Mayaratih Hadirkan Ready to Wear Premium dan Gaun Malam pada JFFF

Setelah menelurkan koleksi `Black is Gold` pada JFFF tahun lalu, Mayaratih Couture kembali hadir di panggung JFFF tahun ini yang menginjak ke-15 dengan tajuk `The Pulchritude of Kania` gabungan antara dua bahasa. Pulchritude kosakata bahasa Inggris dengan makna kecantikan, dan kania yang dipetik dari bahasa Sunda Kuno yang berarti wanita. Kecantikan wanita yang diterjemahkan Mayaratih melalui 30 rancang busana dalam cita rasa lokal tradisional.

Tepat pada Hari Kartini tanggal 21 April 2018 di ballroom Harris Hotel & Conventions, fashion show yang dibuka dengan sebuah film pendek hasil kerja sama dengan FD Photography and Anonyme Cinematography. Mengantar sekuen pertama dari lini ready to wear premium yang rata-rata berupa terusan panjang yang cocok sebagai busana muslim. Dengan 13 pilihan busana yang didominasi warna biru dongker berpadu kain batik Jawa Barat dari bermacam motif. Seperti batik bulu ayam, merak ngibing, dan piringan selampad yang berpadu dengan berbagai detail yang berkerlip memberi kesan mewah.

Sekuen berikutnya berupa 17 potong gaun malam diketengahkan Mayaratih dengan menonjolkan keindahan tubuh dari beragam bentuk siluet mulai dari mermaid dengan belahan tinggi yang mencuri perhatian hingga gaun semi kebaya. Brokat sebagai salah satu material yang dipakai menjelma bak kebaya lengkap dengan bawahan batik.

Wanita yang berkarakter berani, kuat dan tangguh diwakilkan dengan warna merah pada seluruh gaun malam yang dipadukan dengan warna gold yang memancarkan kemewahan. Tertuang dari gaun mermaid gold yang hadir sebagai koleksi pamungkas penutup seluruh rangkaian busana Mayaratih yang didukung oleh Le Ciel Design untuk aksesori.

Foto: Vaesy

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP