Kamu baru saja dilamar pacar? Selamat atas pertunanganmu! Tak terasa sebentar lagi kamu akan menjadi seorang pengantin. Namun, sebelum resmi menjadi seorang istri, kamu akan memasuki fase “calon pengantin” di mana kamu akan memulai merencanakan pernikahan impianmu. Terkadang banyak pengantin yang menganggap “wedding planning” menjadi sebuah full-time job yang membutuhkan dedikasi dan menyebabkan stres atau kegelisahan yang tak terduga.
Ini yang bisa kamu lakukan untuk mengawali wedding planning setelah dilamar, scroll artikel hingga akhir, ya!
Tentukan Time Frame Pernikahan
Kamu tak perlu langsung menentukan tanggal pernikahan, namun putuskanlah time frame kasar seperti bulan pernikahan atau musim karena hal ini akan berkaitan dengan cuaca. Indonesia memiliki dua musim yaitu kemarau dan hujan, ini akan lebih memudahkanmu. Namun, jika kamu berencana untuk menggelar destination wedding, hal ini akan lebih tricky karena negara lain mayoritas memiliki empat musim, yang mana paling ideal untuk pernikahan adalah musim semi dan musim panas. Kenali juga venue pernikahan yang akan kamu jadikan list opsi untuk pernikahan. Libatkan juga tunanganmu agar tetap selaras dalam ide.

Diskusikan Budget-nya
Menjadi topik sensitif, biaya atau budget menjadi salah satu hal krusial. Tidak perlu mendalami hingga biaya terkecil, namun kamu bisa mendiskusikan hitungan kasar total biaya yang akan kamu keluarkan untuk pesta pernikahan. Bicarakan juga topik mengenai siapa yang membayar, apakah keluarga ikut berkontribusi dalam perihal budget. Jika sudah membicarakan budget, kamu bisa lanjut membicarakan hal selanjutnya seperti venue, attire, atau katering.

Tulis Draft Tamu Undangan
Banyaknya tamu juga memengaruhi biaya pernikahanmu, maka dari itu penting untukmu untuk membuat draft kasar mengenai siapa saja yang akan kamu undang ke acara pernikahanmu. Kurang dari 50 orang, kamu akan menggelar microwedding, 80 hingga 100, gelarlah intimate wedding. List ini tidak akan menjadi final list-mu, namun setidaknya bisa menjadi guide dalam menentukan konsep pernikahan serta mengurangi atau menambah tamu undangan.

Pilih dan Hire Wedding Planner
Kamu dan pasanganmu sama-sama sibuk alias working adults? Tenang, kamu bisa memilih untuk meng-hire wedding planner untuk membantu melakukan research seputar vendor pernikahan. Full-service planner seringkali di-booking setidaknya setahun sebelum pernikahan. Hal ini ideal untukmu yang ingin semua hal tetap secure karena kamu memiliki kesibukan masing-masing atau hanya sekedar memastikan bahwa semua vendor yang akan berkolaborasi pada hari-H mengetahui, siap, dan bisa diandalkan.

Temukan Gaya Aesthetic-mu
Semakin modern, para brides-to-be semakin kreatif dalam memvisualisasikan taste ke dalam pernikahannya. Kenali dirimu dan tentukan apa yang ingin kamu tuangkan dalam wedding-mu. Wedding aesthetic bermacam-macam, mulai dari coquette yang feminin dan manis, tropical yang fresh dan colorful, classic yang timeless, minimalist yang elegan, maximalist yang unik, atau tradisional yang penuh tradisi.

Sempatkan untuk Tour Venue
Jika sudah memiliki opsi venue yang sesuai dengan konsepmu, jangan lupa untuk sempatkan mensurvei “calon” venue-mu. Jika kamu memilih venue yang “laris” di kalangan pasangan yang akan menikah, coba reach out lebih awal dan cari tau tentang availability tanggal, serta datang langsung agar sesuai dengan ekspektasimu.

Secure Vendor-vendor yang Menjadi Prioritas
Langkah selanjutnya adalah secure vendor-vendor yang harus kamu prioritaskan, seperti photography (karena biasanya vendor photography sudah memiliki schedule tersendiri untuk menjepret keperluan wedding mulai dari prewedding open trip atau banyaknya client yang harus di-handle untuk hari pernikahan), makeup artist (jangan lupa, lakukan juga makeup trial agar sesuai dengan riasan yang kamu inginkan), venue, hingga katering untuk menentukan menu dan porsi makanan jika sewaktu-waktu bisa berubah.

Terus update tren dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu dan mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!