Love story
Sejak duduk di SMA, Erwin yang memang sudah jatuh hati kepada Sylvia. Erwin kerap melancarkan pendekatan selama dua tahun sampai akhirnya hati Sylvia pun luluh dan menerima cintanya. Perasaan Erwin tak pernah goyah mengejar wanita idamannya. Akhir SMU, mereka berpacaran sampai tiba saat keduanya harus berkuliah di dua negara yang berbeda. Pasangan ini menjalani hubungan jarak jauh. Sylvia di Singapura dan Erwin di Melbourne. Meski banyak yang meragukan kelangsungan hubungan tersebut, ternyata keduanya terus bersama hingga proses kuliah usai. Erwin pantang menyerah mempertahankan cinta mereka, meski terkadang Sylvia sudah merasa nyaris putus asa. Setelah putus beberapa kali, akhirnya mereka memutuskan menikah. Karena saat putus, keduanya merasa sangat kehilangan dan menyadari tidak bisa hidup tanpa satu sama lain.

“Will You Marry Me?”
Desember 2010, Erwin mengajak Sylvia ke Bandung. Saat makan malam, keduanya berkendara melewati sebidang lahan berrumput dan pepohonan. Tempatnya luas dan gelap. Daerah itu cukup tinggi, sehingga mereka bisa menikmati pemandangan malam kota Bandung dari atas. Erwin mengajak Sylvia turun dari mobil. Tapi karena gelap gulita dan terasa seram, Sylvia pun enggan menuruti. Lalu Erwin keluar dari mobil dan menuju arah pintu sisi Sylvia. Ketika membuka pintu, ia langsung berlutut dan mengeluarkan cincin lamaran. Meski terkejut, Sylvia langsung menerima dengan senang hati. Mereka tak pernah melupakan momen indah tersebut. Di sebidang lahan yang luas dan gelap gulita, hanya diterangi cahaya mobil sendiri dan kerlip lampu kota Bandung di bawah mereka, keduanya pun berjanji melangkah ke pelaminan.

Wedding Theme
Tema pesta yang mereka pilih adalah “Feels like home”. Keduanya memilih suasana garden yang manis, dengan pelaminan berbentuk rumah yang didekorasi dengan bunga-bunga cantik. Sylvia dan Erwin nampaknya ingin agar para tamu yang hadir merasa nyaman dan mendapatkan sambutan yang hangat dari mempelai sebagai tuan rumah acara.

Wedding Gown & Suits
Nuansa warna yang dipilih untuk dekorasi dan kartu undangan adalah pink dan fuschia, warna yang menjadi favorit Sylvia sejak dahulu hingga sekarang. Masih berkaitan dengan tema, Sylvia memang sangat menyukai Disney Princess sehingga gaun yang dipilih pun adalah ballgown yang modelnya megah, namun manis layaknya princess. Dengan tambahan aksen bunga-bunga, Sylvia memilih gaun yang berwarna putih bersih sehingga terlihat anggun. Sedangkan jas untuk Erwin adalah jas berwarna hitam yang terlihat elegan dan formal. Ditambahkan dengan rompi dan dasi, yang terdiri dari variasi warna cream dan gold.

Special Moment
Saat yang dinantikan pun tiba. Sylvia begitu terkesan ketika Erwin datang menjemput di rumah orang tuanya. Ia langsung berlutut menyerahkan bouquet sambil mengucapkan janjia setia selamanya. Juga ketika sang Ayah turut memberikan pesan kepada Erwin agar selalu menjaga Sylvia. Pada akhirnya upacara dan pesta pernikahan itu berlangsung meriah. Makanan yang disajikan memuaskan dan semua tamu pun merasa sangat homey.
Wedding Ingredients
Wedding Date : 10 Januari 2012
Wedding Venue : Shangrila Jakarta Grand ballroom
Wedding Organizer : Sausalito Organizer
Photografer Prewedding Outdoor : Samantha Photography
Photografer Prewedding Indoor : King Foto
Photografer D-Day : Antheia Photography
Make-up artist : Donny Liem Make up Art
Videografer: Antheia Photography
Wedding Gown : Maggie Sottero - Yasmin from Venisee Couture Bridal
Groom Tuxedo : Ventlee
Bridesmaid Gown : Venisee Couture Bridal, Bellavista
Wedding Ring : Flamboyan Jewellery
Invitation Card : CC Card
Souvenir : Kiki Souvenir
Catering :Shangrila Jakarta
Decoration : Grasida Dekorasi
Handbouquet : Grasida Dekorasi
Wedding Cake : Cherry Red
MC : Citra Wong
Entertainment : Sausalito
Wedding Car : Sausalito