Menikah Muda? Simak Dulu Kelebihan dan Kekurangannya

Foto: Dok. Pinterest.com

Seberapa besar pengaruh usia dalam memenutukan kesiapan seseorang membangun pernikahan, menjadi tanda tanya besar yang sedikit banyak terlintas pada banyak pasangan. Terutama pasangan yang menikah di usia muda yang saat ini banyak disoroti dan diragukan mampu bertahan lama. Mengapa? Karena mereka dianggap belum cukup matang untuk menghadapi segala macam masalah yang tiba-tiba menimpa rumah tangga pasangan muda. Mudahnya memutuskan perceraian pun dianggap sepele tanpa mempertimbangkan masa depan.

Sisi positif dari menikah muda khususnya bagi wanita terletak pada tingkat kesuburan yang memang semakin menurun seiring usia yang bertambah. Sehingga dengan menikah di usia produktif, kemungkinan mendapatkan keturunan pun semakin besar. Jarak usia antara anak dan orang tua pun tidak terlalu jauh, sehingga anak dapat terjaga sampai dewasa.

Foto: Dok. Pinterest.com

Usia dan kedewasaan

Bersyukur bila pernikahan berjalan langgeng, tetapi masalah yang datang tanpa diundang mampu meruntuhkan hubungan pernikahan akibat usia dan tingkat kematangan yang belum siap. Meskipun ada yang mengatakan usia tidak selamanya menjadi ukuran kedewasaan, sebab seiring waktu pernikahan akan menjadikan seseorang menjadi lebih dewasa. Namun pada kenyataannya tidak semulus apa yang dialami. Sifat egois tumbuh pada usia muda masih terbawa yang tidak dapat dipastikan sampai kapan sikap dewasa untuk saling mengerti akan muncul. Sebagai langkah antisipasi lebih baik menikah di usia dewasa sesuai anjuran pemerintah, sekitar 28-32 tahun (pria) dan minimal 21 tahun (wanita).

Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan juga berpengaruh secara tidak langsung pada kelanggengan pernikahan. Seseorang yang mendahulukan pendidikan sebelum menikah cenderung lebih dapat menyelesaikan setiap masalah dengan lebih baik. Dalam mencari jalan keluar mampu berpikir secara jernih yang dipengaruhi wawasan yang dimilikinya.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP