Rumah Mode Rosa & Freddy Songket

Rumah Mode Rosa - Sari Novita Purba

Bisnis mendesain kebaya rupanya telah lama mengalir dalam darah ibu tiga anak ini. Bermula dari tidak adanya ketertarikan, wanita bernama lengkap Sari Novita Purba ini akhirnya melirik seni desain busana karena diperkenalkan oleh ibundanya yang telah lebih dulu mendalami bisnis menjahit. Ketidaktertarikan ini membuat Sari memilih untuk bekerja pada perusahaan Korea seusai menamatkan studi di LPK Tarakanita, meski sempat mempelajari pola pada om Frans, guru pertamanya.

Pendirian Sari mulai berubah setelah menikah dan dikaruniai anak. Ketertarikannya pada dunia kebaya kembali tumbuh, hingga akhirnya ia berguru pada Abineri Ang, desainer yang dikaguminya. Setelah menggali ilmu dan pengalaman dari sang guru, kini Sari mampu membuka sebuah butik bernama Rosa Rumah Mode di Istana Pasar Baru.

Memiliki karakter desain simple elegant, kebaya hasil rancangannya tidak pernah mengecewakan setiap calon pengantin yang menjadi kliennya. Komunikasi menjadi kunci utama Sari dalam mendesain kebaya terutama untuk pengantin. “Pertama-tama saya akan berbincang dengan calon pengantin, untuk mengenal karakternya.Lalu saya aplikasikan model dan warna payet kebaya. Untuk orang yang kalem, desain yang sedikit ramai saja pasti tidak akan dia suka,” urai istri dari Darwin E. Unggul Munthe ini. Menurutnya, karakter pribadi seseorang memiliki korelasi pada selera busana.

Ketepatan memilih siluet, warna hingga detail yang selalu selaras membuat para klien menaruh kepercayaan kepada Rosa Rumah Mode. Dan terbukti keindahan kebaya rancangan Sari pun terdengar hingga ke negeri tetangga, Malaysia, yang mempercayakan busana pengantinnya padanya.


Freddy Songket

Kain tenun songket Palembang melalui tangan Freddy Songket menjelma menjadi keindahan suatu maha karya. Ketika berpadu dengan kebaya maka terciptalah sebuah kesempurnaan busana.

Seperti kebanyakan orang Palembang, songket merupakan bagian dari kehidupan Muflan Zuhri, SE, MM atau yang akrab dipanggil Bang Freddy. Di masa kanak-kanak, ia begitu antusias memperhatikan para perajin mencelup dan menenun songket hingga ia pun mengenal dengan baik cara menenun songket. Pertemuannya kembali dengan songket bermula ketika ia pulang dari rantau dan melihat nasib penenun yang berpenghasilan minim. Sejak itu ia bertekad membina para pengrajin di kampung halamannya untuk menghasilkan songket yang lebih bersaing, dan memperbaiki penghasilan para pengrajin songket. Hasil kerja keras dan dedikasinya berbuah manis, berupa berbagai penghargaan dari lembaga pemerintahan maupun swasta dalam melestarikan tenun songket.

Butik Freddy Songket sendiri dikenal sejak awal tahun2000-an. Keindahan seni dan warna songketnya menarik perhatian berbagai. Petinggi dari Malaysia, Singapura, Brunei hingga Eropa pun menjadi pelanggan Freddy. Dan seiring perkembangan kebaya yang begitu marak, para designer papan atas berkolaborasi dengan Freddy Songket menampilkan karya terbaik mereka di panggung dalam dan luar negeri.

baca juga : Elegansi Kebaya Rumah Mode Rosa

Teks Merry Desianti | Foto Khrisna - Mottomo Photography

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP