Dalam acara 'Make a Beautiful Life' ini, turut dimeriahkan pula dengan berbagai macam gaun pernikahan modifikasi tradisional dan pengantin internasional yang nantinya akan menjadi tren busana pada tahun 2011 ini. Nama – nama penata rias yang ikut serta dalam acara yang diselenggarakan oleh PT. Rembaka selaku produsen LT PRO professional make up dan La Tulipe ini sudah tidak asing lagi di dunia busana dan make up wedding Indonesia.
Mengambil tema “Exotic Nusa Tenggara”, Anie Hendrickson dari Sanggar Anna Laksmono mencoba mengangkat busana pengantin tradisional memadukan warna – warna hijau, oranye, merah muda dan kuning sebagai riasan pada wajah pengantin. Dengan warna coklat muda pada baju yang juga dipenuhi dengan embroidery di bagian badan dan tangan juga diperkuat dengan nuansa warna hitam pada kain batik menjadikan tampilan busana lebih tradisional namun dramatis.
Terinsipirasi dari busana Ratu Jogjakarta tempo dulu, Ny. Hj. Tienuk Riefki memodifikasi busana pengantin tradisional daerah Jogja menjadi busana asimetrikal yang mewah namun tetap berkiblat pada rancangan busana pengantin Jogja lama. Dengan pewarnaan emas, oranye dan coklat pada blush on ditambah lipstick berwarna pink, menambah keanggunan seorang pengantin Jogja yang memakainya.
Banyak diilhami dari busana pengantin Melayu menjadikan warna terakota sebagai salah satu warna pilihan yang mengambil bagian dari busana yang dihadirkan oleh Sanggar Busana Tien Santoso. Lusi sebagai perwakilan dari sanggar tersebut menjelaskan bahwa tata rias yang digunakan banyak menggunakan warna emas, merah muda, hijau dan coklat. Riasan nan sempurna ini juga dipercantik dengan busana gaun pengantin yang didominasi warna merah maroon lebih ke coklat dan emas sebagai perhiasan.
Ratu Pantai Selatan dengan aura kuasanya menjadi kekuatan tersendiri bagi busana yang dihadirkan oleh Daday Khogidar. Pada kategori modifikasi busana tradisional bertemakan "Legendary Beauty of The South Seas Queen", Daday mencoba menggabungkan warna yang selalu menjadi ciri khas Sang Ratu yang terkenal pula dengan kekuatannya menarik hati para pria. Dengan berkiblat pada busana klasik modern maka penggunaan warna - warna dasar seperti hitam, hijau dan baby pink membuat penampilan model yang mengenakannya pun turut dalam gelora kuasa Sang Ratu.
Untuk busana pengantin internasional Sugimartono atau yang biasa kita kenal dengan Sugi, di malam penghargaan tersebut menampilkan “Modern Chinese Bride” sebagai tema. Penata rias senior ini menggunakan warna – warna seperti biru dan putih sebagai dasar tata rias wajah dengan lipstick merah dan penggunaan shimmer di bagian mata guna mempertegas mata sebagai tren 2011 ini. Busana yang dikenakan pun cukup simpel dengan model busana full lace loose yang terlihat lurus dan terkesan jatuh. Ditambah pula dengan kain putih terpisah, yang dapat dibuka berfungsi sebagai syal bagi mempelai menambah keanggunan busana tersebut.
Siapa yang mengenal sosok Johanes Ekawan dari Yohanes Bridal yang memulai usahanya dari membuka salon hingga bridal ini? Hingga saat ini Yohanes Bridal telah menangani berbagai macam tata rias dan busana pengantin bagi para pasangan public figure sampai dengan pasangan yang memakai jasanya untuk hari bahagia mereka. Untuk kesekian kalinya ia menegaskan bahwa produk kosmetik Indonesia tidak kalah dengan produk luar. Pada malam penghargaan “The Icon Awards” ini, ia mengeluarkan gaun off shoulder dengan ikatan obi di bagian belakang. Busana yang bertema “Romantic Bloom” ini dibawakan dengan sangat anggun, begitu juga dengan penggunaan warna ungu, merah muda, oranye dan biru muda sebagai riasan wajah yang melengkapinya.
Bertemakan “Futuristic Bride”, Andiyanto mencoba untuk lebih simpel dalam penerapan tata rias untuk pengantin dengan penggunaan warna ungu, hijau, dan silver sebagai dasar make up. Untuk busana pengantin, ia didukung oleh Susan Budiharjo yang memberikan ball gown putih berpayet dengan efek soft namun elegan. Juga tak ketinggalan pemberian asesoris yang menambah kesan glamour futuristic pada bagian kepala menambah kesan pengantin cantik dan mempesona.
Text: Novi Rahayu | Foto : Vaesy