Pelangi Adalah Indonesia by Hengky Kawilarang di Jakarta Fashion Week 2013


Mengambil tema “Rainbow” yang memiliki pengertian sebagai Indonesia. “Menurut saya pelangi merupakan keanekaragaman di dunia fashion Indonesia yang saya perhatikan sehari-hari, konsep perpaduan karya busana dengan bahan dan detail modern yang berkolaborasi dengan pengrajin tradisional Indonesia” jelas Hengky.

Cocktail dress dan night gown ia hadirkan dengan desain sederhana dengan pemilihan bahan sutera yang telah diolah sehingga terlihat modern dengan detail aplikasi payet, manik, bordir dan brokat tersulam indah dengan taburan kristal karya pengrajin Kalimantan.

Sebanyak 48 koleksi dihadirkan dengan model busana A line, H line, dan dengan potongan bahu ala 80 an, yang akan mengingatkan kita pada busana retro vintage yang sering terlihat dikenakan oleh para sosialita di masa itu. Pemilihan brokat katun dengan tekstur border bermotif bunga yang diaplikasikan pada jaket pendek berlengan puff atau garis asimetris dan juga rangkaian dress retro yang elegan.

Pada kesempatan kali ini juga Hengky ingin memperkenalkan kepada para potential buyer dan loyal customer untuk memilih produk lokal yang berdaya jual tinggi seperti salah satu aksesoris yang ia tampilkan bersanding dengan koleksi busananya.

Seperti tas tangan wanita cantik yang terbuat dari akar wangi dengan ukiran manik khas Dayak berpadu indah dengan kristal prechioasa berbentuk cup set, tas jinjing yang terbuat dari limbah rotan yang dianyam dan menggunakan kristal, tusuk konde yang terbuat dari kulit penyu yang juga menggunakan aplikasi Kristal. Keseluruhan aksesoris dibuat oleh pengrajin tradisional Indonesia.

Selain aksesoris di atas, Hengky juga bekerjasama dengan pengrajin sepatu di Tasikmalaya untuk menghasilkan sepatu kelom geulis yang terbuat dari kayu mahoni yang di desain sesuai dengan tema pada pagelarannya hari ini (12/11).

Saat ditanya mengapa dirinya menggunakan berbagai aksesoris ini, dengan lugas ia menjawab bahwa Hengky ingin menyejahterakan para pengrajin di daerah terpencil. Tempat yang seringkali tidak terjamah itulah yang biasanya menghasilkan karya-karya terbaik yang sebenarnya dapat dipasarkan secara luas sampai ke luar negeri. Sepertinya ia ingin bukan hanya sekedar menjadi desainer, namun juga pemerhati budaya dari kerajinan yang tentunya dapat mendukung koleksi busananya.

“Penghasilan mereka tak lebih dari 10 ribu rupiah perhari, padahal ketika produk telah diolah menjadi barang yang siap pakai, akan menghasilkan banyak keuntungan dan tentunya kesejahteraan bagi diri & keluarga mereka” imbuhnya mendukung para pengrajin yang letaknya pun masih ia raba keberadaannya “Pokoknya masih di sekitar daerah Kalimantan dekat perkampungan Dayak” tambahnya. Tentunya hal ini ingin ia kembangkan dengan bantuan dari teman-teman desainer lain.

Keberagaman warna, sikap dan dukungan inilah yang membuatnya memilih “Rainbow” sebagai temanya. Dimana dalam setiap karyanya merupakan perpaduan dari hasil karya pengrajin lain di Indonesia. Seperti pelangi yang tak akan pernah habis terurai gradasi warna budayanya.

Teks : Novi Rahayu | Foto : Vaesy

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP