Chinese Wedding Ceremony

Upacara tradisi pernikahan memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan berkeluarga. Banyak pasangan yang tetap menggunakannya karena ingin menyerap sisi positif dari setiap tahap prosesi. Demikian pula dengan tradisi Sangjit dan Tea Pay. Mengambil tema “A Simple Tradition for The Soul” Anthony S. Musical mencoba untuk menjelaskan prosesi yang harus dilalui sepasang pengantin menuju pernikahan.

Sangjit adalah salah satu bentuk penghormatan dari pihak keluarga mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita. Prosesi yang hampir sama dengan prosesi lamaran pada adat lain ini, merupakan momen di mana pihak orang tua mempelai pria mengajukan niatan baik untuk “mengambil” mempelai wanita untuk menjadi menantunya.

Prosesi Tea Pay sendiri dilakukan oleh pasangan pengantin sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga yang lebih tua. Seiring dengan perkembangan zaman, prosesi Tea Pay ini menjadi momen bagi kedua keluarga untuk saling mengenal dan memperat tali kekeluargaan.

Prosesi yang biasa dilakukan adalah pasangan melakukan penghormatan kepada pihak mempelai laki-laki. Mempelai laki-laki pun membawa nampan berisi cangkir the untuk kemudian diantar ke orang tuanya. Hal yang sama kemudian dilakukan kepada pihak mempelai wanita. Semuanya diawali dengan kalimat “Salam Hormat” atau “Mohon Doa Restu” atau “Silahkan minum” (Qing He Cha).

Setelah minum, orang tua memberikan angpau kepada pasangan yang sedang berbahagia ini sebagai symbol harapan dan doa juga ucapan selamat. Dalam kantong merah ini, tersedia uang, check atau perhiasan. Kedua mempelai pun mengucapkan terima kasih dan meminta dia restu.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP