Sangjit, a Meaningful Chinese Proposal Tradition

Dalam menyelenggarakan sebuah pernikahan, masyarakat keturunan Tionghoa memiliki sejumlah tradisi warisan nenek moyang yang kaya akan makna dan hingga kini masih tetap dijalankan. Pada kesempatan kali ini, Weddingku akan membahas secara khusus mengenai prosesi sangjit, prosesi yang biasanya dilakukan oleh setiap pasangan keturunan Tionghoa sebelum hari pernikahan.

WHAT IS SANGJIT?
Pertama-tama, mari kita mengenal lebih dulu apa yang dimaksud dengan prosesi sangjit. Sangjit adalah prosesi seserahan dalam budaya Tionghoa dimana sang mempelai pria datang membawa persembahan kepada pihak mempelai wanita. Acara sangjit biasanya dilakukan setelah lamaran dan di antara 1 bulan sampai 1 minggu sebelum hari pernikahan. Untuk waktu pelaksanaan, acara sangjit diadakan pada siang hari antara jam 10.00 sampai dengan 13.00 WIB dan dilanjutkan dengan makan siang.

WHAT TO WEAR?
Pada hari pelaksanaan sangjit, calon mempelai pria mengenakan kemeja berwarna merah atau cheongsam pria, sedangkan calon mempelai wanita mengenakan dress berwarna merah atau cheongsam.

The Gifts from Groom:
Pihak keluarga calon mempelai pria harus menyiapkan barang-barang seserahan sangjit berupa 12 nampan yang nantinya akan diserahkan ke pihak keluarga calon mempelai wanita, antara lain:

• Kosmetik dan perlengkapan mandi
• Seperangkat perhiasan untuk mempelai wanita
• Pakaian/kain beserta aksesorinya untuk mempelai wanita. Seserahan ini mempunyai arti bahwa keperluan sandang si wanita akan dipenuhi oleh pria.
• Uang susu (ang pao) dan uang pesta (masing-masing di amplop merah). Pihak mempelai wanita biasanya mengambil uang susu (ang pao) seluruhnya, sedangkan uang pesta hanya diambil jumlah belakangnya saja, sisanya dikembalikan. Misalnya uang pesta yang diberikan adalah sebesar Rp 14.000.000, yang diambil hanya Rp 4.000.000 saja. Apabila keluarga wanita mengambil seluruh uang pesta, maka berarti pesta pernikahan tersebut dibiayai oleh keluarga wanita.
• Satu nampan berisi 18 buah-buahan.
• Satu nampan berisi 18 buah-buahan.
• Satu nampan berisi 18 buah-buahan.
• Dua pasang lilin merah yang cukup besar diikat dengan pita merah sebagai simbol perlindungan untuk menghalau pengaruh negatif. Biasanya lilin yang dipilih adalah yang bermotif naga dan burung hong.
• Sepasang kaki babi yang melambangkan keselamatan (jika tidak ada dapat digantikan dengan 8-12 kaleng makanan kaleng) beserta 6-12 kaleng kacang polong.
• Satu nampan berisi kue mangkok berwarna merah sebanyak 18 potong sebagai lambang kelimpahan dan keberuntungan.
• Satu nampan berisi dua botol arak atau sampanye.
• Satu nampan berisi gabungan antara uang-uangan dari emas yang melambangkan hoki atau keberuntungan, dua bundle pita double happiness yang bermakna agar kedua calon mempelai dapat terus bahagia sampai tua nanti, kaca yang bermakna agar kedua calon mempelai dapat melakukan refleksi pada diri mereka masing-masing sehingga tidak saling menuntut dan kue satu.

Baca juga: Inspirasi Hadiah Romantis dari The Body Shop ®

The Gifts from Bride:
Antaran balik yang disiapkan oleh pihak mempelai wanita adalah berupa:

• Seserahan pihak mempelai pria yang hanya diambil sebagian seperti uang pesta, nampan buah, sepasang lilin merah, sebagian kaki babi/ makanan penggantinya dan kaleng kacang polong, sebagian kue mangkok, dua botol sirup merah.
• Satu nampan makanan manis seperti permen atau cokelat
• Satu nampan keperluan pria, seperti satu stel baju, pakaian dalam dan sapu tangan.
• Keluarga juga harus mempersiapkan beberapa amplop uang ang pao yang siap dibagikan ke para pembawa nampan dari pihak mempelai pria dengan jumlah nominal disesuaikan.

The Procession:
Wakil keluarga wanita beserta para penerima seserahan yang biasanya adalah anggota keluarga yang telah menikah, menunggu di depan pintu rumah.

Rombongan pria dipimpin oleh anggota keluarga yang dituakan datang membawa seserahan ke rumah si wanita. Rombongan ini biasanya terdiri dari wakil keluarga yang belum menikah yang menjadi pembawa nampan seserahan. Dalam kepercayaan adat tertentu, orang tua pria tidak ikut dalam prosesi ini.

Seserahan diberikan satu persatu secara berurutan, mulai dari seserahan untuk kedua orang tua mempelai wanita, lalu untuk mempelai wanita, dan seterusnya.

Barang seserahan yang sudah diterima oleh pihak mempelai wanita, langsung dibawa ke dalam kamar untuk diambil sebagian.

Dilanjutkan dengan ramah tamah. Biasanya pihak keluarga mempelai wanita menyiapkan makan siang.

Pada akhir kunjungan, barang-barang seserahan yang telah diambil sebagian diserahkan kembali pada para pembawa seserahan. Dan sebagai balasannya, keluarga wanita pun memberikan seserahan pada keluarga pria berupa manisan dan berbagai keperluan pria (baju, baju dalam, dan lain lain).

Mengapa harus diserahkan kembali sebagian? Karena apabila keluarga wanita mengambil seluruh barang yang ada, itu berarti mereka menyerahkan pengantin wanita sepenuhnya pada keluarga pria dan tidak akan ada hubungan lagi antara si pengantin wanita dan keluarganya. Namun bila keluarga wanita mengembalikan separuh dari barang-barang tersebut ke pihak pria, artinya keluarga wanita masih bisa turut campur dalam keluarga pengantin.

Wakil keluarga wanita juga memberikan ang pao ke setiap pembawa seserahan, maksudnya adalah untuk mendoakan agar para pembawa seserahan enteng jodoh.

Foto Dok. Redbox Sangjit Hampers; Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP