Pengalaman yang Tidak Mudah Melakukan Foto Pre-Wedding

Bagaimana sensasi foto pre-wedding dengan menahan beku hingga -3 derajat, begitu yang dirasakan Elsa dan Denny yang sengaja memilih lokasi Rancaupas, Bandung. Mungkin pada siang hari tidak dirasakan udara sedingin itu, tetapi waktu yang diinginkan Elsa dan Denny di pagi hari demi mengejar sunrise yang tidak disangka mencapai suhu minus. Resiko yang diambil pasangan ini sesungguhnya di luar rencana awal Elsa dan Denny yang ingin foto pre-wedding di studio yang lebih mudah dilakukan.

“Sebelumnya hanya mau foto sederhana di dalam studio, karena merasa ga ada waktu lagi untuk ngurus semuanya karena kita berdua lagi sibuk sekali di kantor. Tiba-tiba cerita sama sahabat kita yang photographer, Irfan Faqih, soal impian pre-wedding, ternyata gak pakai basa-basi dia langsung menyanggupi untuk mengabulkan kemauan kita.” Elsa merasa cukup beruntung memiliki salah satu teman fotografer.

Menuju Bandung, Elsa dan Denny rela berangkat dari Jakarta tengah malam supaya bisa mulai tepat waktu. Tapi bukan hanya itu saja resiko yang dilakukan keduanya, “Foto di Rancaupas dengan background gunung, kabut dan udara yang super dingin sampe -3 derajat.

Harus makeup jam 3 pagi dan makeup artist aku mau datang ke Rancaupas tengah malam dengan makeup yang super flawless.” Elsa begitu bersyukur dan berterima kasih pada makeup artist-nya.

Start makeup dari pukul 03.00 pagi, Elsa dan Denny berpacu dengan waktu mengejar sunrise sekitar pukul 05.00. Udara yang menggigil rela dilakukan, dan untuk mengusir sedikit dingin yang menggigit kulit keduanya telah siapkan baju double. Beratnya proses foto pre-wedding tersebut tidak percuma, saat melihat hasilnya Elsa dan Denny sangat puas dan senang. “Sangat puas, karena yang mengambil sahabat kami sendiri sehingga sangat santai dan sesuai ekspektasi.”

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP