Kolaborasi Sunda dan Jawa di Hotel Borobudur Jakarta

NARENDRAGHARINI DAN ARIEL VANKA KRISYA - 11 NOVEMBER 2017
| 5448

Cinta yang pernah tertunda terasa begitu indah saat ia berhasil terajut kembali. Seperti kisah cinta Ariel dan Arini.

Sebaris kalimat penuh makna untuk orang tua. Saat-saat mengharu biru

Cium tangan ibu terkasih setelah siraman

Kali ini dalam balutan busana adat Sunda

Ariel dan Arini

Ariel sangat menghayati nanyikan sebuah lagu

Keseruan lempar kapal kertas

Sungkeman penuh haru

Ucap syukur setelah ijab kabul selesai

Perlengkapan siraman

Cinta yang pernah tertunda terasa begitu indah saat ia berhasil terajut kembali. Seperti kisah cinta Ariel dan Arini.

Perkenalan Arini dan Ariel berawal saat sebagai sesama mahasiswa baru, keduanya harus menjalani ospek di kampus. Meski kuliah di fakultas yang sama, pada acara ospek tersebut Arini dan Ariel terbagi pada kelompok yang berbeda. Ariel yang sempat meminjam sandal jepit, baru mengetahui nama Arini saat ingin mengembalikan sandal tersebut dan melihat nama yang tertera di alasnya. Melalui sandal jepit itulah perkenalan dan pertemanan antara Arini dan Ariel dimulai.

Sempat dekat beberapa kali pada saat menjalani kuliah, Arini dan Ariel belum pernah berhasil menjalin cinta. Sempat hilang kontak, pada akhirnya waktu pun mempertemukan mereka. Seperti bertelepati, Arini dan Ariel yang tengah menunggu di depan toilet di sebuah bioskop, saling menengok pada saat bersamaan. Terkejut dan senang menghinggapi keduanya yang berlanjut dengan saling bertukar nomor handphone. Kejadian itu pun meninggalkan kesan yang akhirnya mengantarkan keduanya pada hubungan yang kali ini lebih serius. Jalinan kasih yang berjalan mulus selama tiga tahun ini akhirnya sampai ke satu titik dimana Arini dan Ariel memutuskan untuk melangkah ke jenjang berikutnya, pernikahan.

Perjuangan menyiapkan pernikahan dilalui Arini dengan semangat meskipun Ariel yang berprofesi sebagai pilot lebih sering berada di udara. Bersama Maheswara sebagai wedding organizer, persiapan pernikahan terasa jauh lebih ringan bagi Arini yang juga bekerja kantoran. Sebelum memilih vendor, lebih dulu keduanya menentukan pembagian acara dengan beragam adat sesuai dengan asal daerah keduanya yang multikultural. Bertujuan agar memudahkan dalam menetapkan dekorasi hingga berbagai keperluan lainnya yang harus disesuaikan dengan konsep masing-masing adat. Dimana Arini yang memiliki campuran Bugis melaksanakan mappacci dan siraman yang juga dijalani Ariel di kediaman masing-masing.

Arini yang berasal dari Cirebon dari pihak ayah dan telah lama tinggal di Bandung mengangkat adat Sunda pada akad nikah yang juga menjadi asal suku ibu Ariel. Untuk tema warna, keduanya memilih coklat muda berdasarkan keinginan Ariel yang kurang percaya diri memakai warna terang. Sementara acara resepsi mengusung adat Solo, asal pihak keluarga Ariel, yang disepakati menggunakan warna black gold. Dua warna yang dianggap keduanya memiliki kombinasi sempurna.

BACK
TO TOP