Traditionally Vintage Wedding For Neli Gunawan & Rudy Nurdiawan In Villa Samadhana Bali

Love story
Keduanya bertemu di sebuah cafe di Bali yang menyajikan live music. Setelah jam session dan Neli menyanyi beberapa lagu, tiba-tiba ada seorang pria bernama Herry mengajaknya berkenalan. Awalnya Herry mengaku pernah bertemu Neli ketika tinggal di Bandung dan setelah ngobrol ternyata memang benar, ia adalah teman dari almarhum kakak Neli. Sementara mereka becakap-cakap, Rudy yang datang bersama Herry, tetap asyik bermain biliar. Jika Neli tidak berkenalan dengan Herry malam itu, dia tentunya juga tidak akan mengenal Rudy. Well it's a small world...

Keistimewaan Rudy di mata Neli: “Selain karena dia jago gambar dan botak, Rudy juga sangat baik dan sabar. Dia bukan tipe lelaki yang akan memberikan bunga dan berusaha terlalu keras untuk membuat saya senang. Tapi dia selalu berusaha memberikan yang terbaik.”

Keistimewaan Neli di mata Rudy: “Neli itu cute dan pinter nyanyi. Menurut saya, dia terlihat mandiri. Karena Neli seorang fashion designer, maka cocok juga dengan dunia saya. Ia pun memiliki wawasan yang luas, jadi nyambung buat ngobrol apa pun. Neli juga seorang perempuan yang modern dan multi talented, selain nyanyi dia juga pandai masak.”

“Will You Marry Me?”
Keduanya berpacaran selama 5 tahun dan semuanya mengalir begitu saja sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Halangan yang awalnya ditemukan adalah keduanya berbeda latar belakang budaya, agama, dan terpaut beda usia 12 tahun. Waktu itu kami gunakan untuk saling menyemangati dan mengejar cita-cita. Saat pacaran kami selalu mencari solusi agar bisa menikah tanpa harus berpindah satu keyakinan.

Wedding Theme
Keduanya sepakat membuat tema pernikahan “Traditionally Vintage” karena mereka sangat menyukai berbagai macam budaya. Pasangan ini pun meminta para tamu untuk berpakaian sesuai dengan akar budaya masing-masing. Persiapannya membutuhkan waktu sekitar 6 bulan.

Decorations
Unsur dekorasi banyak menggunakan batik, payung tasik (favorit Neli) dan Neli memilih banyak makanan yang disukai Rudy saat resepsi. Semuanya mereka buat dengan santai dan harus asyik.

Wedding Dress & Suits
Gaun Neli dibuat oleh seorang desainer bernama Putu Aliki, salah satu teman desainer mereka. Semua persiapan banyak melibatkan teman-teman keduanya. Karena tema pesta pernikahan mereka adalah tradisional, jadi idenya dari kebaya. Tapi seiring waktu, Neli banyak menambahkan pernak-pernik seperti misalnya untaian beadings di daerah tangan agar terlihat agak vintage dan kolonial. Lalu untuk jas, keduanya memilih kain tenun natural dye Bali untuk dijadikan jas semi beskap (bentuknya seperti baju safari).

The Best Moment
Pada hari istimewa tersebut, ada tamu undangan yang mengenakan baju kebaya, beskap Jawa lengkap dengan kerisnya, cheongsam, batik, baju ala orang baduy, dan juga baju bodo.

Acara pernikahan itu terdiri dari dua kali perayaan baik di Bandung dan Bali. Perayaan di Bali sengaja dibuat lebih meriah seperti layaknya liburan untuk keluarga dan pesta bagi teman-teman yang ada di Bali.

Pesta berlangsung dengan santai dan nyaman. Keduanya bahkan melompat ke dalam kolam renang lengkap dengan baju pengantin masing-masing. Setelah banyak tamu yang pulang, keduanya berenang dan makan satai ramai-ramai di pinggir kolam renang.

Comment card diisi oleh para tamu yang diberi judul “Resep pernikahan yang indah untuk Rudy dan Neli” Isinya mulai dari resep punya anak lelaki atau perempuan, resep menjaga hubungan emosional sampai resep kolor macan dan pecut.

Special moment
Kedua keluarga saling mengenal kebudayaan masing-masing. Saat resepsi di Bandung, keduanya menggelar acara adat sesuai dengan tata cara Sunda dan muslim mulai dari pembacaan doa dan ayat-ayat Al Quran, memberikan mas kawin. Sedangkan saat di Bali , keduanya melakukan tata cara China mulai dari makan 12 macam makanan sebelum kedua mempelai bertemu, acara jemput-menjemput, “huap lingkung” menggunakan misoa dan baso, serta acara Tea Pay untuk kedua belah pihak keluarga, ditutup dengan acara pemberkatan dengan tata cara Katolik.

Menu
Untuk acara di Bandung disediakan western menu mulai dari appetizer hingga dessert. Saat acara di Bali keduanya menyiapakan tumpeng, semur jengkol, makanan tradisional lainnya, sampai ketupat opor. Sedangkan untuk stall makanan, keduanya memilih jajanan favorit, seperti misalnya sate ayam, bakwan khas surabaya, bakwan goreng, lalu ada lemper, jajanan pasar dan kue basah, jamu gendong lengkap dengan si penjual jamu, risoles isi daging asap, es daluman. Kue pernikahan Neli dan Rudy juga berbentuk kerucut tumpeng dengan dua ekor burung kecil “Bride and Groom” di puncak kue pengantin.

Wedding Ingredients
Tanggal Pernikahan
13 Oktober & 23 Oktober 2010
Wedding Venue
Holy Matrimony:
Maxis Resto
Reception:
Villa Samadhana Bali
Wedding Organizer:
Bali Dream Wedding
D Day Photograper:
Why Photography
Videographer:
Radja Videography
Wedding gown:
Putu Aliki
Suits:
Neli
Make Up artist: Leeyah
Bridesmaid Gown:
Kebaya dari Solo
Wedding Ring:
Frank & Co
Kartu Undangan:
Ilustrated by Rudy
Souvenir:
Gelang tali dengan silver logo by Neli
Catering
Bandung:
Maxis Resto, Bandung
Bali:
Warung Gradak Gruduk
Decoration:
Silver Bell by Dian
Handbouquet:
Silver Bell by Dian
Wedding Cake:
Ixora
MC:
Ardi
Entertainment: Street Band

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP