JFFF 2016 : Jajaka Menerbangkan Layang-layang

Produktif berkarya, Ivan Gunawan selalu menemukan ide dan inspirasi baru dalam setiap karya busananya. Tak terkecuali pada koleksi lini busana ready to wear miliknya yang selalu menggunakan motif batik yakni Jajaka. Dalam meramaikan fashion festival Jakarta Fashion & Food Festival ke-13 yang telah usai dilangsungkan pada 7 Mei 2016 lalu di Ballroom Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading-Jakarta, Jajaka hadir dalam empat puluh koleksi.

Layang-layang begitulah judul yang diambil oleh desainer otodidak ini. Selain prihatin akan permaianan tradisional yang sudah jarang dimainkan anak zaman sekarang, bentuk layang-layang sendiri menyerupai arsitektur rumah adat Melayu Riau yang ditemukan pada hiasan cucuran atap yang bentuknya mirip layang-layang. Bagi masyarakat Riau makna dari empat sudut cucuran atap menyimbolkan empat pintu hakiki yaitu pintu rezeki, pintu hati, pintu budi dan pintu Ilahi. Layang-layang yang diterbangkan ke langit menjadi alasan pembagian tema untuk koleksi Jajaka yang dibagi dalam dua sekuen, langit dan bumi. Warna menjadi lambang yang mewakili kedua tema tersebut, warna langit seperti biru, putih disertai hitam yang menafsirkan kebebasan. Namun warna tanah, nude dan kuning menjadi warna tema bumi yang mewakili makna empat pintu.

Menggunakan batik yang kaya corak tanpa menitikberatkan pada filosofi dari motif batik itu sendiri, Jajaka banyak memakai batik dari berbagai daerah bahkan Ivan pun menciptakan corak batik sendiri. Contohnya motif mega mendung dan motif batik pesisir yang berwarna-warni dengan motif bunga-bunga. Berjiwa muda merupakan DNA yang mengalir di nadi Jajaka yang senantiasa menawarkan item fashion yang dapat dipakai sehari-hari. Termasuk pada koleksi kali ini yang dapat dipakai untuk suasana formal hingga santai seperti celana palazzo panjang dan pendek, blus longgar, kemeja, jumpsuit 7/8, celana mikro dan terusan.

Koleksi Jajaka yang dominan busana pria tidak hanya menggunakan batik berbahan katun, namun kali ini Ivan memberikan hal baru melalui material bahan. Lace yang umumnya ditemukan pada busana wanita, kali ini menjadi bahan sekaligus aksen untuk busana pria. Hasilnya jauh dari kesan feminin, atasan pria ini justru tampak menawan.

Dalam peragaan busananya Ivan tidak sendiri, Ivan berkolaborasi dengan dua orang yang spesial. Aksesori yang melengkapi penampilan busana Jajaka dirancang oleh Novi Susanti yang memiliki labelnya sendiri, The Theme. Sementara sepatu, Jajaka menggaet Aad Kuniadi pemilik label sepatu Chiel asal Bandung. Berkolaborasi bersama, Ivan berharap dapat berkembang bersama pula.

Foto: Vaesy

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP