Pekerjaan VS Persiapan Pernikahan

Mempersiapkan pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah. Terlebih bila dalam persiapan tersebut, masih juga harus mengerjakan pekerjaan sehari-hari, yang terkadang alih-alih berkurang justru sedang banyak-banyaknya. Tentu Anda tak ingin disebut tidak professional karena lebih mementingkan urusan pribadi daripada pekerjaan.

Bingung dan panik menyerang? Tarik nafas dalam-dalam, tenangkan diri, lalu lakukan langkah-langkah di bawah ini untuk mengurangi stress dan semua dapat berjalan dengan baik.

  1. Prioritaskan pekerjaan

Bersikaplah professional, tunjukkan pada atasan dan rekan kerja lain bahwa Anda mampu menangani pekerjaan dan urusan pribadi dengan sama baiknya. Jadikan pekerjaan sebagai prioritas utama, selesaikan dulu pekerjaan yang harus diselesaikan, di waktu luang barulah kerjakan persiapan pernikahan Anda.

  1. Rapat setelah jam kerja

Agar lebih tenang dan fokus, selesaikan semua tugas sepanjang jam kantor. Selepas jam kantor, Anda bisa bertemu dengan vendor atau melakukan hal lain seputar persiapan pernikahan. Jangan mengatur pertemuan pada jam isitrahat makan siang, karena bisa saja terjadi hal-hal yang tidak dapat diprediksi, seperti hujan deras, jalan macet parah, dan lainnya.

  1. Negosiasi dengan atasan

Salah satu cara yang bisa Anda tempuh adalah bernegosiasi dengan atasan. Ajukan dispensasi sepanjang Anda mempersiapkan hari istimewa ini. Semisal Anda harus bertemu dengan vendor pada jam istirahat dan berpotensi terlambat kembali ke kantor, tawarkan kepada atasan untuk lembur. Atau tak ada salahnya juga Anda menawarkan penggantian kerja di hari lain bila waktu yang Anda gunakan lebih panjang. Sebisa mungkin jangan mengambil cuti kerja jauh sebelum hari-H, karena semakin mendekat ke hari pernikahan, Anda akan membutuhkan jatah cuti tersebut. Belum lagi bila Anda berencana langsung pergi berbulan madu usai pernikahan.

  1. Organize

Selalu well-organized adalah kata kunci untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan persiapan pernikahan. Miliki buku khusus yang berfungsi sebagai ‘wedding diary’. Catat semua hal berkaitan dengan pernikahan Anda, mulai dari ide baru, nama wedding supplier yang direkomendasikan teman, janji meeting dengan vendor, dan sebagainya.

  1. Delegasi

Pilih teman dekat atau saudara yang dianggap sehati dan paling memahami Anda. Minta tolong kepadanya beberapa hal yang mungkin tidak bisa Anda lakukan sendiri karena waktunya tidak memungkinkan.

  1. Tetap tenang

Selalu siap untuk segala hal yang tak terduga. Apabila terjadi apapun yang diluar rencana, usahakan untuk tetap tenang. Jangan sampai hal-hal tersebut mengganggu kinerja Anda.

  1. Gunakan jasa wedding planner

Ada saatnya Anda merasa lelah atau ‘overwhelmed’ akibat menangani pekerjaan dan persiapan pernikahan sekaligus. Untuk mengantisipasi gunakan jasa wedding planner atau wedding organizer. Keahlian dan pengalaman mereka dalam mempersiapkan pernikahan akan membantu Anda dan menjadikan semua berjalan dengan lebih lancar.

Foto : Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP