When We Met
Meski sebelumnya baik Rosa dan Andre telah pergi bersama beberapa kali, namun pada tahun 2007 karena kesibukan masing-masing dan jarak di antara keduanya, Rosa dan Andre sempat tidak berhubungan atau berkomunikasi dalam bentuk apa pun.
Namun pada Oktober 2007, Rosa kembali lagi ke Indonesia. Ia sempat bertemu lagi dengan keluarga Andre di gereja, meskipun tanpa Andre yang telah melanjutkan studinya ke Australia dan mengambil master program selama setahun. Rosa pun berangkat kembali ke Singapura untuk melanjutkan studi.
Komunikasi kembali terputus. Apalagi saat itu Rosa sedang menjalin hubungan dengan seorang kekasih yang nun jauh di China. Sampai akhirnya cinta itu kandas.
Sapaan email dari Andre sampai ke Rosa yang sedang berada di Singapura pada bulan Juni 2008. Sebagai teman lama, komunikasi email mereka pun terjalin kembali tanpa kesulitan atau halangan. Sampai akhirnya Andre menelepon Rosa untuk pertama kalinya ke Singapura, walau hanya sekadar untuk menyapa.
Akhirnya komunikasi terus berlanjut hingga mereka berjanji untjuk bertemu pada 17 November 2008. Saat itu, Rosa sudah bekerja dan menetap di Indonesia. Sedangkan Andre masih menyelesaikan studinya dan kebetulan pulang ke Indonesia hanya untuk liburan. Sejak saat itu keinginan Andre untuk menikahi Rosa semakin kuat, terutama juga karena dukungan keluarga.
Rosa yang berprofesi sebagai Guru Taman Kanak-Kanak sangat istimewa di mata Andre, karena ia memiliki pribadi yang lembut dan keibuan. Sifatnya yang sangat melayani pasangan dan perhatian, membuat Andre tidak mampu beralih ke lain hati. Bagi Andre, Rosa memiliki segudang kemampuan dan potensi yang membuat kariernya semakin bersinar di di dunia pendidikan. Sedangkan Andre di mata Rosa adalah seorang laki-laki dewasa yang sudah matang dan siap mempunyai partner hidup yang serius. Sifat dan karakter yang bertolak belakang justru membuat dia semakin istimewa. Kesukaannya terhadap anak kecil membuat Rosa merasa bahwa Andre akan menjadi seorang ayah yang sangat menyayangi anaknya. Kedekatannya terhadap kedua orang tua pun menjadikan Andre sebagai sosok anak yang berbakti terhadap keluarga.
Pada 19 November 2008 selesai makan malam, Andre pun melontarkan pertanyaan itu dan membuat Rosa tercengang karena mengira lamaran dari sang kekasih terlalu cepat. Namun karena keduanya berkomitmen menjalani hubungan yang serius, maka Rosa pun menerima lamaran Andre.
Preparations
Menjelang persiapan pernikahan, keduanya menetapkan tema pesta yaitu “Love in The Spring Time” karena kegemaran Rosa merangkai bunga. Rosa selalu memimpikan sebuah pesta pernikahan yang dipenuhi dengan bunga berwarna-warni layaknya sebuah musim semi. Akhirnya kebun pun ditentukan sebagai inspirasi dari tema tersebut. Dekorasi yang diinginkan adalah sesuatu yang fresh, beda, dan inovatif. Keduanya sepakat memilih bentuk dome bunga terbuka dan panggung bulat di tengah ruangan. Dengan siluet pohon dibalik penutup tembok. Lorong penerima tamu juga dibuat seakan cinta itu bersemi kembali dengan menggantungnya wysteria di sepanjang lorong. Pasangan yang romantis ini pun menghadirkan konsep sunset di dalam ruangan yang seakan membawa para tamu undangan ke dalam pengalaman pesta di luar ruangan
Persiapan pernikahan telah dilakukan satu tahun sebelum hari-H. Karena Andre pun masih harus bolak-balik Australia-Indonesia untuk menuntaskan studinya.
Untunglah, pasangan pengantin ini bertemu The Wine Wedding Planner. Gie is the man behind the wedding. Gayanya yang santai dan relaks meyakinkan pasangan bahwa semuanya akan berjalan lancar serta tepat waktu. Bahkan Gie juga menjaga keromantisan di antara pasangan yang biasanya stres dan tegang menjelang persiapan pernikahan. Pemilihan beberapa vendor pun dilakukan dan semuanya sesuai dengan karakteristik Rosa dan Andre. Apalagi karena keduanya adalah pasangan yang fun, berani tampil beda, meski tidak keluar batasan. Persiapan terus berlangsung di antara kesibukan masing-masing sehingga tak terasa waktu berlalu sangat cepat. Hanya satu yang diyakini keduanya untuk mengobati perasaan tegang ataupun stres, yaitu saling mengalah dan memaafkan.
D-Day
Hari Bahagia yang dinantikan pun tiba. Mempelai perempuan mengenakan gaun yang sangat istimewa. Gaun yang dirancang khusus oleh Phangsanny untuk pemberkatan, upacara Tea Pay dan resepsi benar-benar cocok dengan Rosa, mulai dari aura, selera, pemilihan warna dan tekstur. Untuk pemberkatan, Rosa mengenakan gaun bernama Heavenly yang berpotongan sederhana, anggun, dan tidak berlebihan. Sedangkan gaun untuk resepsi di buat dengan model victorian vintage look, ballgown, rich, elegant, and...stunning. It’s very Princess. Sedangkan gaun untuk tea pay dibuat dengan warna merah khas China untuk lebih memeriahkan suasana. Semua pembuatan gaun istimewa tersebut memiliki satu syarat yaitu calon mempelai laki-laki tidak boleh melihatnya sampai hari-H.
Gaun untuk resepsi bahkan telah dibuat 1 (satu) tahun sebelumnya. Saat pihak pengantin laki-laki akhirnya melihat gaun yang dipersiapkan dengan sangat istimewa tersebut, itu menjadi momen kejutan yang sangat luar biasa. Keduanya mengenakan cincin yang dipilih dengan model simpel dan mengikuti tema pesta yaitu memiliki bentuk seperti daun sulur di sekeliling cincin.
Pesta tersebut dibuka oleh murid-murid Rosa yaitu anak-anak pre-school yang telah menjadi bagian hidup dari Rosa, hingga menjadi suatu acara kolaborasi yang seru dan indah. Seakan keunikan tidak berhenti sampai disitu. Semalam sebelumnya Rosa bahkan merangkai sendiri bunga-bunga untuk bridesmaid –sambil ngumpet di kamar mandi- karena dirinya tidak tahan hanya melihat pihak dekorator yang sibuk merangkai bunga. Ditambahkan dengan bulu-bulu bon bon sebagai ciri khas Rosa yang sangat menyukai handycraft.
Sedangkan Andre memilih untuk mengenakan 1 set jas pengantin dari VentLee. Dipilihlah warna silver untuk pagi dan hitam legam untuk malam. Warna hitam legam menjadi pilihan. Dengan bentuk dasi aristokrat membuat penampilan Andre juga tak kalah istimewanya dengan mempelai perempuan.
Karena satu hari sebelumnya, mereka sudah tidak bertemu dan tidak ada tradisi penjemputan, maka Rosa dan Andre langsung bertemu di depan altar pada Pk. 10. 00 WIB. Perasaan keduanya sangat berdebar tak menentu saat tiba The Ritz-Carlton Mega Kuningan dan menuju tempat pemberkatan. Saat acara dimulai, Rosa memasuki ruangan. Untuk pertama kalinya, mereka pun bertemu pada hari itu. Dalam keadaan lengkap dan siap untuk menjalani prosesi. Selama prosesi dimulai sampai akhir, kedua pengantin tidak banyak melalui momen haru biru, yang ada hanyalah suasana yang seru dan banyak canda tawa. Bahkan Andre mengucapkan wedding vow-nya dengan sangat lancar sedangkan Rosa sempat lupa karena sudah lebih dulu terharu.
Rosa merasakan pengalaman berkesan lainnya ketika berdansa pertama kali bersama Ayah tercinta. Momen yang tidak akan terlupakan seumur hidupnya. Dan tentunya, ketika melakukan “The first dance” dengan Andre ketika memasuki tempat resepsi.
Para tamu undangan begitu menikmati suasana pesta yang sangat terasa hangat tersebut. Begitupula dengan hidangan yang disajikan berupa lontong cap gomeh, dimsum dan wonton dumpling, prime ribs, peking duck, crepes, pasta, salmon en croute, dan masih banyak lagi. Singkatnya, semua tamu pun merasa terhipnotis oleh keseluruhan pesta yang secara simbolis sangat mencerminkan Andre dan Rosa. Dekorasi yang indah dan pesta yang unik, membuat malam itu semakin romantis.
Puncak hari itu, seakan sudah ditakdirkan menjadi milik mereka berdua, The Ritz -Carlton Mega Kuningan yang saat itu sedang penuh dan banyak kamar tersewa, memberikan “Presidential Suite” untuk pasangan yang kegirangan menganggapnya lagi-lagi sebagai berkat dan hadiah.

Wedding Ingredients
Wedding Date : 20 Februari 2010
Wedding Venue
Holly Matrimony : The Ritz-Carlton Mega Kuningan
Wedding Reception : The Ritz-Carlton Mega Kuningan
Decoration : Elssy Design
Catering : The Ritz-Carlton Mega Kuningan
Wedding Gown : Phangsanny
Groom Suits : Ventlee
Wedding Ring : Frank Duet
Make-up artist : Lisa – LuVaze
Bridesmaid Gowns : Phangsanny
Pre-wedding Photographer : Irene Photography
D-Day Photographer : Freyja Photography
Videographer : Lifeeyes
Invitation Card : Water & Sugar
Souvenir : Fine Souvenir
Hand Bouquet : Floral Lines
Wedding Cake : Le Novelle Cake
MC : Hendri Gie – The Wine
Entertainment : The Wine Wedding Chambers
Wedding Organizer : The Wine
Car : Golden Bird

