Resep Cinta Membina Rumah tangga

Langgengnya suatu pernikahan, tidak hanya didasari saling cinta, penuh perhatian, juga kecukupan materi. Yang tak kalah pentingnya adalah kehidupan seksual yang rutin dan berjalan dengan lancar. Saling memuaskan antara pasangan suami istri. Bila terjadi hambatan, bisa saja mengancam keutuhan rumahtangga. Mau tahu kunci rahasianya?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lancar dan normalnya hubungan seksual diantara pasangan suami-istri, salah satunya adalah masalah elastisitas vagina. Elastisitas vagina merupakan daya kelenturan atau kekenyalan pada vagina (saluran penghubung antara vestibulun pudenda dan serviks uteri) yang juga sangat berperan penting saat melakukan hubungan seksual. Seringkali, elastisitas vagina ini bermasalah, misalnya memiliki banyak sekret kelenjar (cairan) yang keluar atau biasa disebut dengan keputihan, daya mencengkeram atau meremas tidak normal lagi (tidak ada peristaltik) atau ketidaknyamanan saat bersenggama yang disebabkan karena saluran ini terasa longgar, maupun adanya bakteri di rugae vagina.

Menurut Dr. Indrawati Setyono, ahli akupunktur yang berpraktek di klinik Aura Chake Beauty and Healing Center, ketidakelastisan vagina dapat disebabkan oleh dua faktor: eksternal dan internal. “Faktor eksternal misalnya disebabkan karena makanan. Beberapa contoh makanan yang memengaruhi elastisitas otot vagina, seperti ketimun dan pepaya. Faktor eksternal lainnya adalah higienitas (kebersihan) atau trauma,” terang Dr. Indrawati. Sedangkan faktor internal tersediri dari stres, hormone imbalance (ketidakseimbangan hormon), hipersekresi kelenjar, usia lanjut, dan sebagainya.

“Efek dari masalah ini adalah ketidakpuasan saat bersenggama, terutama bagi pasangan, dan bisa berlanjut pada masalah ejakulasi dini. Selain itu, keputihan atau banyaknya jumlah cairan dapat menyebabkan rasa gatal pada daerah genital externa, hingga timbulnya myoma atau kanker rahim.

Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ketidakelastisan vagina ini. Salah satu cara yang cukup aman dan efektif adalah melalui terapi akupunktur menggunakan jarum dan laser. Penusukan pada beberapa titik akupunktur, di antaranya titik Fe Su, menurut Dr. Indrawati mampu mengembalikan peredaran darah yang tidak lancar dan memulihkan peredaran darah setempat (vagina), sehingga pembuluh-pembuluh darah yang sudah menua bisa mendapatkan suplai yang cukup. “Terapi ini juga mampu menormalkan produksi sekret atau cairan kelenjar, mengembalikan atau memulihkan pembentukan spitel gepeng berlapis yang mengandung banyak glikogen di sepanjang rugae-rugae vagina,” terang Dr. Indrawati lebih lanjut.

Terapi pada titik Fe Su juga akan meningkatkan gerak peristaltik (gerakan meremas) pada dinding vagina, juga mampu merontokkan multiple cyste yang ada di dalam cavum uterum (rahim).

Selain aman dan tanpa efek samping, terapi akupunktur pada vagina juga tidak menyebabkan rasa sakit, sebab pasien hanya merasa sedikit hangat pada daerah perut bagian bawah karena peredaran darah menjadi lebih lancar dan pasien jauh lebih rileks. Terapi dapat dilakukan dengan jarum atau dengan laser, maupun kombinasi keduanya.

“Terapi hanya memerlukan waktu sekitar 15-20 menit, dan cukup dilakukan sekali saja. Selanjutnya, pasien perlu melakukan terapi maintenance setiap setahun sekali.,” kata Dr. Indrawati sambil menambahkan, biaya sekali terapi hanya sekitar Rp. 7.500.000,-

Foto: Dok. Sxc.hu

Testimonial

Nyaris Bercerai

Bagi Wulan (bukan nama sebenarnya), pernikahan merupakan suatu anugerah yang harus dijaga dan dipertahankan sedemikian rupa agar selalu langgeng dan bertahan seumur hidup. Bagi wanita berusia 36 tahun yang saat ini telah dikarunia dua anak ini, jalan menuju jenjang pernikahannya bersama sang suami tidaklah lancar, penuh rintangan dan hambatan. Karena itu, ketika suatu hari tingkah laku sang suami berubah menjadi dingin dan kurang perhatian, ia berusaha untuk mencari tahu penyebabnya. Bahkan, ia sempat memata-matai sang suami, sebab ia khawatir sang suami mulai jatuh hati pada wanita lain. Ternyata kekhawatirnnya tersebut memang kenyataan. Suatu hari, ia melihat sang suami pergi bersama wanita lain dan itu membuat hatinya sangat hancur.

Tapi Wulan tak ingin gagabah. Ia harus mencari tahu apa yang menyebabkan suaminya selingkuh. “Kesalahan pasti tidak semata-mata pada diri suami saya saja. Saya kenal dia luar dalam, dan saya yakin dia tidak mungkin selingkuh jika tidak ada penyebabnya. Suatu malam, saya ajak suami bicara dari hati ke hati dan saya tanyakan apa yang menyebabkan dia sampai tega berselingkuh. Jawabannya sungguh mengejutkan saya; katanya ia merasa tidak puas dengan hubungan suami-istri yang kami lakukan selama ini. Saya sungguh sedih mendengarkannya. Kalau tidak mengingat kedua anak saya, mungkin saya sudah meminta cerai pada suami. Tapi untunglah saya bisa berpikir jernih. Saya harus memperbaiki keadaan ini, bukan justru memilih perceraian sebagai jalan keluarnya,” tutur Wulan.

Kepada Dr. Indrawati tempatnya selalu melakukan perawatan kulit melalui terapi akupunktur selama ini, Wulan menceritakan masalahnya tersebut. “Ternyata Dr. Indrawati menjelaskan bahwa masalah saya mungkin terletak pada elastisitas vagina saya yang sudah tidak baik lagi alias sudah kendur. Tadinya saya merasa tidak yakin, tapi penjelasan Dr. Indrawati membuat saya percaya. Ketika dia juga menawarkan terapi akupunktur untuk mengatasi masalah saya, saya langsung setuju untuk mencobanya. Meski tidak terlalu yakin, tapi saya merasakan hasilnya. Saat berhubungan intim dengan suami, baik saya maupun suami kami sama-sama mencapai kepuasan. Suami bahkan sampai memuji-muji saya. Ia pun berbisik pada saya bahwa ia berjanji tidak akan pernah selingkuh lagi,” tutur Wulan dengan rona wajah bahagia.

Selalu Sakit Saat Menstruasi

Sejak berusia remaja, Diana (bukan nama sebenarnya), selalu mengalami kesakitan setiap kali menstruasi. Tak jarang, ia sampai harus bolos kuliah hanya karena gangguan sakit perut yang tak tertahankan. Kini, setelah dewasa dan memasuki dunia kerja, masalah tersebut tak kunjung sembuh, sekalipun ia sudah pergi ke dokter dan meminum banyak obat. “Setiap kali menstruasi, saya perlu waktu dua hari untukk istirahat di rumah. Ini benar-benar mengganggu, apalagi di saat pekerjaan menumpuk di kantor,” ujar Diana dengan wajah sedih.

Karena tak kunjung sembuh juga, ia mendatangi klinik Dr. Indrawati untuk mencoba pengobatan akupunktur. “Sebelumnya, saya banyak bertanya pada Dr. Indrawati tentang kemungkinan penyakit saya disembuhkan. Dan menurutnya, memang dapat disembuhkan hanya dengan melakukan sekali terapi saja. Saya pikir, layak dicoba, apalagi hanya sekali terapi saja. Kalaupun nanti tidak berhasil, ya sudah, tidak usah disesali. Tapi ternyata berhasil. Pada bulan berikutnya, saya tidak mengalami sakit perut lagi menjelang menstruasi. Rasanya benar-benar menyenangkan, dan saya tidak perlu beristirahat di rumah saat pekerjaan menunggu di kantor,” Diana menjelaskan.

Tidak Jadi Mengangkat Rahim

Setelah divonis mengidap myoma dan dokter menyarankan untuk melakukan pengangkatan rahim, Vonny (bukan nama sebenarnya) merasa dunianya seperti runtuh. Bayangkan, seorang wanita tanpa rahim? Pasti akan sangat menyedihkan. Sekalipun ia sudah memiliki suami dan dua orang anak, ia tetap tidak ingin kehilangan rahim.

Dengan penuh semangat, Vonny mencoba mencari alternatif penyembuhan lain, hingga sampailah ia di klinik Dr. Indrawati. Ia menceritakan, “Di sini, saya sampaikan masalah saya dan Dr. Indrawati menawarkan pengobatan akupunktur untuk mengatasi masalah saya. Karena sangat ingin sembuh, saya pun setuju untuk mencoba terapi ini. Apalagi hanya perlu dilakukan sekali terapi saja, menurut saya tidak ada ruginya untuk dicoba.”

Beberapa lama setelah terapi, Vonny merasa ada sedikit perubahan pada dirinya, terutama pada daerah rahim. Jika biasanya ia mengalami rasa sakit yang tidak tertahankan, kini rasa sakit itu sudah berkurang jauh. “Ketika saya kembali ke dokter, dokter hanya menyarankan untuk membuang myoma tanpa perlu mengangkat rahim. Oh, rasanya saya bahagia sekali,” ujar Vonny dengan nada bahagia.

Alamat Aura Chake Beauty and Healing Center :

Kondominium Taman Anggrek
Jl. Let. Jen. S. Parman Kav.21-Slipi. Tower 7 Unit No. 10 E (Lift PL). Jakarta Barat 11470. Telp.:(021) 56952679
Praktek: Senin-Jumat, jam 16.00-20.00 Wib

Komplek Pertokoan Permata Hijau
Blok DB No. 16 Jakarta Selatan
Telp. (021) 534 7181/0816.1948958

Teks: Ratri Suyani
Foto: Opening-Scx.hu; Dok. Weddingku.com

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP