When We Met
Awalnya Yuliana dan Herman tidak saling mengenal hanya sering bertemu saat naik kendaraan umum dan moda Transjakarta setiap mau berangkat bekerja jadi hanya sebatas penumpang dengan penumpang biasa saja. Hingga suatu saat, Yuliana sedang melihat buletin gereja dan di sana terpampang wajah si dia, Herman saat acara ret-reat di gereja. Dari sanalah Yuliana seperti mendapat angin surga yang membuat hatinya ingin sekali bisa berkomunikasi dengan si dia. Sebagai langkah awal Yuliana memberanikan diri untuk bertanya kepada si dia tapi payahnya kalau sudah bertatap muka, untuk membuka mulutnya susah sekali.

Singkat cerita terjadilah komunikasi di antara mereka berdua, mulailah Herman meminta nomor telepon Yuliana. Mulai janjian untuk berangkat kerja, dan mereka akhirnya sering jalan bersama. Berawal dari nonton berdua, makan, hingga ke sebuah tempat rekreasi bersama.
Nah di sanalah, tepatnya pada tanggal 30 Januari 2009 di salah satu arena permainan Yuliana yang mulai lebih dulu dengan bertanya, “Mau dibawa kemana hubungan kita?”. Rupanya perkataan Yuliana memancing keduanya untuk bicara dari hati ke hati dan mereka memutuskan untuk menjalin hubungan serius yaitu masa pacaran bahkan masa pranikah. Akan tetapi masih ada sedikit kendala karena Mama Herman merasa terlalu cepat bagi mereka untuk menjalin hubungan.
Preparation
Waktu terus berjalan hingga sampai di akhir Desember 2009 mereka berdua merencanakan untuk menikah. Mereka pun mulai mencari-cari vendor untuk pernikahan, bayar DP bridal, DP gedung, DP katering, tapi tanpa sepengetahuan kedua belah pihak orang tua. Setelah 2 bulan mulai mempersiapkan bayar-bayar DP ke vendors, akhirnya mereka memberanikan diri untuk mengatakan yang sesungguhnya kepada orang tua. Dengan menggenggam sebuah keyakinan bahwa mereka serius untuk menjalani hubungan itu dan mereka berdua berjanji untuk membiayai pernikahan tersebut sendiri tanpa meminta kepada orang tua. Kedua orang tua mereka akhirnya dapat merestui hubungan Yuliana dan Herman.

Perjalanan dalam membiayai pernikahan mereka ternyata tak semulus yang dibayangkan. Ada saja yang kurang, karena biaya pernikahan memang sangat besar hingga seluruh tabungan hampir sekarat. Akhirnya mereka memutuskan untuk berjualan sepeda lipat yang saat itu sedang booming, hasilnya pun sangat memuaskan. Semua hasil dari berjualan sepeda bisa meringankan sedikit beban untuk membiayai pernikahan tanpa biaya sepeser pun dari orang tua dan lainnya.
Mencari vendors yang bagus ternyata juga tidak semulus yang dibayangkan. Namun Yuliana dan Herman sepakat untuk memutuskan apa pun selalu berdua dan hanya minta pendapat dari orang tua. Seluruh persiapan tersebut telah dilakukan jauh-jauh hari sehingga seluruh persiapan sangat matang. Terlebih detail dari desain dan ornamen sangat dipikirkan sebaik mungkin.
Tema warna yang dipilih adalah pink dan dark brown. Pink itu disimbolkan seperti permen yang manis dan melambangkan keromantisan, sedangkan dark brown itu seperti cokelat yang melambangkan kesulitan yang dihadapi berdua tapi hasil akhirnya berbuah manis hingga memori ini tidak bisa terlupakan.
D Day

Pada hari pernikahan, keduanya tampak serasi dan bahagia. Yuliana tampil cantik dalam balutan gaun dan make up dari Cantik Bridal. Sementara Herman terlihat tampan dan gagah dengan jas yang dipesannya dari Richard. Untuk dekorasi sendiri, ia memilih Evelyn Dekorasi dan merasa sangat puas atas semua hasil dekorasinya, terlebih sang pemilik yang terjun langsung menangani pernikahannya. Katering yang dipilih Hosanna yang sangat sesuai dengan lidah mereka dan tentunya para tamu. Agar selalu dikenang, mereka memilih bingkai foto untuk souvenir yang dipesan langsung dari Melly’s Wedding Art.
Wedding Ingredients
Tanggal Pernikahan: 10 September 2011
Wedding Gown : Cantik Bridal
Groom Suits : Richard's
Catering : Hosanna's catering
Invitation Card : Lovely Card
Souvenir : Melly's Wedding Art
MC & Entertainment : Herly Entertainment
Sound system/effect : Cantik Bridal
Decoration : Evelyn Decoration
Make-Up Artist : Cantik Bridal
Photographer : Cantik Bridal
Videographer : Cantik Bridal