Mahar Pernikahan Unik di Tengah Pandemi Corona

Foto: Antara


Kebanyakan pasangan calon suami istri menjadikan uang sebagai mahar di pernikahan. Namun, tak jarang juga ada diselipkan beberapa benda unik sebagai penanda keunikan pernikahan mereka. Tak berbeda dengan dua pasangan yang menikah asal DI Yogyakarta ini yang menjadikan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai mahar pernikahan.


Pada pernikahan ini, bukan hanya maharnya saja yang unik, tapi berhubung menikah di tengah pandemi virus Covid-19, pasangan ini juga memiliki tema pernikahan yang tak kalah unik yakni, Nikah Bareng Peduli Covid-19 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.


Ketua Panitia Golek Garwo dan Nikah Bareng Covid-19 Ryan Budi mengatakan bahwa pernikahan ini sangat unik karena memang tempat menikahnya saja di KUA dan maharnya juga beda dari yang lain.


Katanya, pernikahan seperti ini digelar dalam rangka mendukung program pemerintah terhadap penanggulangan wabah virus corona serta bisa membantu rakyat tak mampu untuk menikah, juga menumbuhkan kesadaran untuk berbagi dengan sesama.


Ryan mengungkapkan bahwa mahar APD tersebut akan disumbangkan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul sebagai wujud kepedulian terhadap tim medis sekaligus pengantin akan mendonorkan darah mereka untuk kemanusiaan.


Pernikahan ini dilakukan secara sederhana dan sangat terbatas, hanya dihadiri 10 orang sesuai dengan imbauan pemerintah tentang penerapan social distancing. Bukan hanya tamu undangan yang dibatasi, tapi demi memutus rantai penyebaran virus corona, dilakukan juga pengecekan suhu, pemakaian hand sanitizer dan masker untuk semua tamu undangan.


“Khusus untuk pengantin dan petugas, juga dilengkapi dengan sarung tangan dan pelindung wajah, kemudian baru bisa memasuki halaman KUA yang sudah disulap seperti pelaminan ‘ngruwat alam’. Barulah prosesi ijab kabul dilakukan secara bergantian sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) KUA dan pengantin,” kata Ryan.


Lagi, Ryan mengatakan bahwa APD tersebut dibuat dengan konsep ecoprint yakni memadukan tradisi dan ecostyle di dalamnya sehingga memiliki makna bahwa mempelai akan survive dan selalu bersyukur atas segala peristiwa yang terjadi. Pun baju mempelainya.


Pernikahan seperti ini diharapkan Ryan mampu meningkatkan semangat melawan pandemi virus corona dan juga bisa memberikan semangat pada tim medis, sekaligus mengedukasi masyarakat melalui germas sebagai langkah pencegahan virus Covid-19.


Diketahui, kedua pasangan yang menikah tersebut bernama Novi Rahmawati Ningsih (23), wanita asal Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur, dengan Tunggul Pujangkoro (25), pria asal Keparakan, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Kemudian Atik Tri Ujianti (56), wanita asal Panggungharjo Bantul, DIY dengan Lupadi (51), pria asal daerah yang sama. Maharnya pun bukan hanya APD saja, tapi juga ada seperangkat alat shalat dan Al Quran.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP