Menawannya Makeup Tradisional Jogja Paes Ageng Untuk Pernikahan Jawa

Perkembangan zaman sangat berpengaruh ke beberapa akses, apalagi dalam bidang pernikahan. seperti banyak yang melupakan adat tradisional dengan zaman yang semakin modern. Terutama pada riasan calon pengantin, yang tergantikan dengan makeup natural yang hasilnya terlihat lebih soft. Namun, juga tidak sedikit calon pengantin yang memilih riasan tradisional. Salah satu contohnya adalah riasan yang berasal dari Jogja ini sangat memikat hati dan hasilnya juga tentu tidak kalah flawless untuk dijadikan konsep makeup pernikahan.

Dalam tradisi pernikahan, Paes Ageng ini adalah riasan tradisional asal Jogja yang ditujukan untuk pengantin perempuan. Ini juga memiliki tujuan utama yaitu membersihkan jiwa dan menguatkan batin supaya dapat melaksanakan tugas dengan baik, juga dipercaya dapat membuat calon pengantin terlihat cantik dan bercahaya.

Tetapi tahukah kamu bahwa setiap guratan di wajah calon pengantin memiliki maknanya masing-masing dari filosofi Jawa. Tidak hanya itu, atribut dan aksesoris yang digunakan untuk pengantin juga memiliki unsur doa dan panduan untuk menjadi perempuan yang sebenarnya.

Berikut ini adalah beberapa riasan dan atribut yang digunakan pengantin Jogja Paes Ageng karya tangan Mila Dewi:

Gunungan

Aksesoris ini diletakkan di kepala perempuan dan bentuknya seperti gunung. Disebut gunung karena pada zaman dulu, masyarakat percaya bahwa gunung adalah tempat yang sakral dan tempat bernaungnya para dewa yang menandakan bahwa perempuan juga harus dihormati oleh suaminya.

Cunduk Mentul

Aksesoris ini juga diletakkan diatas kepala dan menjulang tinggi keatas. Biasanya terdiri dari 5-7 bulatan. Sebenarnya, dapat berjumlah 1, 3, 5, 7 atau 9 dan masing-masing jumlahnya memiliki simbol. Cunduk mentul yang jumlahnya hanya satu melambangkan Tuhan yang Maha Esa. Cunduk mentul dengan jumlah 3 yaitu, trimurti. Yang jumlahnya 5 berarti rukun islam. Jumlah 7, artinya simbol pertolongan yang dalam bahasa jawa adalah “pitu” atau “pitulungan”. Yang terbanyak itu 9 cunduk mentul dikenal sebagai simbol Walisongo. Aksesoris ini juga harusnya dipasang menghadap ke belakang, dengan arti perempuan harus terlihat cantik dari depan maupun belakang.

Centhung

Juga diletakan diatas kepala pada sisi kiri dan kanan, dan bentuknya seperti gerbang. Yang menggambarkan tentang gerbang kehidupan yang dimana perempuan harus siap memasuki kehidupan baru sebagai seorang istri dalam rumah tangga yang dibangun.

Paes Prada

Dikenal sebagai garis lengkungan yang digambar di dahi perempuan. Terdapat satu lengkungan besar di tengah dan akan diapit dengan lengkungan kecil di kanan kirinya. Yang besar sebagai simbol kebesaran Tuhan dan yang kecil sebagai simbol istri harus siap jadi penyeimbang keluarga. Paes prada ini akan diwarnai dengan tinta hitam yang dinamakan pidih.

Citak

Lukisan kecil yang seperti riasan india dan diletakkan di tengah dahi, yang artinya perempuan harus fokus memiliki pandangan kedepan dan setia.

Alis Menjangan

Bentuk alis yang bertanduk dan bercabang sama seperti tanduk rusa yang dimana rusa digambarkan sebagai hewan yang cerdas dan cerdik dan anggun, menjadi karakter yang harus dimiliki oleh perempuan.

Sumping

Hiasan telinga yang berbentuk seperti daun pepaya. Sehingga daun pepaya yang pahit dilambangkan menjadi seorang istri harus siap menghadapi kepahitan dalam rumah tangga.

Makeup & Hair do by @miladewimakeup

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP