Semarak Busana Muslim di Indonesia Fashion Week 2015

Memasuki hari kedua Indonesia Fashion Week 2015, kemeriahan suasana semakin bertambah. Hal ini terlihat dari semakin ramainya setiap sudut serta barisan booth yang ada. Pameran yang digelar di Hall A, Hall B dan Cendrawasih Jakarta Convention Center ini pun tidak hanya diramaikan dengan pengunjung yang hendak melihat-lihat atau berbelanja, akan tetapi juga diramaikan oleh peragaan busana sebagai menu utama. Seperti pada Jumat, 27 Februari 2015, dimana digelar beberapa peragaan busana yang didominasi busana muslim.

Sebagai negara mayoritas muslim dan berpenduduk padat, Indonesia bermimpi menjadi kiblat fashion muslim dunia pada 2020 mendatang. Dan IFW sangat mendukung agar cita-cita tersebut tercapai seperti hari ini dimana ada sederet nama desainer busana muslim yang terlibat. Meski tidak mudah meraihnya, dengan menjamurnya label fashion muslim merupakan bukti konkret betapa tingginya peluang tersebut. Dari sekian banyak label busana muslim, hari ini di panggung IFW telah digelar fashion show dari sejumlah label busana muslim yang memberikan nuansa yang berbeda-beda satu sama lain.

Chimod by Nita Puspitasari mengawali peragaan busana dengan mengetengahkan busana muslim yang mayoritas bernuansa broken white. Lembutnya warna putih dipadu dengan siluet feminin berupa gamis atau setelan. Tema berbeda "Caravansary", menjadi kelanjutan pergaan busana kedua dari empat desainer muslim. Mereka adalah Si.Se.Sa by Merry Pramono, Nieta Hidayani, Nuniek Mawardi serta Tuty Adib. Masing-masing desainer pun melansir busana yang berbeda bahkan kontras dari warna dan siluet. Bila Si.Se.Sa berpalet pastel seperti baby pink, abu-abu muda diikuti dengan garis potong yang syari, Tuty Adib menampilkan nuansa yang jauh berbeda dengan memakai warna gelap seperti hitam yang menjadi dasar untuk disatukan dengan kain batik.

Dauky, Elzatta dan Aira yg berada pada bendera Bezaya juga memberikan suguhan apik. Aira Wedding Hijab by Nina mempersembahkan sejumlah koleksi busana pernikahan muslim dengan lebih sederhana dan berkelas. Warna putih yang menjadi ciri warna pernikahan pun tidak ditinggalkan di samping warna pastel seperti soft pink. Jenahara dan Ria Miranda pun mempersembahkan berbagai koleksi yang tak kalah menariknya. Sementara desainer senior Itang Yunasz pada kali ini tidak menampilkan label Itang Yusaz atau second line-nya seperti Kamilaa atau Preview, melainkan Moshaict. Mengusung tema "Spo Romantic", Itang mengawinkan antara gaya sporty sekaligus romantic pada koleksinya malam ini. Demikian pula dengan Irna Mutiara yang turut digandeng oleh BNI dan Djarum Foundation telah menyiapkan koleksi spektakuler yang bertajuk "Miracle of The Sun".

Foto: Vaesy

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP