Sentuhan Merah-Emas Simbol Pernikahan Minang di Balai Sudirman

SHABILLA FATHARANI DAN MUHAMMAD BAGUS SAMHAN - 19 AGUSTUS 2017
| 6264

Ada kalanya waktu memisahkan, meski tak jarang ia juga mempertemukan. Dua sahabat yang dulu dipisahkan kini kembali dipertemukan dalam atmosfir yang berbeda.

Suasana ketika akad dimulai

Mahar

Bridesmaid yang kompak mengenakan busana adat Minang berwarna hijau gelap

Pandangan tak terhingga saat Bagus memakaikan cincin kawin

Memakai busana hijab berwarna keemasan membuat Bila tampak shining

Sudut dekorasi yang dihiasi bunga mawar merah sesuai tema

Dekorasi foyer yang dominan merah

Salah satu tarian adat Minang untuk menghibur para tamu

Bangga memakai busana adat Minang

Bahagia berjalan di tengah kerumunan para tamu

Rasa syukur usai ijab kabul

Ada kalanya waktu memisahkan, meski tak jarang ia juga mempertemukan. Dua sahabat yang dulu dipisahkan kini kembali dipertemukan dalam atmosfir yang berbeda.

Bila dan Bagus yang bersahabat sejak SD, kembali dipertemukan setelah terpisah sekian tahun lamanya. Sama-sama berkuliah di kota Bandung, Bila dan Bagus merajut kembali tali persahabatan yang sempat terputus. Meski sempat memiliki pasangan masing-masing, keduanya sadar kedekatan mereka beresiko menimbulkan rasa saling suka. Dan semua dimulai dari Bagus yang pantang menyerah meluluhkan hati Bila yang nyaman mempertahankan persahabatan mereka yang sudah berjalan lima tahun lamanya. Hingga baik Bila maupun Bagus sudah hafal tabiat baik dan buruk yang justru memperkuat ikatan emosional antara keduanya.

Jalinan kasih pun dimulai awal Desember 2015 dengan komitmen akan membawanya ke jenjang yang lebih serius, pernikahan. Dua tahun berjalan, Bila dan Bagus pun mulai mempersiapkan pernikahan. Tabungan yang disisihkan sedikit demi sedikit sudah mulai mencukupi jumlahnya. Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Dana pernikahan yang terkumpul dikuras oleh hacker. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, di saat bersamaan, ayah Bila terkena serangan jantung dan menderita stroke. Keadaan ini memaksa keduanya untuk pasrah dan berdoa, menyerahkan diri kepada Sang Pencipta. Akhirnya, rencana Tuhan memang selalu indah. Ayah Bila yang berangsur membaik dapat mendampingi putrinya di hari pernikahan dalam kondisi prima. Tabungan yang hilang pun terganti dengan rezeki yang lebih besar melalui proyek yang dikerjakan jelang hari-H.

Akhirnya hari itu pun tiba. Dilangsungkan di Panti Prajurit, Balai Sudirman, Jakarta, rona bahagia terpancar di wajah Bila dan Bagus setelah melalui begitu banyak cobaan. Berbalut busana Minang sesuai tradisi keluarga Bila, nuansa merah dan emas sebagai ciri khas Minang pun hadir. Perpaduan warna yang menurut keduanya, memberi kesan klasik, elegan, dan mewah, dan diaplikasikan dengan cantik oleh Watie Iskandar dan Elly Kasim.

Tema Tradisional Minangkabau
Tata Rias: Adi Adrian
Dekorasi: Watie Iskandar dan Elly Kasim (Pelaminan)
Katering: Balai Sudirman
Venue: Balai Sudirman
Foto & Video: Yulianto Studio dan Irrezpratama
Undangan: Pribadi
Souvenir: Pribadi
MC: Tia Monica
Prosesi & Kesenian: Elly Kasim
Musik & Entertainment: All Star Orchestra
Wedding Organizer: Big Enterprise

BACK
TO TOP