikan dalam 10 sektor yakni, makanan, pariwisata, fashion, kosmetik, pendidikan, finansial, farmasi, media dan rekreasional, layanan kesehatan dan kebugaran serta seni dan budaya.

Menjadi salah satu sektor penting serta untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi kiblat fashion muslim, IIHLEC juga memberi ruang bagi para desainer muslim untuk menunjukkan karya busananya yang dapat disandingkan dengan desainer mancanegara. Pada tanggal 7 Oktober 2016, tepatnya pada hari kedua terdapat dua sesi fashion show.

Pada sesi pertama, fashion show diisi oleh Si.Se.Sa, Irna LaPerle, Deden Siswanto, dan L.tru. Berada di urutan pertama, Deden Siswanto menampilkan busana muslim bertumpuk yang didominasi putih. Si.Se.Sa yang merupakan brand milik ketiga anak Merry Pramono hadir dengan tema “La Souq” yang berarti pasar. Khimar dengan terusan menjadi busana wajib yang kali ini dipadankan dengan motif garis-garis. Sedangkan Irna LaPerle menampilkan 15 look yang terinspirasi dari ganggang di lautan Pasifik. Dan terakhir L.tru mengantarkan busana muslim yang tidak transparan sesuai sebagaimana prinsip halal dengan tema sapaan dalam bahasa Perancis, Bonjour, Ça Va?

Sementara pada sesi kedua terdapat Dauky Elzatta Karya Elhijab dan Dian Pelangi. Elzatta yang cenderung feminin tampil dengan busana terusan yang berwarna ceria, sedikit berbeda dengan Dauky yang lebih kasual. Meski berbeda, keduanya memiliki benang merah yang sama memiliki konsep ready to wear. Dian Pelangi mengantar koleksi busana yang bertemakan Blue Ocean, yang terinspirasi dari wilayah teritorial Indonesia yang sebagai negara maritim, lebih luas perairan dibanding daratan. Sesuai dengan temanya, warna biru laut menjadi salah satu unsur warna dominan berikut warna keemasan yang menyimbolkan pasir pantai.

Foto: Vaesy

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP