Pernikahan Minang yang Terangkai di InterContinental Jakarta MidPlaza

WANDA YOSFIANI DAN MUHAMMAD LAZUARDI - 02 APRIL 2016
| 6220

Cinta selalu punya cara untuk menghampiri. Terkadang ia hadir melalui orang ketiga yang mempertemukan dua hati yang ternyata saling mencari. Seperti Wanda dan Landi.

Kisah Wanda Yosfiani (Wanda) dan Muhammad Lazuardi (Landi) berawal dari sebuah pertemuan yang diatur oleh teman baik keduanya. Siapa sangka, pertemuan tersebut meninggalkan bekas mendalam di hati Wanda dan Landi. Dan tanpa menunggu lama, keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan menjadi sepasang kekasih. Selama 4,5 tahun hubungan mereka terus terjalin, hingga akhirnya keinginan untuk meningkatkan hubungan tersebut pun datang dan terlaksana pada bulan April 2016.

Sama-sama memiliki latar belakang Sumatera Barat, hanya ayah Landi yang keturunan Cirebon, Wanda dan Landi pun menjadikan adat Minang sebagai pengantar dalam upacara pernikahan mereka. Namun demikian, dengan alasan untuk membuatnya lebih sederhana dan untuk memangkas bujet, maka prosesi malam bainai yang biasa digelar malam jelang pernikahan diputuskan untuk ditiadakan. Sebagai ganti, keduanya mengadakan pengajian untuk memperoleh berkah dan kelancaran pada hari-H.

Suasana yang begitu sakral melingkupi akad nikah yang berlangsung di InterContinental Jakarta MidPlaza. Berbalut busana adat Koto Gadang yang cantik dengan tengkuluk talakuang sebagai penutup kepala, keharuan seakan melingkupi Wanda saat ijab kabul terucap oleh Landi. Busana berwarna biru berpadu pink cerah sengaja dikenakan oleh pasangan berbahagia ini untuk menghidupkan suasana.

Puncak acara digelar keesokan harinya di Hotel Mulia Senayan – Jakarta. Masih tetap mengangkat adat Minang, atmosfir resepsi terasa lebih ceria dengan dekorasi warna merah keemasan khas Sumatera. Aura kebahagiaan pun terpancar di wajah pasangan pengantin yang mengenakan busana Minang Pesisir warna merah, dengan sunting indah membingkai wajah cantik Wanda.

BACK
TO TOP