Dan tema “Garden” dipilih karena mereka menyukai tema-tema natural dan down-to-earth. Karena itu pula, mereka memutuskan untuk mengadakan akad nikah dan acara adat di rumah, untuk mendapatkan suasana kekeluargaan dan cozy. Biar bagaimanapun keduanya tetap sangat menghargai rumah mereka, ketimbang mengadakan di gedung yang tidak ada nilai sentimentalnya. “This is where we live and love,” kata Nana. 
Untuk tema resepsi, pasangan ini juga memilih tema “Garden”, karena lebih akrab dan hangat. Didukung dengan suasana redup yang dipenuhi lilin-lilin dan lampu-lampu fairy lights. Keduanya memutuskan untuk menggunakan tema warna silver, purple, dan pink. 
Persiapannya memang sedikit memusingkan. Terutama karena sejak lamaran bulan Desember 2008, pasangan ini sudah tidak lagi berdomisili di Indonesia. Adriana dan Bobby disibukkan dengan pekerjaan masing-masing sehingga tidak bisa mengambil banyak cuti sebelum menikah dan ibunda Nana-lah yang menangani semua persiapan, tentunya dengan pengarahan dari Nana dan Bobby.
Kedua pasangan menikmati setiap momen, tapi yang paling tidak terlupakan adalah saat akad, ketika keduanya menyadari sudah sah menjadi suami istri. Setelah perjalanan cinta selama kurang lebih 11 tahun yang dimulai sejak SMA kelas 2 dan hubungan jarak jauh selama 5 tahun, lalu setelah lulus S1, Bobby juga menyusul Nana ke New Zealand, pada akhirnya kisah cinta mereka berakhir melegakan di pelaminan. Perjuangan yang tidak sia-sia. 
Pada saat permintaan izin dan penyampaian ungkapan kasih saat pengajian dan siraman, Nana menyempatkan diri untuk membuat sendiri rangkaian kalimat untuk ungkapan kasih tersebut. Meski semua menangis penuh haru, kedua orang tua mempelai menganggap bagian tersebut adalah yang terbaik sepanjang acara hari itu. Ungkapan kasih Nana yang dibuat dengan penuh cinta juga berhasil menyentuh hati para tamu undangan.
Our Wedding Ring
Pasangan sepakat memilih wedding ring yang sesuai dengan kepribadian masing-masing. Karena akan dipakai seumur hidup, maka mereka ingin mendesainnya sesuai keinginan dan akan selalu digunakan dengan penuh sukacita. Sebelum berkonsultasi keduanya mengira bahwa wedding ring harus matching antara perempuan dan laki-laki, tapi ternyata hanya ada satu aturan, yaitu weddig ring dikenakan di jari manis.
Bobby memilih model kotak dan Nana memilih model bulat dan tebal. Tulisan di dalamnya merupakan hasil rangkaian kalimat keduanya. Mereka saling menuliskan kalimat ke dalam kertas, lalu diberikan ke pembuat cincin dan berpesan bahwa itu rahasia. Kalimat-kalimat yang berguna untuk mengingatkan akan arti hubungan mereka, terutama jika keduanya sedang terpisahkan jarak ataupun bertengkar.
Di cincin Nana, Bobby menuliskan “endless happiness”, yang artinya, he’s happiest when we’re together and wants it to be endless. Di cincin Bobby, Nana menuliskan “live laugh love”, yang artinya “those are all the things I want to do with you”.
Wedding Ingredients
Wedding Date
The Akad 9 Januari 2010
Wedding Reception 10 Januari 2010
Wedding Venue
The Akad Kediaman Keluarga Rahardjo - Kemanggisan
Wedding Reception Birawa Assembly Hall - Bidakara
Decoration
The Akad Stupa Caspea, Chantique Decor, dan Didi Kusumanto
Wedding Reception Rumah Kampung
Catering
The Akad Al’s Catering
Wedding Reception Akasya
Traditional Attire Poppy Karim Couture
Beskap Poppy Karim Couture
Make-up Artist
The Akad Mamie Hardo
Wedding Reception Irwan Riady
Pre-wedding Photographer Jacky Suharto (Jakarta)
dan Adelina Yosephine (New Zealand)
D-Day Photographer Adit Sastradipradja
Videographer Timur Angin
Invitation Card Design by Bobby Ferdian
Souvenir Design by Bobby Ferdian
Hand Bouquet Rumah Kampung
MC Mamie Hardo
Entertainment
The Akad Lukman (pianist & flute) & live gamelan
Wedding Reception Ussy Pieters and band
Wedding Organizer Emil Eriyanto - MKE Multi Kreasi Enterprise
Teks: Ari Anastasia CHR
