When Mom's Behaving Badly

Ini fakta. Bahkan ibu yang paling penuh cinta di dunia bisa berubah menjadi monster yang mengerikan ketika ia berusaha turut campur terlalu dalam mempersiapkan pesta pernikahan putri atau putranya. Mungkin ini sebagai bentuk semangat kepeduliannya terhadap Anda, atau bisa jadi ia cemburu dengan segala perhatian yang Anda dapatkan, atau ini sebagai bentuk kepedihan hati mengingat sebentar lagi, putri atau pangeran kecilnya tak akan lagi membutuhkan dirinya. Namun apa pun alasan yang ada di balik sikap menyebalkan yang ia tunjukkan sepanjang masa-masa persiapan, kami menyediakan tips untuk menangkal dan mengatasinya, sehingga ketegangan di antara anggota keluarga bakal berkurang.

Behaving Badly #1
The Bully
Dia butuh berada di posisi sebagai pengontrol, yang mengeluarkan dan menetapkan kebijakan ini dan itu, keputusana A hingga Z.
Berusaha memastikan semua berjalan sempurna (nyaris membuat semua orang menjadi gila).

How to Deal:
Ketika ia sibuk memberikan berjuta saran, pengarahan, dan petunjuk, dengarkan saja dengan baik. Anggukkan kepala Anda jika perlu agar ia tahu Anda mendengarkan (tapi tidak wajib melakukan semua sarannya). Kemudian, setelah ibu tercinta selesai membagikan segala petuahnya, giliran Anda mengungkapkan apa yang ada di benak Anda. Katakan dengan lembut dan sopan bahwa Anda sudah memiliki keputusan sendiri tentang segala hal yang tadi disarankan olehnya. Anda bisa tetap dapat menjalankan semua rencana sesuai dengan yang Anda inginkan tanpa perlu membuatnya tersinggung atau tak berguna.

"Kuncinya: sejak awal tunjukkan bahwa Anda tahu apa yang Anda inginkan, apa yang Anda harus lakukan, dan besikaplah tegas jika beliau mulai mencecar Anda," jelas Kathleen Hall, Psikolog dari Stress Institue, Atlanta. Bersikeras mendorong dia ke sudut gelap untuk menjauhkannya dari segala persiapan peta pernikahan Anda, hanya akan memicu kebutuhannya untuk berperan besar dan mengontrol. Lakukan cara elegan ini: kirimi dia email tentang kemajuan persiapan (ingat, jangan pernah meminta opininya). Pertimbangkan juga agar ibu tercinta memperoleh kepercayaan Anda dengan dipercaya menangani satu hal yang tidak terlampau serius, sehingga, jika apa yang ditanganinya gagal total, Anda tak terpancing mengamuk dan mendapat predikat sebagai anak durhaka.

Behaving Badly #2
The Snob
Bagi tipe wanita seperti ini, imej adalah segala-galanya. Semua ucapan dan tindakannya selalu terkontrol dan harus sempurna. Tentu saja, ia akan mengharapkan hal serupa dari keluarga dan lingkungannya. Dan ketika harapannya tak kesampaian alias ada kemungkinan keputusan-keputusan Anda mengenai persiapan pesta ini bakal menghancurkan reputasinya yang sempurna (ini menurut dia), ibu tercinta bisa berubah garang menjadi Pit Bull (lobster diganti dengan daging ayaaaam? Apa kata orang nanti?!).

How to Deal:
Sebelum kejengkelan Anda memuncak dan berencana memesan 1 kamar di rumah sakit jiwa untuk ibu yang berubah bak Tarantula raksasa, ada satu hal yang Anda perlu tahu: orang-orang yang TERLALU peduli terhadap imej mereka, sesungguhnya merasa tak aman dan nyaman dengan dirinya, sehingga mereka berusaha keras memakai topeng. Mengubah ibu bertipe snob menjadi wanita yang penuh pengertian dalam waktu 3 bulan sama dengan Anda berusaha melenyapkan kemacetan di Jakarta. Anda tak akan mampu karena harus menyerahkan persoalan itu hanya kepada ahlinya. Yang harus Anda lakukan adalah bersikap penuh percaya diri, tegas, dan tetap pada pilihan Anda. Alih-alih mengarang banyak alasan atau memberi penjelasan berputar-putar hanya untuk mengatakan `Tidak`, segera saja keluarkan senjata ampuh ini setiap kali ia mulai mengajukan persyaratan yang hanya bisa dikabulkan oleh Jin sakti milik Aladin. "Bersikap jujur dan langsung pada sasaran adalah dua hal yang harus Anda terapkan," papar Susan Newman, penulis The Book of No: 250 Ways to Say and Mean It. Saat menolak lobster katakan saja, "Kami tidak punya cukup dana untuk menyediakan lobster." Dia bisa menerima alasan itu atau jika ia tetap bersikukuh, minta ibu Anda untuk membayar sendiri tambahan menu lobster di pesta perkawinan Anda nanti. Namun jika Anda memang tidak menginginkan lobster dari awal, katakan saja,"Kami ingin daging ayam." End of the story!

Behaving Badly #3
The Diva
Tidak dipungkiri, ibu Anda memang mencintai Anda. Tapi tipe wanita yang gemar bertingkah bagai prima donna ini juga tak sungkan mencuri perhatian. Maka, tak mengherankan bila di pesta Anda nanti, ia akan berdandan, mengenakan sesuatu, atau melakukan sesuatu (menari Tango dengan best man Anda mungkin), yang bisa membuat perhatian para tamu undangan malah HANYA tertuju kepadanya.

How to Deal:
Jika perhatian yang dia cari, berikan saja. Biarkan ia bersinar di tengah upacara pernikahan berpenerangan lilin, atau umumkan kehadirannya saat berjalan menuju pelaminan (iringi langkah kakinya dengan lagu favorit yang ia pilih sendiri) pada saat pesta resepsi. Lalu, bagaimana mengantisipiasi agar ia tak hadir di pernikahan Anda dengan gaun yang panjang ekornya melebihi ekor gaun pengantin sang mempelai wanita sendiri?
Sebelumnya, ajak ibu tercinta berbelanja gaun bersama sehingga Anda bisa memberikan masukan mengenai model dan warna gaun yang sesuai dengan usia, bentuk tubuh, dan kepribadiannya. Saat Anda merasa sudah menemukan gaun yang cocok untuk ibunda tercinta, katakan,"Ma, saya pasti akan terkenang-kenang, betapa bahagianya menikah didampingi mama yang mengenakan gaun cantik ini." Bersikap manipulatif (sedikit) untuk menyelamatkan hari penting Anda kadang memang perlu dilakukan.

Behaving Badly #4
The Craftsmeister
Niat baik memang seringkali tak berakhir menyenangkan jika tak sesuai dengan harapan pihak yang lain. Demi membuat kartu undangan dan suvenir Anda tampil meriah, memukau, dan elegan (sekali lagi, ini menurut ibu Anda), ia tak segan-segan mengerahkan "keahliannya" di bidang kerajinan tangan.

How to Deal:
Meski Anda menyewa Wedding Planner atau Wedding Consultant, Project Manager yang sebenarnya tetaplah Anda. Untuk itu, Anda perlu memerhatikan dengan sungguh-sungguh sikap cemburu berlebihan ibunda tercinta (dan kemungkinan besar juga tak punya cukup bakat untuk "mendesain ulang" kartu undangan dan suvenir Anda). Buat ia sibuk dengan tugas-tugas sepele yang tadinya akan Anda kerjakan sendiri, tapi dengan petunjuk yang sangat spesifik, seperti meminta ia membuat 200 buah bangau origami sebagai kartu petunjuk tempat duduk para tamu. Atau menuliskan nama dan alamat para tamu dengan tinta hitam di atas kertas undangan pernikahan Anda.

Behaving Badly #5
The Cold Fish
Pernikahan? Pernikahan siapa? Kapan? Mungkin itu reaksi ibunda tercinta setiap kali Anda menceritakan kemajuan persiapan pesta pernikahan Anda. Sikapnya yang sangat tak peduli bisa saja melukai perasaan Anda. Jangankan memberikan bantuan, ia bahkan tak memperlihatkan ketertarikan pada rencana-rencana Anda. Jumlah tamu yang akan diundangnya bahkan tak lebih dari 10 orang. itu pun semuanya adalah anggota keluarga.

How to Deal:
Banyak alasan yang membuatnya bereaksi dingin seperti itu. Selain khawatir soal uang yang akan dihabiskan, kemungkinan besar ia tak punya pengalaman dengan segala kerepotan mengurus sebuah pesta pernikahan. "Alih-alih membiarkan perasaan diabaikan merajam Anda, Anda bisa mengurangi atau meminimalkan harapan Anda terhadap reaksi dan aksi ibunda tercinta," jelas Newman lagi. Tunjukkan sikap penuh pengertian dengan membatasi "momen" konsultasi Anda hanya untuk hal-hal super sepele seperti mawar putih atau merah? Wedding cake 2 tingkat atau 3 tingkat? Ketika Anda membutuhkan saran dan opini untuk hal-hal super penting, carilah seorang teman atau anggota keluarga yang menunjukkan keinginan besar membantu Anda.

Teks: Fannya G. Alamanda
Foto: Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP