Tradisi Sangjit Sekarang Ini

Tradisi adalah adat yang diturunkan turun temurun dan mempunyai arti yang baik untuk diketahui. Demikian pula dalam ritual pesta pernikahan masyarakat keturunan Tionghoa dimanapun di dunia, tradisi Sangjit menjadi bagian yang dilakukan dari kedua belah pihak keluarga mempelai. Sangjit adalah tradisi nenek moyang yang penuh arti dan masih dijalankan hingga sekarang ini.

Bagi generasi muda jaman sekarang, melakukan ritual tradisi pastinya akan memberi kesan merepotkan dan pikiran kalau tidak perlu kenapa harus dilakukan, tapi perhatikan makna yang terdapat di dalam tradisi ini. Jika bisa dan mampu untuk dilakukan serta memberi arti baik, kenapa tidak dilakukan. Yuk, kita simak dulu bagaimana tradisi ini dijalankan.

Apa itu Sangjit?

Sangjit adalah prosesi seserahan dalam budaya Cina dimana mempelai pria datang membawa persembahan untuk pihak mempelai wanita. Prosesi ini biasanya diadakan setelah lamaran dan sekitar satu bulan hingga satu minggu sebelum pesta pernikahan. Biasanya diadakan di pagi hari mulai sekitar jam 10 pagi hingga jam 1 siang lalu disusul dengan makan siang bersama.

Apa yang Dikenakan Mempelai?

Karena ini adalah tradisi budaya Cina maka biasanya kedua mempelai mengenakan cheongsam. Tapi pakaian apapun yang dikenakan tidak akan menyurutkan tradisi itu sendiri. Anda dapat mengenakan kemeja batik atau kebaya modern yang penting adalah tradisi yang diturunkan dari kakek nenek, ke orang tua, dan akhirnya ke Anda berdua.

Hantaran Dari Pihak Pria

Pihak keluarga calon pengantin pria harus menyiapkan seserahan sangjit berupa 12 nampan yang nantinya akan diserahkan kepada pihak keluarga mempelai wanita.

  • Seperangkat perhiasan untuk mempelai wanita.
  • Pakaian atau kain beserta aksesoris untuk mempelai wanita yang artinya sang pria telah memenuhi kebutuhan sandang sang wanita.
  • Kosmetik dan perlengkapan mandi.
  • Uang susu (angpau) dan uang pesta yang diberikan dengan amplop merah. Pihak wanita biasanya mengambil uang susu dan uang pesta hanya diambil jumlah belakangnya saja, sisanya dikembalikan. Jika keluarga wanita mengambil semua uang pesta, maka pesta pernikahan tersebut dibiayai oleh keluarga wanita.
  • 3 nampan yang masing-masing berisi 18 buah-buahan.
  • Dua pasang lilin merah besar yang diikat dengan pita merah simbol perlindungan.
  • Delapan hingga dua belas kaleng makanan beserta enam hingga dua belas kaleng kacang polong.
  • 1 nampan berisi kue mangkok warna merah sejumlah 18 buah lambang kelimpahan dan keberutungan
  • 1 nampan berisi dua botol arak atau sampanye.
  • 1 nampan berisi gabungan uang-uangan dari emas lambang keberutungan dan dua pita double happiness lambang kebahagiaan.

Hadiah Dari Mempelai Wanita

  • Seserahan dari pihak pria hanya diambil sebagian saja seperti uang pesta, nampan buah, sepasang lilin merah, sebagian makanan dan kaleng kacang polong, sebagian kue mangkok, dan dua botol sirup merah.
  • Mempelai wanita akan memberikan 1 nampan makanan manis seperti permen atau cokelat.
  • 1 nampan keperluan pria seperti satu stel baju, pakaian dalam, dan sapu tangan.
  • Keluarga mempersiapkan amplop angpau yang dibagikan kepada para pembawa nampan dari pihak mempelai pria dengan jumlah yang sudah ditentukan.

Bagaimana Prosesinya?

  • Wakil mempelai wanita dan para penerima seserahan biasanya adalah anggota keluarga yang telah menikah dan menunggu di depan pintu rumah.
  • Rombongan pihak pria dipimpin oleh anggota keluarga yang dituakan. Pembawa nampan biasanya anggota keluarga yang belum menikah.
  • Seserahan diberikan satu persatu secara berturutan mulai dari hantaran untuk orang tua mempelai wanita, mempelai wanita, dan seterusnya.
  • Barang seserahan yang sudah diterima langsung dibawa ke kamar untuk diambil sebagian.
  • Dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang yang disiapkan oleh pihak keluarga wanita.
  • Barang-barang seserahan yang telah diambil sebagian akan diserahkan kembali di akhir kunjungan. Dan sebagai balasan, pihak wanita pun memberikan seserahan kepada keluarga pihak pria.

Mengapa Hantaran Harus Diserahkan Sebagian?

Menurut tradisi jika keluarga wanita mengambil seluruh barang yang dihantarkan oleh pihak pria berarti pihak keluarga wanita menyerahkan mempelai wanita kepada keluarga pria dan tidak akan ada hubungan lagi antara mempelai wanita dan keluarganya. Dengan mengembalikan separuh dari barang-barang yang dibawa artinya keluarga wanita masih terhubung dengan kedua mempelai.

Angpau yang diserahkan bagi pembawa seserahan juga mempunyai arti sebagai doa ‘enteng jodoh’ bagi mereka yang belum menikah.

Foto : Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP