Kejutan Cinta Mario Dita Dalam Adat Minang

RATU ANANDITA & MARIO IRWINSYAH - 11 OKTOBER 2015
| 20415

Ada ungkapan yang mengatakan, kita ada ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna, tapi belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna. Ratu Anandita dan Mario Irwinsyah tak pernah menduga, bahwa kisah cinta yang pernah pupus, kini bermuara di pelaminan.

Ada ungkapan yang mengatakan, kita ada di dunia ini bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai. Melainkan belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna. Ratu Anandita (Dita) dan Mario Irwinsyah (Mario) tentu tidak akan pernah menduga, bahwa kisah cintanya yang pernah pupus 16 tahun silam kembali menyala dan bermuara di pelaminan. Ya, alam mempertemukan mereka dalam waktu dan situasi yang jauh berbeda. Baik Mario maupu Dita telah menjadi pribadi yang matang dan dewasa. Mereka tak lagi mencari kelebihan dalam menjalin relasi. Bahkan keduanya merasa beruntung diberi kesempatan menampilkan kekurangan masing-masing. "Dari situ kami saling bertanya, apakah kita mampu untuk menghadapinya?" ujar Mario. Usai mencapai keteguhan hati yang sama, keduanya memutuskan untuk menikah.

Buat Dita, Mario itu unik. "Ia mampu mengekspresikan rasa sayangnya. Dan Alhamdulilah, Mario juga tidak sulit untuk menerima saya apa adanya. Karena buat saya adaptasi adalah salah satu kunci keberhasilan dalam pernikahan," terang Dita. Dan bagi Mario, Dita juga istimewa. "Dita adalah sisi lain dari saya. Apapun yang ada di dia tidak ada di saya," urai Mario. Sesuai tanggal yang telah ditentukan, yakni 11 Oktober 2015, Dita dan Mario melangsungkan akad serta resepsi pernikahan di Lubana Sengkol Serpong.

Uniknya lokasi pernikahan pilihan Mario dan Dita ini adalah sebuah area outbound. Tak heran berbagai fasilitas olah raga serta rekreasinya lengkap. Mulai dari kolam pancing, flying fox, dan lain sebagainya. Rupanya fasilitas tersebut dimanfaatkan maksimal oleh Mario dan Dita. Para tamu yang hadir diminta mengenakan busana santai untuk piknik. Tujuannya agar leluasa menikmati suasana, serta fasilitas yang ada. "Saya dan Dita senang sekali segala sesuatu yang berbau petualangan. Kami juga suka banget aktivitas fisik, apalagi outdoor. Lantaran hal itu, kami sepakat mengusung konsep pernikahan yang sesuai dengan hobi kami. `Picnic at The Wedding`. Maksudnya bukan pernikahan dengan tema piknik, tapi justru piknik yang ada acara pernikahan di dalamnya, terang Mario dan Dita.

Dibantu oleh Adhyakti Wedding Planner & Organizer, konsep pernikahan unik tersebut dapat terlaksana. Bahkan keduanya masih bisa menghadirkan prosesi adat yang dikombinasikan antara budaya dari leluhur masing-masing. Saat akad Dita dan Mario melaksanakan prosesi babako dan mengenakan busana adat minang sesuai budaya leluhur Mario yang berasal dari Sumatera Barat. Usai ijab qabul rangkaian prosesi tanah leluhur Dita, yakni adat Sunda juga turut dilaksanakan. Mulai dari bakakak hayam, saweran, huap lingkung, ngalepaskeun japati.

BACK
TO TOP