Travelling Theme For Nikita Fima Atriyu & Yoki Windriawan Wedding Party In The Canang Sari Restaurant

When We Met

Pertemuan pertama kami terjadi di sebuah cafe Bali dan terjadi tidak lebih dari 1 menit. Kami berkenalan kemudian langsung pergi masing-masing tanpa saling meninggalkan nomor telepon, YM, atau chat messanger lainnya. Sebuah pertemuan tak terduga setelah 3 tahun kemudian terjadi. Kami bertemu kembali secara tidak sengaja di sebuah studio rekaman di Jakarta. Saya mulai mengenal Yoki lebih dalam saat saya bekerja di perusahaan entertainment tersebut hingga akhirnya 3 tahun kemudian kami memutuskan untuk menikah di Bali; tempat awal pertemuan pertama kami dan juga tempat tinggal saya.

Kami memutuskan untuk menggelar sebuah pernikahan di Bali. Sebuah pesta yang sederhana namun kompleks. Kami mengundang teman teman dekat kantor, dan keluarga besar. Kami mengira tamu yang datang akan sedikit karena pernikahan kami jatuh pada hari kamis tgl 24 November 2011, namun ternyata tidak. Seluruh pegawai di kantor kami pada tanggal tersebut diliburkan dan semua diberangkatkan ke Bali untuk berlibur dan menghadiri pernikahan kami. Sungguh sebuah kejutan yang menyenangkan.... bahkan beberapa teman kami dari London dan Thailand pun menghadiri pernikahan kami di Bali.


Preparation

Tema pernikahan kami adalah Travelling Party, karena kami sama sama menyukai travelling. Mulai dari kartu undangan kami yang berbentuk paspor + amplop klasik airmail, foto prewedding kami berlokasi di airport serta di kota-kota wisata yang berbeda, dan dekorasi yang memperjelas tema travelling kami.

Untuk wedding venue pada saat ijab Kabul kami memilih The Diamond Bali karena wedding pavilion ini sangatlah bagus dan terkesan mewah. Berada di pinggir Pantai Sanur dan berlokasi di dalam Hotel Bali Beach sehingga memudahkan para tamu untuk mencapai venue ini. The Blue Diamond yang melambangkan keabadian ini ternyata cukup besar sehingga pernikahan kami pun dapat disaksikan oleh sekitar 60 orang keluarga dan teman terdekat.

Untuk gaun pengantin, saya memilih gaun rancangan Chany berdasarkan rekomendasikan oleh banyak teman dan untuk pengukuran tidak perlu datang ke tempat namun hasilnya jadinya sesuai dengan lekuk tubuh. Sebuah gaun pengantin panjang menjuntai lantai warna biru dan emas dengan aksen ruffles di bagian lengan kiri dilengkapi dengan sepatu warna senada. Sedangkan untuk jas pengantin, dipilihlah koleksi dari Aldi’s karena koleksinya sesuai dengan tema yang kami pergunakan, yaitu jas pengantin warna putih yang sesuai dengan adat yang digunakan.



Untuk kartu undangan saya memilih model undangan berbentuk paspor dengan 14 halaman yang berisikan undangan, foto pre-wedding, peta lokasi, rekomendasi hotel, penyewaan mobil dan penyeaan tour guide. (Kami bekerja sama dengan beberapa vendor penyewaan dan penginapan untuk dimasukkan ke dalam undangan, sehingga tamu yang menyewa mereka pada saat pernikahan kami akan mendapatkan diskon hingga 50%)

Kendala yang kami temui saat persiapan pesta pernikahan adalah jauhnya jarak para vendor kami yg kebanyakan bertempat di Bali sehingga kami hanya bisa memantau melalui telpon atau email. Karena kesibukan di kantor, kami pun hanya sempat melakukan satu kali survey ke Bali selama 4 hari untuk melihat segala persiapan pernikahan kami 4 bulan sebelum hari H. Namun untunglah majalah weddingku sangat membantu kami dalam melakukan persiapannya sehingga setelah kembali dari Bali kami mendapatkan segalanya telah beres.


D-Day

Kami melakukan akad nikah dan resepsi di 2 tempat yang berbeda. The Diamond Bali pada pagi hari dan dilanjutkan ke The Canang Sari Restaurant untuk pesta siang hingga sore. Kami juga sangat menyukai wedding pavillion The Diamond Bali yang berbentuk berlian biru yang besar tepat di pinggir pantai sanur.

Pada Akad nikah, saya memilih menggunakan konsep warna Biru yang dipadankan dengan warna putih karena putih melambangkan kesakralan, dan biru lambang dari blue diamond (wedding pavillion kami), yang menunjukan keabadian. Sedangkan pada resepsi, saya menggunakan warna biru/gold, biru adalah warna keabadian dari lambang blue diamond kami, dan gold melambangkan kemewahan.



Walaupun saya berdomisili Bali, namun saya masih memiliki keturunan dengan adat upacara pernikahan jawa. mulai dari pingit, siraman, midodareni, dan prosesi akad nikah secara jawa ( ijab, lempar bala, injek telor, panggih, suap suapan, dan lain lain) prosesi akad nikah tersebut ditonton oleh banyak orang asing yang tak sengaja melewatin wedding pavilion kami.

Vendor yang sangat membantu pada hari H adalah wedding organiser masing2 venue. mereka menyiapkan segala acara mulai dari awal sampai akhir dan vendor foto yang tidak membatasi tamu yang berdatangan berkali-kali ingin foto langsung jadi tersebut sebagai souvenir

Wedding Ingredients

Wedding Date: 24 November 2011
Wedding venue
Holy Matrimoni: The Diamond Bali (TDB)
Wedding Reception: The Canang Sari Restaurant (TCS)
Decoration: The Diamond Bali & The Canang Sari Restaurant
Catering: The Diamond Bali & The Canang Sari Restaurany
Wedding Gown: Custom by Chani
Groom Suites: Aldi’s
Make Up Artist: Dewi Palupi (Mustika Ratu profesionl make up)
D-Day Photographer: Irsan photography, TCS photography
Videographer: TDB videography, TCS videogrphy
Invitation Card: Multiprint
Souvenir: Moments to go
MC & Entertainment: Kahitna & Yovie n Nuno

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP