Mengabadikan momen sakral pernikahan bukan hanya sekadar dokumentasi visual, namun sebagai narasi romantis yang membangkitkan rasa cinta layaknya menyaksikan adegan favorit dalam romance movie. Setiap frame-nya menjadi representasi artistik yang memancarkan emosi dan keindahan sebuah bersatunya janji suci.
Ada beberapa elemen-elemen kunci dalam menjepret momen-momen ini salah satunya seperti nuansa magis golden hour saat senja, komposisi visual yang harmonis, hingga pemilihan lokasi acara. Perpaduan ini bertujuan untuk menghadirkan sebuah visual sempurna yang tidak hanya merekam momen, namun mentransformasi setiap peristiwa dalam pernikahan menjadi bagian dari sebuah kisah cinta sinematik yang akan terus membekas dalam ingatan dalam memori kedua pengantin. Untuk mendapatkan hasil foto bak film romansa yang disutradarai mumpuni di dunia, ini dia tips-tips yang bisa kamu ikuti!
Perhatikan Framing dan Komposisi
Minta vendor photography/photographer-mu untuk memainkan komposisi ala film dengan penggunaan komposisi simetris, negative space, serta leading lines. Ambil wide shot untuk membangun suasana, lalu lanjutkan dengan teknik close-up untuk menangkap emosi agar terlihat seperti cuplikan adegan dari film karya Wes Anderson (The Grand Budapest Hotel) yang quirky atau sentuhan lembut khas Sofia Coppola (Marie Antoinette).
Atur Warna dan Gradasi
Gunakan color palette yang lembut dan hangat, karena biasanya film romance menggunakan palette dengan tone yang earthy atau pastel yang creamy. Jika kamu ingin menambah sentuhan vintage, minta photographer-mu untuk ciptakan tampilan ala film analog dengan efek grain serta sedikit undertone hijau untuk kesan nostalgia yang timeless.
Seimbangkan Tempo
Foto blurred atau buram/berbayang bukan berarti gagal dalam menangkap momen, malah justru sebaliknya. Blur yang terarah bisa menciptakan kesan gerak dan emosi yang lebih dalam. Ini bisa diaplikasikan seperti detik-detik first kiss atau kain gaun yang tertiup angin. Hasilnya akan lebih hidup dan justru terasa seperti diajak untuk merasakan waktu yang sedang berjalan.
Manfaatkan Natural Lighting
Waktu terbaik untuk mendapatkan cahaya lembut dan hangat matahari adalah di pagi atau sore hari. Selain itu, jadikan golden hour sebagai sahabat terbaikmu dalam mengambil foto pernikahan. Manfaatkan jendela besar di ruangan untuk menangkap momen bak dalam film Pride and Prejudice karya Joe Wright, di mana cahaya menciptakan nuansa tenang di setiap jepretannya.
Outdoor Wedding Jadi Konsep Ideal
Venue juga memainkan peran penting dalam menciptakan kesan cinematic. Untuk hasil yang lebih sempurna, kamu bisa memilih garden wedding atau beach wedding. Jika kamu memilih indoor venue, pilih venue yang bernuansa classy dan timeless, namun tetap sederhana. Lokasi seperti ini akan membuat looks seolah diambil langsung dari scene film favorit dengan kesan klasik yang kuat dan matang.
Abadikan Small Intimate Details
Jadikan momen-momen intim seperti menulis wedding vow, tirai yang tertiup angin, bunga di sudut frame, atau lilin kecil dengan teknik close-up untuk menambah dimensi dan emosi. Elemen ini menjadi kunci dalam membangun atmosfer visual yang kuat. Teknik ini akan semakin indah jika kamu memutuskan untuk menaruh dekorasi yang sederhana namun thoughtful dan personal.
Perbanyak Referensi dan Konsultasikan dengan Vendor
Jangan ragu untuk berdiskusi dan brainstorming dengan vendor photography pilihanmu. Dengan keahlian dan pengalaman yang mumpuni, vendor tahu cara menerjemahkan ide-idemu menjadi visual yang kuat, dan bisa melihat kemungkinan menarik dari setiap sudut venue. Untuk mempermudah prosesnya, siapkan referensi mood atau gaya yang kamu suka sebanyak-banyaknya agar hasil akhirnya flawless dan sempurna, serta sesuai dengan ekspektasimu.
Terus update tren dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu dan mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!