Putu Wijaya dan Teater Mandiri Mementaskan Monolog "Oh"

Februari menjadi bulan “Sastra” di Galeri Indonesia Kaya, dengan menampilkan berbagai pertunjukkan karya sastrawan dari sastra klasik hingga post modern. Setelah hampir 2 minggu lalu fragmen Bunga Ros dari Tjikembang karya dari Kwee Tek Hoay dipertunjukkan, Sabtu tanggal 25 Februari 2017 lalu Putu Wijaya, pemilik nama besar di dunia sastra membawakan sebuah monolog karya Teater Mandiri di Auditorium Galeri Indonesia Kaya.

Monolog berjudul “Oh” ini merupakan pementasan dari Teater Mandiri garapan Putu Wijaya yang merangkap sebagai pemimpin Teater Mandiri. Teater yang sudah berumur 46 tahun tersebut beranggotakan seniman hingga orang awam dengan semboyan “Bertolak Dari Yang Ada”, yang bermakna membelajarkan setiap orang untuk bekerja dengan apa saja yang tersedia untuk dioptimalkan dengan kreativitas, sehingga dalam kondisi apapun tidak ada yang tidak bisa dikerjakan dan dicapai. Prestasi yang diraih Putu Wijaya dan Teater Mandiri diantaranya tiga Piala Citra kategori Penulisan Skenario dan tiga kali memenangkan Lomba Penulisan Lakon DKJ. Bahkan Putu Wijaya pun pernah diundang untuk memberikan lokakarya sutradara di Italia pada 2007 dan pernah pentas di LaMaMa pada 1997.

Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation menyampaikan harapannya agar pementasan monolog ini dapat dinikmati para penikmat seni dan sastra sebagai suguhan teater dengan konsep minimalis yang menghibur sekaligus menggugah pemikiran. Berdurasi kurang dari satu jam, Monolog “Oh” berinti tentang paradoks antara keinginan orang tua yang rindu pada anaknya dan ambisi seorang anak muda yang pintar namun angkuh yang mengutamakan kariernya. Selain Putu Wijaya selaku sutradara, Monolog “Oh” juga melibatkan Taksu Wijaya dan Dewi Putu Wijaya.

Foto: Dok. Image Dynamics

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP