Wedding Concept: Safari Wedding Style

Benua Afrika memiliki beragam tradisi pernikahan. Namun, dalam seluruh masyarakatnya, pengantin wanita memainkan peran yang sangat khusus dan diperlakukan dengan hormat, karena dianggap sebagai penghubung antara yang belum lahir dan para leluhur. Ada banyak pelatihan yang harus dilakukan sebelum menikah pada usia yang sangat muda untuk menjadi pasangan yang cocok. Kaum perempuan pergi ke sekolah tempat mereka akan menerima pengajaran dan pelatihan agar dapat terlibat dalam pernikahan.

Bahkan dalam beberapa kelompok etnis tertentu diajarkan pula bagaimana cara mereka dapat berkomunikasi dengan wanita yang sudah menikah lainnya. Pernikahan bisa sangat rumit dan melelahkan, karena melibatkan acara pesta dan tari-tarian yang dibawakan selama berhari-hari. Pernikahan pada adat tradisional asli Afrika memiliki berbagai budaya tradisi Etiopia, Amhara, Kenya, The Swahili, Namimbia, Nigeria, dan Sudan.

Pernikahan bergaya Afrika (Safari)tidak perlu dilaksanakan di Afrika. Sebuah lodge mewah di Bali dapat mewujudkan semua impian Anda, hingga yang paling “liar” sekalipun. Lahan seluas 3,5 hektar dan ditinggali oleh 29 ekor gajah Sumatra ini akan memberi Anda sensasi berbeda. Bayangkan, melangsungkan sebuah pesta pernikahan sekaligus berbulan madu di alam bebas.

Bunga-bunga yang bisa digunakan untuk dekorasi adalah anouk roses, peach roses, white hydrangeas, wisterias, peonies, branches, pink ranunculus, pink jewelry baby roses, yellow pom chrysanthemums, green amaranthus dan dedaunan.

Alam liar Afrika digambarkan dengan sangat manis dan ramah. Gajah-gajah yang jinak berinteraksi dengan para manusia, membuat suasana pemberkatan dan pesta resepsi yang mengambil lokasi di tengah para gajah berkumpul, terasa sangat damai dan unik.

Kedatangan pengantin ke area pesta menggunakan sebuah kendaraan terbuka bercorak safari. Para tamu pun menyambut gembira. Pesta berlangsung semakin meriah, ketika para tamu diizinkan dan dipersilakan untuk menaiki gajah-gajah yang siap mengantar mereka mengelilingi area hijau di sekitar lodge. Menyenangkan dan tak terlupakan.

Tema pernikahan “Afrika” sedikit berbeda dibandingkan dengan tema pernikahan pada umumnya. Namun jangan terlalu cepat terbuai akan berbagai tawaran -baik online maupun di toko- yang menjual beberapa barang bernuansa Afrika. Tentukan dulu gaya dekorasi secara matang, setelah itu barulah Anda mencari produk-produk pendukungnya. Hal ini akan menghemat bujet pernikahan.

Agar sesuai dengan suasana, beberapa suvenir yang bisa diberikan untuk pernikahan bertema “Afrika” adalah penanda bacaan, silver place card holder, miniature wooden, yang semuanya berbentuk gajah. Dan untuk menambah dekorasi bisa diletakkan teropong raksasa tua, topi jerami, kursi kanvas, dan gramophones untuk membawa suasana kembali ke masa lalu yaitu abad kesembilan belas masa kolonial. Menggantungkan kelambu di atas meja tempat meletakkan wedding cake. Tampilkan celana untuk menunggang kuda dan sepatu bot safari. Jangan lupa untuk menambahkan patung-patung ilmuwan atau seniman yang terkenal pada abad kesembilan belas masa kolonial.

Idealnya, venue pernikahan yang dipilih memiliki kayu gelap chunky dan memiliki perapian besar. Jika memungkinkan, tampilkan juga karpet dengan animal print dan sisal sekeliling ruangan. Pertimbangkan untuk menggunakan tiger print candle. Gunakan juga gelas-gelas wine, keindahan peacock dan bulu burung unta sebagai pengisi centerpiece. Ciptakan dress code untuk para tamu misalnya kostum bergaya kolonial atau safari. Padu padankan dengan gaya yang berani serta edgy antara gaun konservatif dan kalung-kalung berwarna, khas Afrika.

Tema pernikahan outdoor adalah tema yang paling bisa direalisasikan untuk sebuah pernikahan bergaya Afrika. Jika diselenggarakan pada malam hari, konsep alam liar Afrika akan semakin meresap. Tambahkan suara gemerisik daun, desir angin, dan keindahan alam liar yang menggambarkan kekuaran sekaligus kelembutan. Membuat suasana semakin romantis.

Untuk dekorasi gunakan manik-manik dari gaya suku asli Maasai dan perhiasan kuningan, dekorasi yang meliputi calabashes dan kue pernikahan dalam bentuk pondok tradisional dan Manyattas Maasai. Gunakan kain untuk membatasi ruangan atau area. Atau gunakan tenda-tenda sebagai penanda area pesta. Sebagian dekorator menggunakan kursi putih dan memberi aksen kain bergaya Afrika pada meja-meja yang ada. Gunakan kain bergaya Afrika pada kursi-kursi dan penutup meja seperti kain kikoy atau bahkan kain kitenge. Jenis kain yan digunakan untuk dekorasi bertema Afrika mulai dari katun, linen, dan vitenge.

Potongan-potongan besi tempa indah dan artistik dapat digunakan sebagai dekorasi sebuah pesta pernikahan. Seperti contohnya patung gajah raksasa di pintu masuk Nakumatt. Stand terbuat dari besi tempa dapat ditempatkan di atas meja untuk meletakkan bunga-bunga atau bahkan lilin beraroma. Patung yang terbuat dari besi tempa juga dapat digunakan sebagai centrepieces. Rangkaian bunga kering bisa membuat centrepieces dengan indah. Bunga kering bisa bertahan lebih lama daripada rangkaian bunga segar.

Sebagai penutup acara pernikahan yang indah, pasangan pengantin dapat menikmati early dinner di teras kamar, sambil menikmati pemandangan yang menenangkan perasaan. Hand bouquet tergelak di atas tempat tidur, rangkaiannya yang masih segar terdiri dari Anouk roses, dried lotus pods, dan barleys. Intinya, tidak pernah ada batasan terhadap apapun yang ingin Anda lakukan untuk mewujudkan tema pernikahan gaya Afrika ini. Bersenang-senanglah dan jangan lupa membuat foto-foto yang menyimpan kenangan indah sebanyak mungkin.

Creative Concept & Wedding Style Editor Ari Anastasia CHR Photography Eddie Sumitro-Mata Photography Décoration Red Gardenia Event Design & Decoration Location Elephant Safari Park Lodge Taro-Bali Gift & Shawl Gift Shop Elephant Safari Park Lodge Taro - Bali Invitations Card Pemberly Souvenir Cadeau Gifts & Souvenirs Wedding Cake Baker’s Corner Café & Bakery

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP