Sejak diadakan 12 tahun lalu, Indocraft menjadi salah satu pameran yang mengedepankan berbagai produk lokal dari yang bersifat tradisional seperti aneka wastra nusantara dari lembaran kain batik, songket, tenun hingga barang sudah jadi seperti pakaian dan aksesori. Diadakan di Lobby Hall, Plenary Hall dan Cendrawasih Room - Jakarta Convention Center, pengunjung pun dapat mudah menemukan produk sandang lainnya yang nontradisional bermaterial kulit asli hingga sintetis. Melibatkan 332 pelaku usaha, Indocraft juga menawarkan rupa-rupa produk fesyen lainnya semacam sepatu, tas, dompet, bahkan promosi wisata seputar Jakarta seperti Kepulauan Seribu.
Sudah dimulai sejak tanggal 18-22 November 2015, pameran berskala global ini sengaja mengajak UKM berpartisipasi sebagai upaya untuk memicu para pelaku usaha kreatif. Para tenant pun mayoritas merupakan pengusaha mandiri, selebihnya UKM binaan kementerian, UKM binaan BUMN dan lainnya. Para tenant mengaku puas karena pada hari pertama saja pengunjung sudah banyak berdatangan dan memborong. Tanpa dipungut biaya, siapa pun dapat dengan bebas masuk dan otomatis dapat meningkatkan peluang transaksi yang ditargetkan mencapai Rp. 65-70 miliar, meningkat 10 % dari target tahun lalu.
Agar lebih berwarna pameran yang diselenggarakan oleh Debindo tersebut diselingi pula dengan peragaan busana yang dipersembahkan oleh beberapa desainer. Seperti di hari pertama yang menghadirkan busana pengantin dari berbagai daerah nusantara yang telah dimodifikasi rancangan Komunitas Desainer Etnik Indonesia. Selanjutnya terdapat busana-busana karya para desainer yang diperagakan oleh Komunitas Cinta Berkain. Dan terakhir rangkaian busana pria baik formal maupun kasual yang mendapat sentuhan unsur batik dari sejumlah desainer.
Foto : Vaesy