Romantic Maroon Wedding For Grace dan Charles In Mulia Raja

When We Met

Saat diperkenalkan dengan Charles, Grace tidak berpikir akan menikahi pria yang awalnya tampak dingin tersebut, karena selama ini Grace lebih mendambakan sosok pria yang hangat, romantis dan memanjakan pasangannya dengan sepenuh jiwa raga seperti di film-film romantis. Meskipun sehari-hari menurut Charles ternyata Grace bukan orang yang romantis juga.

Setelah penjajakan dan melewati masa pacaran yang penuh suka duka, keduanya semakin saling mengenal tidak hanya satu sama lain namun juga saling mengenali sifat diri sendiri. Ya, tanpa disadari Charles menjadikan Grace semakin dewasa, dan Charles pun merasa dirinya 'become a better man' saat bersama dengan Grace. Saat itulah, setelah berpacaran selama 1 tahun memutuskan untuk melanjutkan hubungan itu ke jenjang pernikahan.

Mereka mempersiapkan acara sakral itu selama kira-kira 10 bulan, yang prosesnya bisa dibilang cukup santai. Mereka banyak dibantu dengan WO yang masih terbilang kerabat yaitu Bang Henry Matondang dan kru-nya yang sangat helpful. Selain tentunya browsing website Weddingku.com yang merupakan sumber informasi ter-update seputar pernikahan di Indonesia. Mereka mengadakan 2 kali acara, yaitu acara tradisional, dan resepsi.

Preparation

Tradisional

Hal pertama yang mereka urus tentunya tempat acara. Pilihan jatuh pada gedung Mulia Raja di bilangan Jakarta Timur yang sangat populer untuk pernikahan Batak dan saat ini mungkin yang terbaik di Jakarta. Busana, Grace tetap memilih warna broken white untuk kebaya dengan dihiasi swarovski dan manik-manik berwarna pink, dusty pink dan fuschia. Charles sendiri mengenakan jas hitam pekat dengan dasi berwarna maroon yang matching dengan tema pesta, berikut topi khas Batak.

Untuk urusan undangan, Grace harus berterima kasih pada kakak iparnya yang rajin mengurus ke Pasar Tebet. Kakak iparnya memilih desain yang elegan, dan kakak pula yang rajin meng-update perkembangan ke sana. Make up ditangani langsung oleh Novi Arimuko yang sangat baik, profesional dan bisa mengikuti kemauan pengantin. Fotografer prewedding dan fotografer utama pada hari H (baik acara adat maupun resepsi) adalah Maheza Studio. Pelayanannya ramah dan hasilnya dirasa cukup baik.

Resepsi

Setelah browsing banyak lokasi, mereka jatuh hati dengan Hotel Four Seasons karena letaknya yang strategis di pusat Jakarta, gedungnya simple, elegan dan terawat. Makanannya enak-enak. Mama Grace mempunyai ide untuk membuat pojok buah yang isinya berbagai macam buah yang dapat dibawa pulang para tamu, dan Four Seasons menatanya menjadi pojok yang populer.

Setelah mendapat banyak referensi dari sejumlah teman dan browsing sana-sini, pilihan gaun jatuh pada gaun cantik The Silk bergaya ballgown dengan taffeta dan bertali maroon, sesuai dengan kesan yang ingin ditampilkan yaitu romantic dan sedikit girly. Sedangkan Charles mengenakan jas model tuxedo hitam yang serasi dan kontras dengan gaun yang dikenakan Grace.

Ballroom hotel dihias dengan cantik romantis oleh tim WO yang telah disewa, didominasi dengan warna maroon dan krem. Untuk undangan dan souvenir, Grace dan Charles memilih Artic yang mengerjakan undangan klasik dengan warna ivory berhiaskan pita merah maroon sesuai tema gaun pengantin. Untuk konsep make up malam hari, Grace memilih nuansa romantic sweet dengan paduan smokey eyes.

D-Day

ADAT

Acara adat dimulai pagi-pagi sekali saat keluarga Charles datang menjemput ke rumah Grace sekitar pukul 7 pagi. Setelah disambut, sarapan bersama seluruh keluarga, dan mama pengantin perempuan menaruh beras ke kepala kedua pengantin sebagai tanda berkat. Sesudah itu kami berangkat ke gereja dan setelah usai pemberkatan yang khidmat kami pun melanjutkan acara adat di gedung Mulia Raja yang memakan waktu seharian. Cukup melelahkan namun juga menyenangkan karena mendapat begitu banyak berkat dari seluruh keluarga dan kerabat. Puncak acara dalam adat Batak adalah pemberian ulos. Jadi secara bergantian seluruh keluarga besar berbaris memberi kata-kata sambutan, doa dan menyelimutkan ulos ke pengantin sebagai tanda berkat. Dan acara ini sendiri bisa memakan waktu sekitar 3 jam :) Maka itu acara adat kami berlangsung sejak pukul 12 siang sampai pukul 9 malam.

RESEPSI

Keesokan harinya kami masih sempat beristirahat sampai siang untuk mempersiapkan acara resepsi pada malam harinya. Acara berlangsung dengan lancar dan tidak bertele-tele berkat koordinasi WO yang baik. Dimulai dengan iringan prosesi keluarga, potong kue dan toast segalanya berjalan tepat waktu.

Tips
Tips dari kedua pasangan ini agar lebih santai dalam mempersiapkan acara. Jangan ragu bertanya melibatkan orang-orang di sekitar, karena tanpa diduga, banyak saudara dan teman bersuka cita membantu dalam persiapan. Dukungan dari sekeliling akan memberikan energi positif yang besar bagi pasangan pengantin.

Wedding Ingredients
Tradisional
Wedding Date : 8 Oktober 2010
Wedding Venue : Mulia Raja
Kebaya / Songket : Ferry Sunarto / Herly Maramis
Groom Suits : Apin Tailor
Photographer : Maheza Studio
Videographer : Maheza Studio
Foto Candid : Vicky Sihombing
Catering : Restu
Make-Up Artist : Novi Arimuko
Invitation Card : Pasar Tebet
Souvenir : Mangga Dua

Resepsi
Wedding Date : 9 Oktober 2010
Wedding Venue : Hotel Four Seasons Jakarta
Wedding Gown : The Silk
Groom Suits : Apin Tailor
Photographer : Maheza Studio
Videographer : Maheza Studio
Foto Candid : Marvays Photography
Wedding Cake : Henry Matondang
Catering : Hotel Four Seasons Jakarta
Make-Up Artist : Claudius Charles
Invitation Card : Artic
Souvenir : Artic

LEAVE A COMMENT

Comments (1)

  • Rayli Simatupang

    14 May 12

    nice story......

BACK
TO TOP